Menyebar ke Taiwan dan Australia, Varian Delta Jangkiti 85 Negara
Covid-19 varian Delta telah menyebar di sedikitnya 85 negara. Varian yang lebih menular dan mematikan itu ditemukan pertama kali di India pada akhir 2020. Sementara distribusi vaksin ke sejumlah negara miskin terhambat.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·5 menit baca
TAIPEI, SABTU — Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan, Covid-19 varian Delta telah menyebar di 85 negara sejak ditemukan di India akhir 2020. Pada Sabtu (26/6/2021), Taiwan melakukan pembatasan setelah menemukan kasus infeksi pertama liniage B.1.617 SARS-CoV-2 itu. Sydney pun menjadi kota pertama di Australia yang menerapkan penguncian ketat akibat varian Delta.
Otoritas Taiwan menemukan kasus pertama varian Delta yang ditularkan di dalam negeri, Sabtu ini. Taipei pun memperketat kontrol dengan melakukan pembatasan sebagian wilayah di selatan negara pulau itu, tempat kasus ditemukan.
Taiwan sedang berjuang melawan infeksi domestik. Hampir semuanya karena varian Alpha yang sebelumnya dominan secara global. Namun, jumlahnya stabil dan penyebaran relatif rendah.
Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung mengatakan, enam warga di daerah Pingtung telah dikonfirmasi terinfeksi varian Delta. Dua orang di antaranya baru kembali dari Peru, tempat mereka diduga terjangkit varian yang paling cepat menyebar tersebut. Salah satu orang telah diklasifikasikan sebagai infeksi domestik, bukan dari keluarga yang baru datang dari Peru.
Pemerintah Taiwan pun langsung melakukan pengujian massal di daerah tempat kasus varian Delta itu ditemukan. Semua orang yang pernah berhubungan dengan penderita wajib menjalani karantina. Pemerintah juga memaksa semua supermarket, restoran, dan pasar basah tutup selama tiga hari. ”Sekarang sudah masuk ke masyarakat. Kami proaktif berupaya untuk mencegahnya,” ujar Chen.
Taiwan sebelumnya telah melaporkan lima kasus impor varian Delta. Mulai Minggu (27/6/2021), pemerintah akan memperketat kontrol di perbatasan untuk mencegah varian tersebut. Kedatangan dari lima negara, termasuk Inggris, wajib ditempatkan di fasilitas karantina terpusat.
Gambaran umum pandemi Covid-19 Taiwan terus membaik. Chen mengumumkan, ada 78 kasus baru atau naik sedikit dari 76 kasus pada hari sebelumnya sekalipun pertemuan dan acara publik tetap diibatasi. Sejak pandemi Covid-19 muncul, Taiwan mencatat 14.545 kasus, termasuk 623 kematian.
Sementara itu di Australia, kota Sydney mulai menerapkan karantina wilayah atau lockdown selama dua minggu ke depan menyusul penularan varian Delta. Restoran-restoran yang biasanya ramai, pada Sabtu, ditutup. Jalan-jalan sepi. Lebih dari 5 juta orang di seluruh ibu kota Negara Bagian New South Wales (NSW) itu terkena pembatasan gerak mulai Sabtu malam.
Sydney dan beberapa wilayah di sekitarnya mencatatkan lonjakan infeksi varian Delta menjadi 80 kasus. Beberapa bagian kota Sydney sudah lebih dahulu menjalani karantina. Namun, penyebaran varian Delta yang cepat membuat otoritas menerapkan karantina lebih luas.
”Meskipun kami tidak ingin memaksakannya, ini adalah situasi ketika kami harus melakukannya,” kata Perdana Menteri Negara Bagian NSW Gladys Berejiklian, merujuk penerapan kembali karantina wilayah tersebut.
Penguncian di NSW juga mencakup wilayah sekitar Sidney, yakni Blue Mountains, Central Coast, dan Wollongong. Penguncian yang berlaku hingga 9 Juli itu mewajibkan semua orang di rumah saja kecuali untuk pekerjaan darurat, perawatan kesehatan, kegiatan pendidikan, olahraga, atau belanja kebutuhan pokok.
Negara bagian lainnya akan membatasi pertemuan publik dan masker wajib di dalam ruangan. ”Ketika Anda memiliki varian paling menular, seperti varian Delta, penguncian tiga hari tidak akan berhasil. Jika kita ingin melakukan (penguncian), kita perlu melakukannya dengan benar,” kata Berejiklian tentang alasan penguncian selama dua minggu itu.
Jika kita ingin melakukan (penguncian), kita perlu melakukannya dengan benar.
”Kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan besar kasus (varian Delta) pada hari-hari berikutnya,” katanya.
Australia sebenarnya telah lebih berhasil dalam menangani pandemi daripada banyak negara maju lainnya. Keberhasilan itu terjadi karena penutupan perbatasan yang cepat, aturan jarak sosial yang ketat, dan tingginya tingkat kepatuhan warga. Hingga kini, Australia, negara berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa itu, melaporkan lebih dari 30.400 kasus infeksi dan 910 kematian.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, varian Delta adalah varian yang paling menular sejauh ini. Dia memperingatkan bahwa varian ini sekarang telah menyebar di sedikitnya 85 negara. Kurangnya vaksin di negara-negara miskin telah mempercepat transmisi varian Delta.
Tedros berpendapat bahwa komunitas global gagal dan berisiko mengulangi kesalahan yang dibuat saat dunia mengalami krisis AIDS beberapa dekade lalu dan selama pandemi flu babi pada 2009. ”Butuh waktu 10 tahun (untuk antiretroviral) mencapai negara-negara berpenghasilan rendah setelah (HIV) melanda di negara-negara kaya. Apakah kita ingin mengulangi hal yang sama,” katanya.
Covax, skema yang didukung PBB untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara miskin, untuk beberapa saat ini tidak akan dapat menjalankan fungsinya. Sebab, pemasok terbesarnya diperkirakan tidak akan mengekspor vaksin apa pun hingga akhir tahun. Ratusan juta dosis yang dijanjikan oleh negara-negara kaya kemungkinan tidak akan tiba dalam waktu dekat.
”Melalui Covax bulan ini nol dosis vaksin AstraZeneca, nol dosis vaksin Pfizer, nol dosis vaksin (Johnson dan Johnson). Para pemasok tidak dapat mengirim selama periode ini karena ada yang meminta produk tersebut. Ada pula yang memvaksinasi populasi yang sangat muda, yang tidak berisiko,” kata Dr Bruce Aylward, penasihat senior Sekretaris Jenderal WHO.
Pemimpin teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, menyatakan, situasi global sangat rapuh. ”Varian Delta akan terus berevolusi. Saat ini kesehatan masyarakat dan aksi sosial kami bekerja, vaksin kami bekerja, diagnostik kami bekerja, terapi kami bekerja. Namun, mungkin ada saatnya virus ini berevolusi dan tindakan pencegahan tidak berjalan.”
WHO mengatakan, varian Delta menyebabkan gejala yang lebih parah. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi kesimpulan tersebut. Bagaimana mencegah varian Delta? Menjalankan protokol kesehatan adalah kunci untuk pencegahan virus Covid-19. Selain itu, penting juga untuk menghindari kebiasaan berkumpul, selalu memakai masker, dan melakukan vaksinasi. (AFP/REUTERS/AP)