Jemaah Haji Bergerak Menuju Mina Jelang Wukuf di Arafah
Dengan protokol kesehatan ketat, jemaah haji diangkut dengan bus-bus ke Mina, sehari menjelang puncak ibadah haji, wukuf di Arafah.
Oleh
Luki Aulia
·5 menit baca
MEKKAH, MINGGU -- Jemaah haji bergerak keluar dari kota Mekkah menuju Mina, Minggu (18/7/2021), dalam rangkaian ibadah haji di tengah pandemi. Di area lembah itu, mereka menginap semalam sebelum bergerak menuju Padang Arafah untuk menjalankan wukuf, puncak ibadah haji, Senin ini.
Sekitar 60.000 anggota jemaah yang tinggal di Arab Saudi, termasuk warga asal negara lain di wilayah kerajaan itu, terpilih menjalankan ibadah haji kedua di masa pandemi Covid-19. Seluruh rangkaian ibadah haji ditetapkan mengikuti protokol mencegah penularan Covid-19.
Hari Minggu kemarin, jemaah diangkut ke Mina—sekitar 5 kilometer dari Masjidil Haram—dengan bus-bus yang hanya diisi separuh kapasitas guna memastikan adanya jaga jarak antarmereka. Otoritas setempat juga menyediakan 3.000 mobil listrik bagi jemaah berusia tua dan yang punya keterbatasan mobilitas.
”Kami juga menerapkan jaga jarak di dalam area kamp. Hanya ada empat anggota jemaah di tiap kamar. Kami menempatkan pembatas di antara tempat tidur mereka guna menerapkan jaga jarak itu,” kata Hadi Fouad, operator tur, kepada AFP.
”Di area-area umum di kamp, seperti area shalat dan kafetaria, kami melibatkan perusahaan keamanan yang petugasnya disebar untuk memastikan tak ada kerumunan,” ujarnya.
Petugas keamanan mengawasi pergerakan jemaah untuk memastikan semua orang mematuhi protokol kesehatan dan bergerak sigap jika ada yang membutuhkan bantuan segera. Otoritas kesehatan sudah mendirikan fasilitas kesehatan, klinik berjalan, dan ambulans di lokasi-lokasi ibadah.
Para jemaah haji berdatangan secara bertahap ke Mekkah, Sabtu. Untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19, penjagaan dan pengawasan protokol kesehatan diperketat. Salah satunya, pengaturan tawaf kedatangan (tawaf qudum) dilaksanakan secara bergiliran bagi 60.000 jemaah haji di Masjidil Haram dengan 6.000 jemaah per tiga jam, lalu diselingi sterilisasi masjid.
Situs harian Arab News, Minggu (18/7/2021), menyebutkan bahwa jemaah haji masuk ke Mekah dari empat titik yang sudah diatur pemerintah Arab Saudi untuk mencegah penyebaran Covid-19, yakni Al-Tanim, Al Shara’i, pos pemeriksaan Kor, dan zona keamanan Al-Shumaisi.
Para jemaah kemudian dibawa dengan bis ke Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf. Setelah selesai tawaf, jemaah berjalan melewati terowongan Bab Ali menuju ke bis yang siap membawa jemaah ke tempat tinggal sementara di sekitar masjid.
Pelaksanaan ibadah haji kali ini merupakan yang kedua kali di tengah pandemi Covid-19. Sampai sejauh ini terdapat sedikitnya 507.423 kasus Covid-19 di Arab Saudi, sebanyak 8.048 orang di antaranya tewas. Program vaksinasi di negara itu pun belum tuntas. Baru sekitar 20 juta warga divaksin dari total jumlah penduduk yang mencapai 34 juta jiwa.
Juru bicara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hisham Saeed, menjelaskan bahwa pihaknya membatasi hanya 6.000 jemaah setiap tiga jam sekali untuk masuk ke Masjidil Haram. Itu pun para jemaah dibagi-bagi dalam kelompok yang terdiri dari 20 orang per kelompok. Proses sterilisasi masjid dilakukan setiap kali satu kelompok selesai tawaf.
Seluruh pintu masuk ke kota Mekah tak hanya dipantau oleh para petugas keamanan, tetapi juga oleh kamera-kamera pemindai panas tubuh untuk mengantisipasi masuknya orang-orang tanpa izin haji. Pengetatan keamanan ini, kata Komandan Pasukan Keamanan Haji, Zayed bin Abdulrahman Al-Tuwayan, penting karena ada saja kemungkinan orang tak berizin haji bisa masuk melalui pegunungan dan lembah yang ada di sekitar Mekah.
"Kami berkoordinasi terus dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk melindungi jemaah dan mencegah Covid-19 selama pelaksanaan haji," kata Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Masjidil Haram, Mohammed Al-Bassami.
Aparat keamanan telah menangkap sembilan orang yang ketahuan tidak memiliki izin haji dan hendak menerobos masuk ke Mekah. Kantor berita Arab Saudi, SPA, Minggu, yang mengutip juru bicara Pasukan Keamanan Haji Sami Al-Shuwairekh menyebutkan bahwa kesembilan orang itu akan dikenai denda sekitar Rp 37 juta.
Shuwairekh mengimbau warga untuk mematuhi aturan yang ada. Petugas tidak akan segan-segan menangkap siapa saja yang hendak masuk ke Masjidil Haram, Mina, Muzdalifah, dan Arafat tanpa izin. Ketentuan ini akan diberlakukan sampai tanggal 23 Juli mendatang.
Undian
Pada pelaksanaan haji tahun lalu, jemaah diberikan perlengkapan kesehatan, termasuk batu untuk melempar jumrah yang sudah disterilkan di kota Mina. Selain itu, juga disedikan disinfektan, masker, sajadah, dan ihram yang terbuat dari bahan anti-bakteri.
Jemaah haji tahun ini dipilih melalui sistem "undian". Jumlah jemaah yang terpilih lebih banyak ketimbang tahun lalu tetapi, masih jauh lebih kecil dibandingkan sebelum masa pandemi Covi-19 yang bisa mencapai sedikitnya 2,5 juta jemaah. Mereka yang diperbolahkan ikut naik haji tahun ini hanya warga negara Arab Saudi dan mereka yang tinggal di Arab Saudi serta sudah divaksin. Dari sekitar 558.000 permohonan yang masuk, hanya 60.000 jemaah yang mendapatkan izin melalui pemeriksaan daring.
"Kami senang sekali. Banyak saudara dan teman saya yang tidak mendapat izin," kata Ameen (58), kontraktor minyak asal India yang tinggal di kota Dammam. Ia bersama istri dan tiga anaknya terpilih untuk bisa ikut haji tahun ini.
Seperti negara-negara lain di Teluk, banyak warga asing dari Asia Selatan, Timur Jauh, Afrika, dan Timur Tengah bekerja dan tinggal di Arab Saudi. "Saya seperti menang lotere. Kesempatan ini tak akan terlupakan karena bisa terpilih dari sekian banyak orang," kata apoteker asal Mesir, Mohammed El Eter (31).
Banyak juga perempuan yang naik haji sendiri tahun ini karena pemerintah sudah mencabut ketentuan perempuan harus berada di bawah pengawasan laki-laki saat berhaji sekitar 18 bulan yang lalu. "Banyak perempuan yang berhaji bersama saya. Saya bangga kami sekarang bebas dan tidak perlu laki-laki sebagai pendamping," kata salah seorang jemaah, Bushra Ali Shah, warga Pakistan yang tinggal di Jeddah itu. (AFP)