Eropa dan Amerika Serikat Genjot Vaksin Serta Terapkan Lagi Pembatasan
Kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa terus meningkat. Sejumlah pemerintah kembali menerapkan kebijakan pembatasan, menegaskan kembali protokol kesehatan, dan mempercepat vaksinasi.
Oleh
B Josie Susilo Hardianto
·4 menit baca
NEW YORK, SELASA — Cepatnya penularan varian Delta menjadi ancaman bagi banyak negara, termasuk negara-negara maju. Salah satu negara maju yang kini bergulat dengan deraan varian Delta adalah Amerika Serikat.
Dalam 30 hari terakhir, jumlah rata-rata kasus baru harian Covid-19 di AS meningkat tiga kali lipat. Berdasarkan catatan Reuters, pada hari Minggu tercatat ada 32.136 kasus baru.
Saat ini, jumlah rata-rata pasien yang perlu dirawat di rumah sakit juga meningkat 21 persen atau sekitar 19.000 pasien. Pekan lalu, angka kematian pun naik 25 persen, menjadi rata-rata 250 kematian per hari.
Ilene Risk, seorang epidemiolog di Salt Lake County, Utah, mengatakan, 90 persen kasus baru disebabkan oleh varian Delta. Untuk menghambat penularan, sejumlah negara bagian dan pemerintah di kota-kota besar, salah satunya Los Angeles, meminta warga untuk kembali mengenakan masker.
American Academy of Pediatrics pada Senin (19/7/2021) atau Selasa (20/7/2021) juga mengeluarkan rekomendasi terbaru untuk sekolah-sekolah di AS, salah satunya tentang pemakaian masker untuk semua orang di atas usia 2 tahun.
Selain masker, vaksinasi juga menjadi perhatian penting. Dalam sebuah konferensi pers yang digelar Senin, Wali Kota New York City Bill de Blasio mengatakan, ia akan melipatgandakan upaya vaksinasi. Pemerintah meminta dukungan dari para dokter dan pemuka agama untuk membujuk warga yang memenuhi syarat untuk mau divaksin.
Desakan untuk vaksinasi juga diungkapkan oleh Presiden AS Joe Biden. Merujuk data peningkatan kasus di wilayah-wilayah dengan tingkat vaksinasi rendah, Biden mengatakan, pemulihan ekonomi sangat bergantung pada keberhasilan pengendalian pandemi. ”Jadi tolong, tolong (mau) divaksinasi,” pinta Biden. ”Segera vaksinasi sekarang.”
Mendukung langkah pemerintah, seorang hakim federal pada Senin memutuskan bahwa Universitas Indiana dapat mengharuskan siswa untuk divaksinasi. Putusan menggugurkan tuntutan yang diajukan sejumlah pihak yang menyatakan, berdasar hak-hak yang dijamin Konstitusi AS mereka bisa menolak vaksin.
Keputusan hakim federal itu dapat menjadi preseden untuk perintah vaksinasi serupa, baik di lingkungan persekolahan maupun bisnis. Terkait putusan itu, pengacara yang mewakili penggugat berencana akan mengajukan banding.
Eropa
Seperti halnya AS, Eropa saat ini juga menghadapi ancaman serupa yang ditimbulkan varian Delta. Eropa dalam delapan hari terakhir mencatat ada 1 juta kasus baru. Total, sejak awal pandemi, tercatat ada 50 juta kasus positif Covid-19 di Eropa. Rusia merupakan negara Eropa yang paling parah terdampak. Sejak awal pandemi, di Rusia tercatat ada—nyaris—6 juta kasus Covid-19.
Sejak kasus pertama dilaporkan terjadi di Eropa, dalam waktu 350 hari, jumlahnya mencapai 25 juta. Namun, munculnya varian-varian baru, terutama varian Delta, membuat penularan Covid-19 di Eropa melesat cepat. Hanya dalam waktu 194 hari, angka kasus di Eropa telah melewati angka 50 juta.
Meningkatnya kasus baru di Eropa menimbulkan efek negatif pada pasar. Pada Senin, saham merosot hingga lebih dari 2 persen—terburuk dalam sembilan bulan terakhir. Russ Mould, Direktur Investasi pada AJ Bell, mengatakan, situasi pandemi di Eropa telah membuat investor sangat khawatir.
”Covid menyebar lagi dengan cepat, dan maskapai penerbangan, restoran, serta biro-biro wisata mungkin tidak menikmati kuatnya pasar musim panas yang telah lama mereka harapkan,” kata Mould yang juga mengatakan, ”perdagangan musim panas yang kuat yang telah lama mereka harapkan.”
Menyikapi situasi terakhir di Eropa, sejumlah negara menerapkan kembali kebijakan pembatasan. Pekan lalu, Pemerintah Belanda mengumumkan akan menerapkan kembali pedoman kerja dari rumah, serta pembatasan untuk bar, restoran, dan klub malam. Langkah itu muncul hanya beberapa minggu setelah Belanda mencabut ketentuan itu.
Sementara itu, Pemerintah Yunani akan menerapkan aturan yang mewajibkan pelanggan restoran, bar, dan kafe dalam ruangan untuk membuktikan bahwa mereka telah divaksinasi.
Pemerintah Perancis juga akan mengambil langkah serupa. Perancis, mulai Agustus nanti, mewajibkan warga—bila berada di tempat umum—untuk menunjukkan bukti bahwa mereka telah divaksin. Selain itu, Perancis juga mewajibkan petugas-petugas kesehatan untuk divaksin Covid-19.
Ketentuan yang sama juga akan diterapkan di Inggris pada September nanti. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, pengelola klub malam dan tempat-tempat lain dengan kerumunan besar diwajibkan meminta pelanggan mereka untuk menunjukkan bukti telah mendapat vaksinasi penuh. (AP/AFP/REUTERS)