Sepekan Pencarian, 145 Korban Apartemen Ambruk di Florida Belum Ditemukan
Tim pencari dan penyelamat kembali mencari korban kondominium yang ambruk di Florida, AS, pekan lalu, setelah dihentikan karena alasan keselamatan. Masih ada 145 korban yang belum ditemukan.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
SURFSIDE, JUMAT — Tim penyelamat, Kamis (1/7/2021) waktu AS, kembali mencari korban yang masih hilang dalam insiden ambruknya sebagian menara kondominium di kota Surfside, dekat Pantai Miami, Florida, Amerika Serikat. Hingga lebih dari sepekan setelah insiden terjadi, masih ada sedikitnya 145 orang yang belum ditemukan. Mereka dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan beton dan besi.
Pencarian sempat dihentikan selama 15 jam ketika dideteksi ada pergerakan di puing-puing yang dikhawatirkan akan menimpa tim penyelamat. Sampai sejauh ini telah ditemukan 18 korban, termasuk dua anak berusia 4 dan 10 tahun, yang tewas.
Hampir separuh dari bangunan apartemen 12 tingkat berusia 40 tahun, yang terdiri atas sekitar 130 unit hunian—80 unit di antaranya berpenghuni—ambruk, Kamis (24/6/2021) pekan lalu. Tak lama setelah insiden itu, tim penyelamat menemukan empat orang tewas. Adapun 159 orang lainnya hilang.
Pencarian kembali para korban, Kamis kemarin, dilakukan dengan menggali puing-puing sebagian menara kondominium yang ambruk. Wali Kota Miami-Dade, Daniella Levine Cava, menjelaskan bahwa sedikitnya 145 orang belum ditemukan dan dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan beton dan besi.
Presiden AS Joe Biden berkunjung ke lokasi musibah, dan menjanjikan bantuan dari pemerintah federal serta menghibur warga yang kehilangan anggota keluarganya dalam tragedi tersebut. Ia masih berharap akan ada korban yang bisa ditemukan dalam kondisi selamat.
”Seluruh bangsa ikut berduka dengan keluarga korban. Saya bertemu dengan seorang perempuan yang kehilangan suami dan bayinya, dan ia tidak tahu harus berbuat apa,” kata Biden setelah bertemu dengan keluarga-keluarga korban.
Biden berjanji memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkan. Pemerintah federal akan mengganti semua biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah negara bagian dan daerah. Biden juga akan menyediakan rumah sementara bagi para korban.
Ini kali kedua Biden mendatangi lokasi bencana sejak menjadi presiden, Januari lalu. Pada Februari lalu, Biden datang ke Texas setelah badai musim dingin menewaskan beberapa orang dan membuat jutaan orang hidup tanpa listrik dan air bersih selama berhari-hari.
Suara perempuan
Cava mengatakan, pemerintah kota berencana menghancurkan sisa bagian menara yang masih ada, sementara tim penyelamat mencari para korban. Tim penyelamat belum menyerah untuk mencari para korban. Mereka mendengar suara perempuan dari balik puing-puing selama beberapa jam.
Tim penyelamat berpacu dengan waktu karena akan ada badai tropis Elsa yang diperkirakan sampai di Florida selatan, Senin. Badai ini dikhawatirkan akan menghambat pencarian korban.
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menjelaskan bahwa Badan Pengelolaan Darurat Federal (FEMA) mengerahkan lima tim pencari dan penyelamat dengan 80 orang di masing-masing tim untuk membantu pencarian. Tim penyelidik belum mengetahui penyebab kondominium berusia 40 tahun itu ambruk.
Namun, dalam laporan dari perusahaan teknik Morabito Consultants yang disiapkan untuk proses sertifikasi ulang keselamatan gedung pada tahun 2018 ditemukan ada kekurangan pada struktur bangunan yang memiliki 136 unit itu. Laporan itu juga menyebutkan dek kolam renang di lantai dasar bangunan itu bertumpu pada pelat beton yang strukturnya retak. sehingga membutuhkan perbaikan besar-besaran. Ada juga banyak retakan pada kolom beton, balok, dan dinding di tempat parkir.
Dua bulan sebelum ambruk, pengelola bangunan itu sudah menulis surat ke para penghuni mengenai adanya masalah pada struktur bangunan yang semakin parah dan membutuhkan perbaikan yang membutuhkan dana hingga 15,5 juta dollar AS. Belum sempat diperbaiki, sebagian menara bangunan itu ambruk. (REUTERS/AFP/AP)