India Alami Hujan Paling Deras dalam 50 Tahun Terakhir
Banjir dan tanah longsor sering terjadi selama musim hujan yang berbahaya di India. Namun, fenomena perubahan iklim membuat musim hujan terasa lebih kuat dalam beberapa waktu belakangan.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
MUMBAI, SABTU — Bencana banjir dan tanah longsor di Mumbai, pesisir barat India, telah merenggut sedikitnya 129 korban jiwa dan mengharuskan evakuasi atas 150.000 warga ke tempat yang aman. Tim penyelamat di India mengarungi lumpur dan puing-puing setinggi lutut pada Sabtu (24/7/2021) untuk mencari para penyintas di tengah ancaman memburuknya cuaca setempat.
Hujan deras yang mengguyur pantai-pantai barat India dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir terburuk dalam beberapa dasawarsa di Negara Bagian Goa. Tanah longsor di desa yang berada di lereng bukit Taliye, selatan Mumbai, hanya menyisakan dua bangunan beton yang berdiri. Lusinan rumah rata dengan tanah dalam hitungan menit. ”Kejadian itu terjadi begitu cepat. Ada suara bergemuruh yang sangat besar dan desa itu runtuh begitu saja,” kata Dilip Pandey, warga yang melihat bencana itu terjadi pada Kamis (22/7/2021) malam.
Regu-regu penyelamat menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari korban selamat. Namun, sebagian besar korban ditemukan sudah dalam kondisi tewas. Kondisi ini semakin membuat cemas keluarga korban yang masih hilang. Bencana tanah longsor menyumbang sekitar sepertiga dari 112 kematian yang tercatat di negara bagian Maharashtra.
”Orang-orang hampir kehilangan segalanya,” kata Menteri Kesehatan Goa Vishwajit Rane, menunjukkan bahwa negara bagian yang berbatasan dengan Maharashtra itu belum pernah mengalami hujan deras seperti itu dalam setengah abad. Hujan deras dengan intensitas curah hujan tinggi hingga 594 milimeter turun dalam beberapa hari terakhir. Dia mengatakan, air banjir telah memasuki rumah, merusak lebih dari 1.000 rumah. Menteri Kepala Goa Pramod Sawant menyatakan, banjir yang menyapu Goa adalah banjir terburuk dalam beberapa dasawarsa dan mengakibatkan kerusakan yang luas.
Hujan deras dengan intensitas curah hujan tinggi hingga 594 milimeter turun dalam beberapa hari terakhir. Dia mengatakan, air banjir telah memasuki rumah, merusak lebih dari 1.000 rumah.
Hujan lebat juga menyebabkan banjir di banyak wilayah di Negara Bagian Karnataka, wilayah yang berada di bagian barat daya India. Bencana itu menewaskan tiga orang dan memicu evakuasi 9.000 warga. Delapan tanah longsor dilaporkan di pesisir barat India, termasuk satu peristiwa yang mengakibatkan tergelincirnya sebuah kereta api. Prakiraan cuaca memberikan peringatan merah untuk wilayah pesisir itu. Prediksinya, tiga hari lagi akan terjadi banjir.
Banjir dan tanah longsor sering terjadi selama musim hujan di India. Banyak bangunan yang kualitasnya buruk acap kali runtuh setelah berhari-hari diguyur hujan tanpa henti. Laporan Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim pada April lalu menyebutkan bahwa fenomena perubahan iklim membuat curah hujan lebih besar.
Kondisi itu berisiko bagi India maupun global dalam hal rantai produksi makanan, pertanian, dan ekonomi secara umum atas hampir seperlima populasi dunia. ”Banjir (dengan skala besar) di India baru-baru ini belum pernah terjadi sebelumnya, sekaligus tidak terduga. Kita melihat kenaikan tiga kali lipat hujan ekstrem yang meluas yang menyebabkan banjir di seluruh India,” cuit Roxy Koll, ilmuwan iklim di Institut Meteorologi Tropis India, melalui media sosial Twitter.
Laporan menyebutkan, di Maharashtra, kawasan Mahabaleshwar mengalami hujan dengan intensitas tinggi dalam kurun waktu 24 jam hingga Jumat pagi. Hal itu adalah hujan paling deras yang pernah dilaporkan di daerah itu. Hujan menyebabkan sungai Savitri meluap, membuat kota Mahad benar-benar tidak dapat diakses melalui jalan darat, dan mendorong penduduk yang ketakutan untuk naik ke atap dan lantai atas untuk menghindari genangan air.
Tim penyelamat dan unit militer bekerja dengan panik untuk mengevakuasi orang-orang yang terdampar, tetapi operasi mereka terhambat oleh tanah longsor yang menghalangi jalan, termasuk jalan raya utama antara Mumbai dan Goa. Ketinggian air naik menjadi hampir 6 meter pada hari Kamis lalu di daerah Chiplun, selatan Mumbai. Banjir terjadi setelah 24 jam hujan tanpa henti menenggelamkan jalan dan rumah, memutus akses ke kota.
Hampir 90.000 orang telah dievakuasi di Maharashtra sejauh ini. Biro Cuaca India telah mengeluarkan peringatan merah untuk beberapa wilayah di negara bagian itu dan memperkirakan hujan lebat akan berlanjut selama beberapa hari ke depan. Air hujan juga menggenangi kompleks pemurnian air di Mumbai akhir pekan lalu, mengganggu pasokan di sebagian besar kota besar berpenduduk 20 juta orang itu. (AFP/REUTERS/BEN)