Indonesia Amankan Pasokan Vaksin dari Negara Sahabat
Pemerintah Indonesia mengamankan sedikitnya tambahan 10 juta dosis vaksin dari negara-negara sahabat, yaitu Belanda, Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris. Pemerintah tengah mengupayakan mengimpor obat terapeutik India.
Oleh
Mahdi Muhammad dan Mawar Kusuma Wulan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia mengamankan pasokan sekitar 10 juta dosis vaksin Covid-19 dari negara-negara sahabat. Pemerintah juga tengah berupaya untuk mengimpor obat terapeutik dari India untuk membantu pengobatan pasien Covid-19.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dari Den Haag, Belanda, Kamis (1/7). Pasokan vaksin yang akan diperoleh Indonesia berasal dari Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
Retno mengatakan, Pemerintah Belanda dan AS telah berkomitmen memberikan vaksin sebanyak masing-masing 3 juta vaksin. Apabila jenis vaksin yang diberikan Belanda dalam komitmennya belum jelas, Pemerintah AS memastikan akan mengirimkan 3 juta vaksin Moderna ke Indonesi dalam waktu dekat.
Komitmen AS ini didapat saat Retno bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken di sela-sela pertemuan negara-negara anggota G-20 yang berlangsung di Italia, sehari sebelumnya. Pemerintah, kata Retno, juga tengah mengurus otorisasi penggunaan darurat vaksin Moderna ini kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sementara hasil pertemuan dengan Menlu Inggris Dominic Raab, Retno melanjutkan, adalah bahwa Pemerintah Inggris menyatakan komitmennya untuk memberi bantuan vaksin. Mengenai detail dan waktu pengirimannya tengah dibahas di level teknis.
Sementara itu, Pemerintah Jepang telah mengirimkan sekitar 1 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford ke Indonesia. Pengiriman dilakukan pada Kamis (1/7/2021) melalui Bandara Narita, Tokyo, Jepang, dan telah tiba di Indonesia, Kamis sore. Pengiriman vaksin kedua dari Jepang akan menyusul dalam waktu dekat.
Wakil Kepala Perwakilan Indonesia di Tokyo Tri Purnajaya mengatakan, pengiriman vaksin dari Pemerintah Jepang ini menjadi cerminan kuatnya hubungan kedua negara sahabat, sekaligus mitra strategis. Sementara Direktur Second Southeast Division Kemlu Jepang Hajime Ueda berharap kerja sama pengiriman vaksin ini dapat berkontribusi bagi upaya penanganan pandemi Covid-19 yang kasusnya sedang naik di Indonesia. Hal ini sekaligus diharapkan memperkuat kerja sama kedua negara.
Melalui surat tertulis kepada Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan, selama ini Indonesia dan Jepang juga selalu saling membantu dan mempererat ikatan persahabatan ketika menghadapi kondisi sulit, seperti saat terjadi gempa bumi di Jepang pada 2011 serta gempa bumi dan tsunami di Sulawesi pada 2018. Karena itu, saat menghadapi masa-masa sulit lantaran pandemi Covid-19, Indonesia-Jepang pun saling mendukung satu sama lain.
”Kami ingin terus bergandengan tangan dengan Indonesia yang merupakan mitra strategis Jepang dalam mengatasi Covid-19,” ujar Suga dalam suratnya.
Surat dari PM Jepang untuk Presiden Jokowi dibacakan oleh Kenji Kanasugi, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, saat menyambut kedatangan 998.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca sumbangan dari Pemerintah Jepang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (1/7/2021).
Kanasugi menambahkan, saat ini Jepang dan Indonesia sama-sama menghadapi masa sulit serta berada di tengah perjuangan melawan Covid. Ia juga menyampaikan belasungkawa atas kasus kematian akibat Covid-19 dan kasus harian yang mencapai rekor tertinggi di Indonesia. Pemerintah Jepang mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia dan para tenaga kesehatan.
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyebut bahwa 998.400 dosis vaksin tersebut merupakan wujud dukungan Pemerintah Jepang. Menurut rencana, bantuan vaksin akan terbagi ke dalam dua kali pengiriman. ”Kerja sama ini merupakan hasil nyata dari komunikasi intensif Menlu dan Menlu Jepang yang dilakukan selama ini,” ujar Mahendra.
Menlu Indonesia Retno Marsudi sudah beberapa kali bertemu dengan Menlu Jepang, seperti pada pertemuan tiga hari lalu, ketika keduanya sama-sama menghadiri pertemuan tingkat menteri luar negeri G-20 di Italia. Sebagai tindak lanjut pertemuan tersebut, Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dan Kementerian Luar Negeri Indonesia telah menandatangani exchange of notes yang menandai kerja sama vaksin sebagai upaya bersama menangani pandemi Covid-19 pada 29 Juni lalu.
Mengenai impor obat terapeutik dari India, Retno menyatakan, Kementerian Luar Negeri India berjanji untuk membantu proses tersebut. Tim Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan serta perwakilan diplomatik Indonesia di India tengah berkoordinasi agar impor ini bisa terwujud dalam waktu dekat.