Pandemi Covid-19 di Inggris Bisa Berakhir dalam Beberapa Bulan
Epidemiolog memperkirakan, akhir dari pandemi Covid-19 di Inggris sudah di depan mata. Vaksinasi dinilai menjadi salah satu kunci penurunan jumlah infeksi secara drastis.
Oleh
Fransisca Romana Ninik
·3 menit baca
AP/Alberto Pezzali
Mulai Senin (19/7/2021) waktu setempat, masker tidak lagi diwajibkan secara hukum di Inggris. Pencabutan pembatasan Covid-19 yang dilakukan saat tingkat infeksi Covid-19 sedang meninggi di negara tersebut dikecam oleh lebih dari 1.200 ilmuwan.
LONDON, SELASA — Akhir dari pandemi Covid-19 di Inggris bisa jadi hanya beberapa bulan lagi. Proses vaksinasi secara dramatis mengurangi risiko gejala berat dan kematian. Namun, Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan agar warga tetap waspada.
Epidemiolog dari Imperial College, Neil Ferguson, Selasa (27/7/2021), mengatakan, jumlah kasus baru Covid-19 harian terus turun setiap hari selama enam hari terakhir. ”Kita belum benar-benar keluar dari bahaya, tetapi perimbangannya secara fundamental sudah berubah,” katanya.
Awal tahun 2020, Ferguson membuat pemodelan tentang kemungkinan persebaran virus SARS-CoV-2 yang membunyikan alarm peringatan bagi pemerintahan di beberapa negara tentang munculnya pandemi. ”Efek vaksin sangat besar untuk mengurangi risiko perawatan di rumah sakit dan kematian. Saya kira, saya yakin bahwa pada akhir September atau Oktober, kita akan meninggalkan sebagian besar (pandemi),” ujar Ferguson.
Pada Senin, Inggris melaporkan kasus baru terendah sejak 4 Juli. Diperkirakan, lonjakan infeksi yang disebabkan virus varian Delta telah melewati puncak. Kasus baru pada Senin tercatat 24.950 kasus, turun dari kasus pada Minggu sebanyak 29.173 kasus.
Data Covid-19 Inggris menunjukkan lonjakan infeksi pada awal Juli, tetapi tidak diikuti oleh lonjakan kematian. Pada Senin, jumlah kematian sebanyak 14 orang meskipun jumlah pasien di rumah sakit di Inggris meningkat menjadi 5.238 orang.
AP/PA/Steve Parsons
Pengunjung memenuhi Pantai Bournemouth, Dorset, Inggris, untuk berjemur pada hari pertama pencabutan pembatasan Covid-19, Senin (19/7/2021) waktu setempat.
Penutupan sekolah sepanjang liburan musim panas, berakhirnya kejuaraan sepak bola Piala Eropa 2020, dan udara yang lebih hangat merupakan beberapa faktor yang disebut Ferguson mungkin saja mengurangi pertemuan sosial di dalam ruangan, yang kemudian mengurangi kasus.
Keputusan PM Johnson mencabut aturan pembatasan sosial di Inggris pada 19 Juli demi menghidupkan kembali perekonomian yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Jika berhasil, Inggris bisa menjadi salah satu contoh cara keluar dari pandemi. Langkah Johnson ini bisa tergelincir akibat munculnya varian yang tahan vaksin atau layanan kesehatan yang kewalahan karena banyaknya orang sakit.
Kebijakan pencabutan aturan protokol kesehatan ini diawasi oleh para pakar kesehatan dan pasar finansial. Mereka menuding Johnson tergesa-gesa melonggarkan aturan lantaran keputusan diambil tak lama setelah angka kasus positif Covid-19 mencapai titik tertinggi sejak Januari 2021.
Inggris termasuk salah satu negara dengan angka kematian tertinggi di dunia, yakni 129.460 orang. Pada 17 Juli, tercatat jumlah kasus harian tertinggi, yakni 54.674 kasus. Pada Senin, atau sepekan kemudian, jumlahnya turun menjadi 24.950 kasus.
Johnson mengatakan, penting bagi masyarakat untuk tidak terlalu dini mengambil kesimpulan tentang turunnya kasus Covid-19 selama beberapa hari terakhir. ”Saya perhatikan benar-benar bahwa angka kita membaik dalam enam hari ini. Tetapi sangat, sangat penting kita tidak membiarkan diri kita terhanyut dengan kesimpulan dini,” kata Johnson kepada wartawan.
Dia juga mendesak masyarakat untuk tidak menurunkan kewaspadaan. ”Warga harus tetap waspada dan pendekatan dari pemerintah juga masih sama,” ucapnya.
TOLGA AKMEN / AFP
Warga menunggu untuk menerima vaksin Pfizer-BioNTech di Turbine Hall, pusat vaksinasi sementara di Tate Modern, London, 16 Juli 2021.
Pemerintah Inggris juga tengah mengembangkan program percobaan untuk pengujian Covid-19 harian yang lebih luas pada sektor-sektor penting sebagai upaya mengurangi ketidakhadiran karyawan akibat gelombang pandemi. Di bawah panduan dari Pemerintah Inggris, kontak dekat orang yang positif Covid-10 dianjurkan untuk isolasi mandiri selama 10 hari, kecuali mereka bisa ambil bagian dalam pengujian harian untuk membuktikan mereka tidak terinfeksi.
”Sebagai tambahan atas karyawan yang bekerja di penjara, pertahanan, pengumpulan sampah, maka orang yang bekerja di bidang energi, farmasi, telekomunikasi, industri kimia, komunikasi, air, ruang angkasa, perikanan, kedokteran hewan, dan kantor pajak juga akan diprioritaskan untuk kapasitas 1.200 tes kontak harian,” sebut Kementerian Kesehatan dalam pernyataan. (REUTERS)