Tesla ”Tarik” 285.000 Mobil di China akibat Gangguan Sistem Kendali Otomatis
Tesla ”menarik” lebih dari 285.000 mobil produksinya yang terjual di China mulai Jumat (25/6/2021), menyusul penyelidikan yang menemukan adanya masalah teknis di sistem kendali otomatis mobil listrik itu.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
BEIJING, SABTU — Perusahaan mobil listrik, Tesla Inc, ”menarik” lebih dari 285.000 mobil produksinya yang terjual di China mulai Jumat (25/6/2021). Langkah ini terjadi setelah sebuah penyelidikan menemukan bahwa sistem kendali otomatis mobil Tesla bisa dengan mudah teraktivasi tanpa sengaja sehingga berisiko menyebabkan tabrakan.
Pengumuman disampaikan Administrasi Negara China untuk Regulasi Pasar (State Administration of Market Regulation/SAMR) pada Jumat malam. Selanjutnya, SAMR mewajibkan Tesla untuk ”menarik” seri mobil yang mengalami masalah teknis tersebut mulai hari itu juga.
”Karena masalah itu ada pada sistem kontrol jelajah, pengemudi dapat dengan mudah mengaktifkan fungsi kontrol jelajah secara tidak sengaja. Peningkatan kecepatan kendaraan secara tiba-tiba akan terjadi, yang dalam kasus ekstrem bisa menyebabkan tabrakan, membahayakan keselamatan,” kata SAMR.
Seri mobil Tesla yang mengalami persoalan teknis adalah model 3 dan model Y, baik unit yang diimpor maupun yang diproduksi di China. Pada situs resmi Tesla, model 3 yang menjadi seri termurah, dibanderol 39.990 dollar Amerika Serikat (AS) per unit atau Rp 577,97 juta. Sementara model Y per unit dibanderol 52.990 dollar AS atau Rp 765,85 juta.
Secara fisik, menurut SAMR, kendaraan tidak perlu ditarik dari peredaran. Mengingat persoalannya menyangkut perangkat lunak, Tesla akan menghubungi para pengguna yang terdampak untuk memperbaiki persoalan teknis dari jarak jauh secara gratis.
Atas persoalan mutakhir itu, saham Tesla turun hampir 8 persen selama jam perdagangan AS pada Jumat waktu setempat atau Sabtu waktu Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi pukulan terbaru bagi Tesla setelah rentetan persoalan teknis yang dialami konsumen di China.
Pada Juni lalu, mengutip kantor berita Xin Hua, Tesla juga menarik ratusan kendaraan di China karena risiko keamanan yang ditimbulkan oleh baut yang rusak. Jumlah dan seri yang ditarik meliputi 311 unit model 3 impor yang diproduksi antara 12 Januari dan 20 November 2019 serta 423 unit model 3 impor yang diproduksi antara 2 Februari dan 20 November 2019.
Tesla saat itu berjanji melakukan tes pada kendaraan yang ditarik secara gratis dan mengganti suku cadang yang rusak. Sembari menunggu jadwal penarikan, pengguna diharapkan mengemudi dengan hati-hati.
Diawasi ketat
Perusahaan perintis mobil tanpa pengemudi asal AS itu berada di bawah pengawasan ketat regulator China menyusul beberapa kali tabrakan mematikan yang melibatkan mobil Tesla selama beberapa bulan terakhir.
Konsumen di China juga sering menyampaikan keluhan mereka tentang mobil Tesla, terutama mengenai kualitas dan layanan. Puncaknya terjadi pada protes para pelanggan di Shanghai Auto Show pada April 2021.
Sebelumnya, awal Juni 2021, Tesla juga telah menarik ribuan produk kendaraannya di AS karena masalah keamanan. Perusahaan teknologi itu mengklaim ada masalah terkait sabuk pengaman dan ban.
Merujuk pemberitahuan pada Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), Tesla menarik 5.530 kendaraan model 3 produksi 2018 hingga 2020 di seluruh AS. Tesla juga menarik mobil model Y produksi 2019 hingga 2021 di negara itu.
Sebanyak 2.166 kendaraan model Y dari 2019 hingga 2021 juga ditarik karena ada potensi masalah dengan pengencang yang mengamankan retraktor sabuk pengaman baris kedua kiri dan kanan. Tesla juga telah menarik lebih dari 700 mobil listrik model 3 di China karena masalah sabuk pengaman dan ban.
Mobil listrik Tesla sangat populer di China. Satu dari empat mobil Tesla laku terjual setiap hari.
Bulan lalu, Tesla mengumumkan akan mendirikan pusat data di China menyusul reaksi konsumen yang khawatir data mereka diteruskan ke AS. Melalui pusat data itu, Tesla menjanjikan bahwa pemilik kendaraan Tesla kelak dapat mengakses platform untuk menanyakan data kendaraan dan sejumlah layanan lainnya.
Tesla memiliki pabrik dengan kapasitas produksi maksimal 500.000 unit per tahun di China. Perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kota Shanghai untuk membangun pabrik raksasa di China ditandatangani pada Juli 2018. (AFP/REUTERS/CAL)