Memanfaatkan Waktu ”Berkualitas” Saat di Rumah Saja
Selama masa kebijakan pembatasan tahun lalu, orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi, membaca, merenung, dan mengasuh anak meski tetap harus bekerja dari rumah.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
Hampir semua orang di dunia ini terpaksa harus tinggal di rumah saja karena kebijakan pembatasan sosial dan karantina wilayah akibat pandemi Covid-19. Ini tak mudah, terutama bagi orang yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah sebelum pandemi Covid-19.
Apalagi, pada masa awal pandemi pada akhir tahun 2019 dan sepanjang 2020. Kehidupan sehari-hari menjadi jungkir balik tak karuan dan semua orang harus belajar beradaptasi memanfaatkan waktu berkegiatan di dalam rumah.
Untuk mengetahui secara persis apa saja yang dilakukan orang di rumah dan seberapa banyak waktu yang dihabiskan pada 2020, Departemen Ketenagakerjaan Amerika Serikat mengadakan Survei Penggunaan Waktu Warga.
Rupanya, selama berada di rumah tahun lalu, warga AS menghabiskan waktu lebih banyak untuk menonton televisi, bermain gim di komputer, membaca, menikmati waktu sendiri untuk berpikir atau merenung, tidur, dan bermain bersama anak atau membantu anak belajar.
Survei itu menggambarkan kegiatan orang setiap hari. Hasilnya membuktikan sejumlah hipotesis, seperti meningkatnya beban pengasuhan anak terutama pada perempuan. Pekerjaan malah bertambah dan menumpuk justru saat orang sedang bekerja dari rumah.
Perempuan
Pada Mei dan Desember 2020, jumlah orang yang bekerja dari rumah meningkat hampir dua kali lipat dari 22 persen menjadi 42 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Perubahan ritme kehidupan ini lebih banyak berdampak pada perempuan ketimbang laki-laki, khususnya di kalangan mereka yang bekerja. Hampir separuh dari responden perempuan yang bekerja dari rumah berpendidikan lebih tinggi dan selama ini bekerja di kantor.
Hampir dua pertiga orang yang bekerja dari rumah merupakan lulusan sarjana, sementara sisanya tidak berpendidikan tinggi. Mereka yang bekerja di sektor keuangan sekitar 70 persen di antaranya bekerja dari rumah, naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara jumlah orang bekerja dari rumah yang bekerja di sektor rekreasi dan perhotelan meningkat dari 11 persen menjadi 19 persen.
Akibat pandemi ini, lebih banyak orang yang terpaksa masih harus bekerja di kantor atau di lapangan karena tak memiliki pilihan. Jika tidak bekerja, mereka akan berisiko kehilangan pekerjaan. Risiko itu harus tetap diambil meski mereka juga rawan tertular Covid-19.
Sebagian sektor ekonomi sudah mulai pulih kondisi ketenagakerjaannya dan kembali pada kondisi sebelum pandemi, seperti sektor rekreasi dan perhotelan. Akan tetapi, jumlah tenaga kerjanya masih 10 persen di bawah jumlah tenaga kerja sebelum pandemi.
Waktu santai
Survei pemanfaatan waktu ini menunjukkan kegiatan orang sehari-hari ketika jutaan orang harus kehilangan pekerjaan, sekolah ditutup, dan tempat-tempat hiburan, seperti restoran dan bioskop, ditutup.
Bagi orang dewasa yang memiliki anak berusia di bawah usia 13 tahun, lebih banyak waktu di rumah juga berarti bertambah pula waktu untuk mengasuh anak. Jumlah waktunya bertambah menjadi 6 jam 3 menit dari 5 jam 4 menit sehari pada 2019. Mereka yang memiliki anak berusia lebih muda malah lebih banyak lagi waktunya dengan tambahan 90 menit.
Meski peningkatan ini terjadi secara menyeluruh, pembagian kerja di rumah ternyata tetap condong ke perempuan. Kaum perempuan menghabiskan waktu lebih dari 7 jam sehari untuk mengawasi anak sambil mengerjakan pekerjaan lain, sementara laki-laki hanya kurang dari 5 jam.
Dari hasil survei ini juga terlihat, orang mendapatkan tambahan waktu 10 menit untuk tidur setiap hari dan tambahan waktu rata-rata 30 menit untuk leha-leha atau santai. Sebanyak 37 menit waktu tambahan itu untuk laki-laki dan 27 menit untuk perempuan. Dari jumlah waktu santai, ada tambahan waktu rata-rata 19 menit yang dicurahkan untuk menonton televisi setiap harinya. Ada pula tambahan waktu sekitar 10 menit untuk bermain gim di komputer.
Hilangnya waktu 7 menit per hari, waktu yang biasanya digunakan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi secara langsung dengan orang lain di luar rumah, berubah menjadi waktu yang digunakan untuk bersantai atau berpikir dan merenung.
Bagi mereka yang berusia di atas 15 tahun, ada tambahan waktu sebanyak 4 menit untuk membaca serta 3 menit lagi untuk olahraga dan rekreasi. Bagi mereka yang berusia 15-19 tahun, ada tambahan waktu lebih banyak lagi untuk leha-leha, yakni sekitar 1,5 jam setiap harinya. Waktu ini dihabiskan untuk menonton televisi dan memakai komputer untuk santai.
Sendiri
Meski berada di rumah, orang masih bisa meluangkan waktunya untuk sendiri, rata-rata 1 jam sehari. Namun, bagi mereka yang berusia 15-19 tahun, waktu sendiri bertambah 40 persen dari 4,3 jam menjadi 6 jam setiap hari.
Dalam sebuah studi, kata Direktur Pusat Penuaan Harvey A Friedman pada Washington University di St Louis, AS, Nancy Morrow-Howell, banyak orang dewasa yang justru merasakan keuntungan dari bertambahnya waktu untuk sendiri karena mendapat kesempatan lebih banyak untuk bisa merasakan kedamaian dan ketenangan.
Dan bagi orangtua, kata Guru Besar Psikologi dan Pembangunan Manusia di Graduate School of Education, Harvard University, Richard Weissbourd, banyak yang merasa menjadi lebih dekat dengan anak. ”Pertanyaannya sekarang, apakah bapak-bapak akan bisa meluangkan dan menjaga hubungan dekat dengan anaknya ketika kehidupan kembali normal lagi,” ujarnya. (REUTERS)