Wartawan Reuters Tewas, Putri Dubes Afghanistan Diculik di Pakistan
Konflik bersenjata di Afghanistan mulai mengganggu hubungannya dengan Pakistan. Di wilayah perbatasan kedua negara mulai terlihat peningkatan kekerasan bersenjata.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·4 menit baca
PRAKASH SINGH/AFP
Awak media di India memberi penghormatan terakhir kepada wartawan Reuters, Danish Siddiqui, di kantor klub pers di New Delhi, India, 17 Juli 2021. Siddiqui adalah fotografer pemenang Hadiah Pulitzer. Dia tewas saat meliput pertempuran antara pasukan keamanan Afghanistan dan Taliban di dekat perbatasan Pakistan.
ISLAMABAD, MINGGU — Kekerasan yang terus meningkat di Afghanistan kini mulai merambah ke perbatasan dengan Pakistan. Seorang fotografer Reuters tewas di tengah tugas meliput pertempuran antara pasukan Afghanistan dan Taliban di dekat perbatasan tersebut. Sementara itu, putri Duta Besar Afghanistan di Islamabad, Pakistan, diculik dan disiksa.
Seorang komandan pasukan Afghanistan, Sabtu (17/7/2021), melaporkan, wartawan foto Reuters, Danish Siddiqui, tewas ketika meliput bentrokan antara pasukan keamanan Kabul dan Taliban di pasar induk Spin Boldak, dekat perbatasan dengan Pakistan, Jumat. Selain Siddiqui, seorang perwira senior Afghanistan juga tewas ketika pasukan khusus Afghanistan berjuang untuk merebut kembali area pasar dari Taliban.
Siddiqui pernah meraih Hadiah Pulitzer atas karya-karya fotonya. Ia memang telah ditugaskan sejak awal pekan ini bersama pasukan khusus Afghanistan yang berbasis di Provinsi Kandahar, Afghanistan selatan. Ia secara rutin melaporkan pertempuran antara pasukan komando khusus Afghanistan dan kelompok Taliban itu.
”Kami segera mencari lebih banyak informasi, bekerja sama dengan pihak berwenang di kawasan itu,” kata Presiden Direktur Reuters Michael Friedenberg dan Pemimpin Redaksi Alessandra Galloni.
”Danish adalah jurnalis yang luar biasa, suami dan ayah yang setia, dan kolega yang sangat dicintai. Kami sangat berduka bersama keluarganya di tengah situasi yang mengerikan ini,” ujar keduanya.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa dia ”sangat bersedih hati mendengar laporan yang mengejutkan” atas kematian Siddiqui. Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya. Kematian Siddiqui menambah panjang deretan wartawan yang tewas dalam zona konflik dan di tempat lain di Afghanistan.
PRAKASH SINGH/AFP
Pekerja pers di India memberi penghormatan terakhir kepada wartawan Reuters, Danish Siddiqui, di kantor klub pers di New Delhi, India, 17 Juli 2021. Siddiqui adalah fotografer pemenang Hadiah Pulitzer. Dia tewas di tengah pertempuran antara pasukan keamanan Afghanistan dan Taliban di dekat perbatasan Pakistan.
Sementara itu, seorang putri duta besar Afghanistan untuk Pakistan diculik di tengah kota Islamabad, ibu kota Pakistan, di hari yang sama. Pejabat kedua negara itu mengatakan, Silsila Alikhil (26) diculik, ditahan selama beberapa jam, dan diserang secara brutal. Belum ada yang ditangkap terkait kasus ini. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Afghanistan menuntut penyelidikan yang segera oleh Pakistan.
Sebuah laporan medis rumah sakit mengatakan, Alikhil menderita pukulan di bagian kepalanya. Ada bekas lilitan tali di pergelangan tangan dan kakinya dan dia dipukuli dengan kejinya. Diduga kuat dia menderita patah tulang dan petugas medis merawatnya secara intensif. Para penculik menahannya selama lebih dari lima jam dan dia dibawa ke rumah sakit di Islamabad oleh polisi.
Tidak ada laporan detail tentang penculikan itu sendiri atau bagaimana korban bisa diselamatkan. Pakistan menyebut serangan itu ”mengganggu” dan mengatakan, keamanan di kediaman duta besar Afghanistan di Islamabad telah diperkuat. Kabul mengutuk keras ”tindakan keji” ini dan khawatir terhadap keamanan diplomat Afghanistan dan keluarga mereka di Pakistan.
Hubungan antara kedua negara bertetangga itu penuh dengan kecurigaan dan permusuhan. Mereka kerap saling menuduh satu sama lain. Afghanistan mengklaim Pakistan mengirim ribuan militan untuk berperang di Afghanistan dan menyediakan tempat yang aman bagi Taliban. Pakistan balik menuding Kabul telah menyembunyikan kelompok anti-Pakistan, Tehreek-e-Taliban (Taliban Pakistan) dan Tentara Pembebasan Baluchistan yang ingin memisahkan diri.
BANARAS KHAN/AFP
Warga Pakistan kembali dari Afghanistan setelah melintasi titik perbatasan di kota Chaman, Pakistan, Sabtu, 17 Juli 2021. Mereka bisa pulang setelah Pakistan membuka kembali sebagian penyeberangan selatan dengan Afghanistan, yang ditutup sejak Taliban menguasai kota perbatasan strategis itu di sisi yang lain.
Pada saat kekerasan meningkat di Afghanistan di tengah penarikan pasukan AS dan NATO yang mendekati tenggat akhir, beberapa pejabat Afghanistan meningkatkan serangan verbal ke Pakistan dan sebaliknya. Di Kabul, Kemlu Afghanistan memanggil Duta Besar Pakistan Mansoor Ahmad Khan pada Sabtu (17/7/2021) untuk mengajukan ”protes keras” atas serangan terhadap Alikhil.
Dalam pernyataannya, Kemlu Afghanistan mengatakan, ”secara eksplisit meminta Pemerintah Pakistan mengambil tindakan segera untuk mengidentifikasi dan menghukum para pelaku kejahatan ini”.
Seorang senator wanita terkemuka di Pakistan, Sherry Rahman, mengecam serangan itu dengan mencuit di Twitter bahwa ”putri Duta Besar Afghanistan adalah seorang wanita muda, dan tidak boleh menghadapi hambatan APA PUN saat berjalan di pusat Islamabad, ditambah yang lebih penting, dia berhak atas perlindungan diplomatik di Pakistan”.
Hamid Mir, seorang jurnalis terkenal Pakistan, yang selamat dari penembakan pada tahun 2014 di kota pelabuhan Karachi, Pakistan selatan, juga mencuit sebuah pertanyaan di Twitter tentang bagaimana insiden serangan itu bisa terjadi di Islamabad. ”Apa gunanya kamera kota aman yang mahal?”
Kemlu Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan, ”Keselamatan dan keamanan misi diplomatik, serta para diplomat dan keluarga mereka adalah yang paling penting. Insiden seperti itu dapat dan tidak akan ditoleransi.”
Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed mengatakan, Perdana Menteri Imran Khan menginginkan insiden serangan terhadap putri Dubes Afghanistan itu diperlakukan sebagai prioritas utama. Khan juga meminta agar para pelakunya ditangkap dalam waktu 48 jam.
Pertempuran pasukan Kabul dan Taliban sejak beberapa bulan lalu telah memicu kekhawatiran akan meningkatnya masalah keamanan di perbataan Afghanistan dengan China dan Pakistan. Menteri luar negeri ketiga negara itu telah ”memperkuat komunikasi dan kerja sama” keamanan dengan mengadakan pertemuan daring pada awal Juni 2021.
BANARAS KHAN/AFP
Warga Pakistan kembali dari Afghanistan setelah melintasi titik perbatasan di kota Chaman, Pakistan, Sabtu, 17 Juli 2021. Mereka bisa pulang setelah Pakistan membuka kembali sebagian penyeberangan selatan dengan Afghanistan, yang ditutup sejak Taliban menguasai kota perbatasan strategis itu di sisi yang lain.
Upaya kerja sama keamanan penting tidak saja bagi Afghanistan, tetapi juga negara-negara tetangga, termasuk Pakistan dan China. Pakistan khawatir terhadap koneksi kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan atau Taliban Pakistan dengan Taliban Afghanistan. China khawatir pada kemungkinan terjadinya komunikasi intensif antara Taliban dan separatis Uighur di Xinjiang.
”Keamanan dan stabilitas Afghanistan serta kawasan menghadapi tantangan baru. Penarikan pasukan asing yang dipercepat dari Afghanistan memengaruhi proses perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan. Konflik bersenjata dan aksi teroris menjadi lebih sering terjadi,” kata pernyataan Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat itu, seperti dilaporkan Kompas.id, 6 Juni lalu. (AP/AFP/REUTERS)