Seiring santernya kabar dugaan korupsi dana penanganan Covid-19 di Filipina, rivalitas antara Presiden Duterte dan Ketua Umum Partai Politik PDP-Laban yang juga petinju, Manny Pacquiao, pun meruncing. Ada cerita apa?
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·3 menit baca
AFP/TED ALJIBE
Legenda tinju yang juga Senator Filipina Manny Pacquiao dikerumuni awak media setibanya di Bandara Ninoy Aquino, Manila, FIlipina, 24 Januari 2019, seusai mempertahankan gelar juara dunia kelas welter WBA dengan mengalahkan petinju Amerika Serikat, Adrien Broner, di Las Vegas, 19 Januari 2019.
MANILA, MINGGU — Senator sekaligus petinju profesional Manny Pacquiao memaparkan bukti-bukti dugaan korupsi pemerintahan Presiden Filipina Rodrigo Duterte kepada publik pada Sabtu (3/7/2021). Tindakan ini menunjukkan hubungan kedua belah pihak yang awalnya erat kini semakin merenggang. Apalagi, para pendukung Duterte menuduh Pacquiao berambisi mencalonkan diri menjadi presiden pada 2022.
”Ada 10,4 miliar peso (sekitar 204 juta dollar Amerika Serikat atau Rp 3 triliun) yang hilang dari dana bantuan sosial untuk rakyat miskin,” kata Pacquiao yang menyampaikan paparannya secara daring.
Berdasarkan data pemerintah, menurut dia, dana tersebut sudah disalurkan ke berbagai penerima manfaat. Akan tetapi, ketika Pacquaio mengklarifikasi dengan sejumlah organisasi pemantau bantuan sosial dan perwakilan rakyat miskin, mereka mengaku tidak menerima sepeser pun.
”Ke mana perginya dana ini? Coba pemerintah buktikan penyalurannya karena di lapangan ada 1,3 juta rakyat yang tidak menerimanya. Penyaluran secara elektronik melalui aplikasi Starpay ini juga tidak diketahui oleh rakyat. Perlu diperhatikan bahwa penemuan ini hanyalah puncak gunung es,” tutur Pacquiao.
Pacquiao dan timnya juga menuduh kementerian kesehatan membeli obat-obatan hampir mendekati masa kedaluwarsa. Tujuannya agar harganya jauh lebih murah.
Terkait tuduhan korupsi bantuan sosial, juru bicara Kementerian Sosial dan Pengembangan Masyarakat Filipina, Irene Dumlao, mengatakan, pihaknya terbuka apabila hendak diadakan penyelidikan mendalam. ”Silakan, kami tidak menutup-nutupi data,” ujarnya.
Sementara untuk tudingan obat-obatan yang mendekati kedaluwarsa, juru bicara Kementerian Kesehatan Filipina, Maria Rosario Vergeira, sebagaimana dilansir dari ABS-CBN News, menyangkalnya. Beberapa tahun lalu, ia akui bahwa Filipina memiliki kendala logistik. Akan tetapi, sistem kesehatan sekarang sudah menyalurkan kebutuhan medis tepat waktu.
AP PHOTO/AARON FAVILA
Pendemo menggunakan topeng wajah Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden China Xi Jinping saat berunjuk rasa di depan Konsulat China di Manila, Filipina, Jumat (7/5/2021).
Saat ini, Pacquiao menjabat sebagai Ketua Umum Partai Politik PDP-Laban, kendaraan politiknya Duterte. Awalnya, hubungan keduanya dekat karena Pacquiao adalah pendukung setia Duterte. Akan tetapi, setelah beberapa lama, ia mulai kritis terhadap kebijakan Duterte. Pacquiao, misalnya, menilai sikap Duterte terlalu lunak terhadap angkatan bersenjata ataupun kapal-kapal China yang sering memasuki wilayah Laut China Selatan atau Laut Filipina Utara.
Sebaliknya, Duterte juga mulai sering menyindir Pacquaio. Menurut dia, Pacquiao tidak serius mengurus PDP-Laban karena masih sering pergi bertanding tinju, bahkan ke luar negeri.
Pada Kamis (1/7/2021), cekcok di antara mereka memuncak ketika Pacquiao menuduh pemerintahan Duterte memakan dana bantuan sosial untuk rakyat miskin di masa pandemi Covid-19. Akibatnya, jutaan keluarga kelaparan. Duterte kemudian menantang pria yang ring tinju berjuluk ”PacMan” itu untuk membuktikan tuduhannya. Pacquiao kemudian memaparkan tuduhannya pada Sabtu lalu.
Akibatnya, Pacquiao mulai dijauhi di PDP-Laban meskipun menjabat sebagai ketua umum. Sejumlah senator senior pendukung Duterte menuduh Pacquiao berambisi mencalonkan diri menjadi presiden Filipina pada 2022 ketika Duterte menyelesaikan masa jabatan enam tahunnya.
Para senator ini berencana mengusung Duterte sebagai calon wakil presiden. Dalam peraturan di Filipina, presiden dan wakil presiden dipilih melalui pemilihan umum yang terpisah. Sistemnya bukan menetapkan presiden dan wakilnya sebagai pasangan kandidat seperti di Indonesia atau di AS.
Wakil Ketua Umum PDP-Laban Alfonso Cusi mengadakan musyawarah nasional di Cebu pada pertengahan Juni tanpa mengundang Pacquiao. Di sana mereka menetapkan dukungan kepada Duterte sebagai calon wakil presiden. Adapun untuk calon presiden kandidat yang terkuat dari PDP-Laban adalah Sara Duterte-Carpio, anak perempuan Duterte.
Apabila terjadi, bisa saja duet anak dan ayah ini yang memimpin Filipina per 2022. Pacquiao juga mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap musyawarah tersebut ataupun rencana pencalonan duet anak-ayah itu. (AP/REUTERS)