Data AS dan Bisnis Eropa Direspons Positif Pelaku Pasar
Data menunjukkan bisnis di zona euro memperluas aktivitas pada tingkat tercepat dalam 15 tahun pada bulan Juni. Aktivitas untuk perusahaan jasa di Inggris juga melonjak pada Juni meskipun pada tingkat lebih lambat.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
LONDON, SENIN — Bursa saham di Asia ditutup bervariasi dan mayoritas bursa saham Eropa dibuka menanjak mendekati level tertinggi pada awal pekan ini, Senin (5/7/2021). Sentimen positif tentang melonjaknya aktivitas bisnis di zona euro dan data laporan ketenagakerjaan di Amerika Serikat berkelindan dengan kekhawatiran melonjaknya kasus terkonfirmasi Covid-19 kembali akibat merebaknya varian Delta.
Indeks MSCI All Country World yang menggambarkan pergerakan saham-saham global naik 0,1 persen di awal pekan ini setelah ditutup di level rekor tertinggi pada level 724,66 pekan lalu. Indeks STOXX 600 dari 600 perusahaan terkemuka Eropa mendatar setelah menutup pekan lalu dengan penurunan. Data menunjukkan, bisnis di zona euro memperluas aktivitas pada tingkat tercepat dalam 15 tahun pada bulan Juni.
Aktivitas untuk perusahaan jasa di Inggris juga melonjak pada bulan Juni meskipun pada tingkat yang sedikit lebih lambat. Namun, indeks saham utama Perancis merosot 0,4 persen karena Menteri Kesehatan Olivier Veran memperingatkan Perancis dapat menuju gelombang keempat pandemi karena varian Delta yang sangat menular.
Kondisi yang relatif sama tergambar di Asia. Indeks Nikkei 225 turun 0,6 persen ke level terendah dua pekan akibat lonjakan infeksi Covid-19 di Tokyo hanya beberapa pekan sebelum kota itu menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Indeks saham unggulan di China pulih dari kerugian sebelumnya dan ditutup 0,1 persen lebih tinggi. Ini setelah Beijing berjanji untuk melanjutkan dukungan kebijakan untuk sektor teknologinya.
Pasar saham AS ditutup pada awal pekan ini karena bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan AS. Indeks S&P 500 berjangka memberi sinyal penurunan 0,1 persen untuk pembukaan pada Selasa (6/7/2021) setelah indeks itu ditutup 0,8 persen lebih tinggi dan mencapai level rekor tertingginya pada penutupan perdagangan Jumat (2/7/2021) pekan lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,4 persen dan Indeks Nasdaq Composite bertambah 0,8 persen yang juga adalah level rekor tertingginya.
Data ketenagakerjaan AS meningkat lebih tinggi dari perkiraan dengan penambahan 850.000 pekerjaan pada bulan lalu.
Data ketenagakerjaan AS meningkat lebih tinggi dari perkiraan dengan penambahan 850.000 pekerjaan pada bulan lalu. Meski demikian, tingkat pengangguran secara tak terduga naik menjadi 5,9 persen dari 5,8 persen sebelumnya. Adapun pendapatan per jam rata-rata yang diawasi ketat, sebagai bagian dari ukuran inflasi upah, naik 0,3 persen pada bulan lalu. Angka itu lebih rendah dari perkiraan konsensus, yakni memproyeksikan adanya kenaikan 0,4 persen.
Tapas Strickland, analis di National Australia Bank, dalam catatan klien menulis, sejauh ini dirinya tidak melihat kebijakan pengetatan di AS akan dilakukan minimal dalam waktu dekat. ”Secara keseluruhan tingkat penggajian masih 6,8 juta di bawah level pra-pandemi Februari 2020 dan masih di bawah tingkat kemajuan substansial yang dibutuhkan oleh The Fed (The Federal Reserve). Dengan demikian, tidak ada dalam laporan ini yang membuat The Fed menjadi hawkish,” kata Strickland.
Perhatian para pelaku pasar diproyeksikan memang tetap bakal tertuju pada risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka The Fed bulan lalu. Saat itu, The Fed mengejutkan pasar dengan memberi sinyal adanya dua kenaikan suku bunga acuan pada akhir 2023 mendatang. Komentar-komentar oleh para pejabat The Fed sejak saat itu lebih seimbang, terutama dari Gubernur The Fed Jerome Powell. Para pelaku pasar berupaya mencari petunjuk-petunjuk lebih lanjut tentang waktu pengetatan kebijakan itu.
Imbal hasil surat utang pemerintah zona euro bergerak lebih tinggi, tetapi para analis memperkirakan gerak penurunan baru-baru ini akan berlanjut setelah rilis data ketenagakerjaan AS pekan lalu. Imbal hasil surat utang 10 tahun Jerman naik setengah basis poin ke level -0,23 persen. Dari pasar mata uang, indeks dollar AS relatif mendatar pada awal pekan ini. Ini setelah indeks dollar AS turun level tertinggi tiga bulan pada akhir pekan lalu, tertekan oleh rincian laporan penggajian AS yang lebih lemah. Nilai tukar dollar AS menguat 0,2 persen ke level 1,19 dollar AS per euro. Adapun dollar AS diperdagangkan di level 111,05 yen per dollar AS.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah diperdagangkan dalam rentang terbatas karena pembicaraan OPEC+ yang berlanjut. Menteri energi Arab Saudi pada hari Minggu mendorong kembali terhadap sikap oposisi oleh sesama produsen, yakni Uni Emirat Arab, ke kesepakatan OPEC+ yang diusulkan dan menyerukan ”kompromi dan rasionalitas” untuk mengamankan kesepakatan. Hal itu terjadi ketika kelompok itu berkumpul kembali pada awal pekan ini. Harga minyak mentah Brent naik 0,1 persen ke level 76,21 dollar AS per barrel dan minyak mentah WTI AS naik 0,1 persen menjadi di level 75,25 dollar AS per barel. (AFP/REUTERS)