Mesir dan Indonesia, Kemitraan Jangka Panjang dan Aspirasi yang Serupa
Mesir dan Indonesia terus bekerja sama menuju kemitraan yang lebih strategis, mengembangkan kerja sama bilateral untuk saling menguntungkan, dan mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Oleh
ASHRAF SULTAN
·5 menit baca
Pada tanggal 23 Juli, Mesir merayakan ulang tahun ke-69 dari revolusi 1952 yang mengakhiri sistem monarki dan mewujudkan sistem republik di tanah Mesir. Sebuah peristiwa yang tidak hanya berkontribusi pada peningkatan dekolonisasi dalam dunia Arab dan Afrika, tetapi juga menimbulkan masalah politik, ekonomi, dan sosial yang mendalam bagi perubahan di Mesir.
Strategi Pembangunan Berkelanjutan Mesir ”Visi 2030” merupakan pijakan dalam perjalanan menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Reformasi serius terus mereformasi dan meningkatkan ekonomi. PDB mencapai 3,8 persen pada tahun 2020 meskipun berbagai dampak negatif dari pandemi dan diperkirakan mencapai 5,8 persen pada tahun 2021. Pertumbuhan didorong oleh diversifikasi ekonomi, peningkatan daya saing, dan peningkatan investasi asing, selain pendekatan komitmen untuk menangani masalah infrastruktur secara mendalam dengan solusi komprehensif.
Megaproyek di sektor energi terbarukan telah membebaskan Mesir dari defisit energi pada 2014 menjadi surplus energi. Proyek interkoneksi listrik untuk membangun dan memperkuat jaringan antara Mesir dan banyak tetangganya di Timur Tengah dan mitra lainnya. Mesir bekerja menuju tujuan menjadi pusat regional untuk memproduksi dan mengekspor listrik.
Penemuan gas baru di Mediterania memungkinkan Mesir untuk memenuhi kebutuhan internalnya dan melanjutkan ekspor gas. Ibu kota administrasi baru sedang dibangun dan siap untuk dipindahkan secara bertahap dari tahun 2021 hingga 2023. Sebanyak 15 kota lain yang sama sekali baru sedang dibangun, proyek desalinasi air raksasa dibangun, selain meningkatkan pelabuhan dan jaringan transportasi serta memodernisasi layanan pemerintahan. Demikian pula, peningkatan luar biasa dilakukan pada sektor lain, termasuk petrokimia, perikanan, pupuk, industri teknik, tekstil, industri makanan, bahan bangunan, dan tanaman pertanian.
Upaya luar biasa yang telah berhasil selama beberapa dekade terakhir di Mesir dan Indonesia untuk meningkatkan daya saing ekonomi mereka, memodernisasi infrastruktur, mempromosikan investasi, dan menyediakan lebih banyak kesempatan kerja untuk memperbaiki kondisi kehidupan warga negara mereka serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Kemitraan strategis
Saat Mesir dan Indonesia memperingati 75 tahun hubungan diplomatik, kedua negara terus bekerja sama menuju kemitraan yang lebih strategis, mengembangkan kerja sama bilateral untuk saling menguntungkan, dan mewujudkan masa depan yang lebih baik. Sejak awal kemerdekaan kedua negara tersebut, kancah internasional telah berkembang melepaskan tantangan ekonomi dan politik baru. Prinsip utama yang dimiliki kedua negara jauh sebelumnya pun masih terjadi.
Kedua negara secara aktif terlibat dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional, meningkatkan kerja sama ekonomi regional, dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Hal tersebut tetap menjadi pompa hubungan mereka dan persetujuan bersama mereka pada beberapa masalah internasional. Dan hari ini, isu-isu seperti hak asasi manusia, pemberdayaan perempuan, perubahan iklim, memerangi terorisme, dan mengatasi pandemi Covid-19 merupakan beberapa kepentingan bersama.
Pandemi korona masih menjadi tantangan baru Mesir dan Indonesia yang mungkin memiliki pandangan sama mengenai aksesibilitas vaksin dan pasokan global. Kedua negara juga bertujuan menghasilkan vaksin lokal untuk membantu mengamankan kebutuhan mereka.
Banyak yang telah dicapai kedua negara di bidang kesehatan masyarakat, pendidikan, hak asasi manusia, energi, pertanian, industri, dan transportasi. Banyak rencana ambisius untuk mengembangkan layanan, energi terbarukan, melindungi lingkungan dan bidang baru seperti ekonomi digital, inklusi keuangan, dan ekonomi kreatif yang menawarkan beberapa peluang untuk lebih banyak menciptakan kerja sama.
Ada pola kerja sama ekonomi yang berbeda dan nontradisional yang dapat dipertimbangkan untuk keuntungan kedua negara. Oleh karena itu, langkah-langkah penting yang berkelanjutan diambil untuk memperbarui dan mendiversifikasi perjanjian kerangka kerja bilateral hukum untuk memberikan lebih banyak ruang memperluas kerja sama dan meningkatkannya ke tingkat yang lebih tinggi. Tantangan dan aspirasi yang hampir serupa.
Perdagangan dan investasi timbal balik antara kedua negara telah memenuhi syarat untuk pertumbuhan yang signifikan dikarenakan upaya promosi bersama terus berlanjut meskipun pandemi Covid-19. Tahun 2021 menjadi bukti tambahan yang baru terhadap investasi Mesir di Indonesia di bidang industri kelistrikan.
Tahun 2021 menjadi bukti tambahan yang baru terhadap investasi Mesir di Indonesia di bidang industri kelistrikan.
Diperkirakan bahwa seluruh langkah yang diambil oleh kedua negara ini terus meningkatkan luapan investasi yang akan semakin membuahkan hasil. Bahkan, Mesir dan Indonesia memperluas basis produksi mereka yang mendorong peningkatan dan diversifikasi peluang perdagangan.
Kedua negara juga giat untuk terlibat dalam mempromosikan perdamaian, solidaritas, dan nilai-nilai moderasi.
Selama beberapa dekade terakhir, komponen budaya dalam hubungan bilateral ditandai dengan hubungan yang kuat dan langgeng antara Universitas Al-Azhar di Mesir dan Kementerian Agama serta beberapa lembaga keagamaan di Indonesia. Al-Azhar menawarkan beasiswa penuh tahunan dan menerima sejumlah besar siswa Indonesia swabayar.
Dalam sepuluh tahun terakhir, sekitar 100.000 mahasiswa Indonesia diwisuda dari Al-Azhar, menjadikan warga negara Indonesia sebagai mahasiswa asing terbanyak yang belajar di Al-Azhar. Pusat studi bahasa Arab Al-Azhar yang baru diresmikan pada tahun 2019 berperan penting dalam membantu generasi muda Indonesia untuk belajar bahasa Arab dan memperluas cakupan studi mereka.
Ikatan lama ini ditandai dengan baik oleh sebuah arena khusus di bagian tengah utama masjid yang disebut ”Jawi”, mengacu pada Pulau Jawa di Indonesia, sebagai simbolisme budaya dari sejarah panjang kehadiran mahasiswa Indonesia di Masjid Al-Azhar. Pertukaran masyarakat ini merupakan aspek budaya yang berharga dalam hubungan persahabatan dan keramahtamahan yang menjadi ciri hubungan antara Mesir dan Indonesia.
Sebagai Duta Besar Mesir untuk Indonesia, saya cukup yakin bahwa kedua negara bersedia bekerja sama secara erat untuk ikatan ekonomi dan budaya yang lebih baik.
Ashraf Sultan, Duta Besar Republik Arab Mesir untuk Indonesia