India Geber Vaksinasi Covid-19, Bangladesh dan Australia Lakukan Pengetatan
Di tengah keterbatasan pasokan dan kekhawatiran akan gelombang ketiga pandemi, India dikejar target vaksinasi bagi 940 juta warga dewasa di negara itu. Negara itu harus mampu memvaksinasi sebesar 10 juta dosis per hari.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·5 menit baca
NEW DELHI, MINGGU — Perdana Menteri India Narendra Modi, Minggu (27/6/2021), mendesak warganya untuk segera divaksin Covid-19 dan sekaligus meminta warga menghilangkan keraguan atas vaksinasi penyakit itu. Mengambil pelajaran dari dahsyatnya gelombang kedua pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu dan di tengah kekhawatiran penularan varian Delta, India ingin agar kejadian itu tidak berulang.
”Segera dapatkan vaksinasi,” kata Modi dalam pidato radio bulanannya, seraya tetap mendesak masyarakat untuk mematuhi jarak sosial dan memakai masker. ”Itu adalah perisai keamanan yang bagus. Pikirkan tentang itu.”
India mengalami puncak kasus terkonfirmasi harian hingga 400.000 kasus pada Mei lalu. Penambahan kasus sejumlah itu kemudian menurun seiring langkah-langkah pembatasan secara ketat.
Pemerintahan Modi sejak saat itu terus berupaya melipatgandakan upaya vaksinasi Covid-19 bagi warganya. Di tengah keterbatasan pasokan dan kekhawatiran akan gelombang ketiga pandemi, India dikejar target vaksinasi bagi 940 juta warga. Para ahli memperkirakan negara itu harus mampu menggelar vaksinasi rata-rata 10 juta dosis per hari guna mencapai kondisi semua kaum dewasanya telah divaksinasi Covid-19 secara lengkap pada Desember mendatang. Hingga Juni ini baru sekitar 6 persen warga India yang telah divaksinasi sebanyak dua dosis vaksin Covid-19.
Negara itu telah mengurangi perkiraan pasokan vaksinnya menjadi 1,35 miliar dosis antara Agustus dan Desember dari perkiraan sebelumnya hampir 2 miliar dosis. Namun, pemerintah menyatakan tetap berkomitmen pada target vaksinasi. Pemerintah India tengah dalam pembicaraan dengan pemasok global, seperti Pfizer Inc, Johnson & Johnson, dan Moderna Inc, untuk mendapatkan pasokan tambahan.
Dalam pesannya di sebuah pertemuan virtual dengan warga sejumlah desa di India, Modi meminta tokoh masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran di antara penduduk desa tentang manfaat vaksinasi dan mengekang desas-desus tentang efek buruk yang ditimbulkan soal vaksin. Dia mengatakan, bulan Juni pemerintah membeli 75 persen dari semua vaksin yang ada dan mendistribusikannya secara gratis ke negara bagian. Pemerintah menggandeng rumah sakit-rumah sakit swasta untuk memvaksinasi warga berusia 18-45 tahun.
Data Kementerian Kesehatan India menunjukkan pada akhir pekan lalu kasus infeksi Covid-19 kembali naik ke angka di atas 50.000 kasus per hari. Jumlah kematian juga tetap tinggi dan naik.
Data Kementerian Kesehatan India menunjukkan pada akhir pekan lalu kasus infeksi Covid-19 kembali naik ke angka di atas 50.000 kasus per hari. Jumlah kematian juga tetap tinggi dan naik. Pada Sabtu (26/6/2021), jumlah kematian di India akibat Covid-19 sebanyak 1.258 kasus dengan 511 kasus di antaranya terjadi di Negara Bagian Maharashtra. Jumlah kematian resmi di India akibat Covid-19 sebanyak 395.751 jiwa, tetapi para ahli dan lembaga kesehatan global seperti Organisasi Kesehatan Dunia percaya jumlah korban mungkin jauh lebih tinggi.
Varian baru Covid-19 jenis varian Delta menjadi perhatian khusus di India. Setidaknya 20 kasus telah ditemukan terkait dengan varian Delta. Pemerintah-pemerintah negara bagian melonggarkan pembatasan dan penguncian wilayah pada bulan ini setelah terdata terjadi penurunan kasus. Namun, para ilmuwan khawatir bahwa kehadiran varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India, dan lambatnya vaksinasi dapat memicu gelombang infeksi lain.
Meninggalkan ibu kota
Dari Bangladesh dilaporkan, puluhan ribu pekerja migran telah meninggalkan ibu kota Karachi pada Minggu. Ini sehubungan dengan penguncian yang diperketat di wilayah itu. Sebagian besar kegiatan ekonomi akan dibatasi dan warga diwajibkan berada di dalam rumah mereka. Kebijakan itu diambil setelah terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Pembatasan aktivitas dan pergerakan telah diberlakukan sejak pertengahan April karena kasus dan kematian melonjak. Infeksi juga menurun pada Mei, tetapi kemudian mulai meningkat lagi bulan ini. Bangladesh mencatat lebih dari 6.000 kasus harian pada tengah pekan lalu dengan kematian 108 jiwa secara harian pada Jumat (25/6/2021). Angka-angka itu adalah angka tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Naiknya kasus penularan itu mendorong pemerintah untuk memperketat pembatasan secara bertahap mulai Senin (28/6/2021). Kegiatan ekonomi, termasuk toko, pasar, transportasi, dan kantor, akan ditutup mulai Kamis mendatang. Warga akan diperintahkan tinggal di rumah, sementara hanya layanan darurat dan pabrik berorientasi ekspor yang diperbolehkan tetap beroperasi.
Seorang pejabat senior di Bangladesh Inland Water Transport Corporation, perusahaan transportasi air yang dikelola negara, mengatakan, setidaknya 50.000 orang telah menyeberangi sungai dengan feri pada hari Minggu saja. Di Sreenagar, sekitar 70 kilometer selatan Dhaka, ribuan orang mengantre sejak Minggu pagi untuk menyeberangi Padma, anak sungai Himalaya. ”Kami tidak punya pilihan selain meninggalkan kota,” kata Fatema Begum (60), salah seorang warga.
Australia pada Minggu ini juga melaporkan salah satu jumlah tertinggi kasus Covid-19 yang terjadi akibat penularan secara lokal tahun ini. Kondisi itu memicu penguncian wilayah di kota Sydney dan Darwin. Pemerintah juga memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di empat negara bagian.
Sydney memulai penguncian selama dua pekan sejak Minggu ini. Kebijakan itu diambil ketika ditemukan kluster penularan dengan varian Delta naik menjadi 110 kasus di kota terbesar di Australia itu. Adapun wabah yang meluas di Darwin juga mendorong diterapkannya penguncian di kota itu.
”Mengingat betapa menularnya jenis virus ini, kami mengantisipasi bahwa dalam beberapa hari ke depan jumlah kasus kemungkinan akan meningkat melampaui apa yang telah kita lihat hari ini,” kata Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales Gladys Berejiklian dalam jumpa pers di Sydney.
Queensland, Australia Barat, Wilayah Ibu Kota Australia (ACT), dan Australia Selatan juga telah menerapkan aturan jarak sosial yang lebih ketat. Beberapa di antaranya memutuskan menutup perbatasan untuk kedatangan dari daerah yang terkena dampak. Australia sejauh ini melaporkan total 30.450 kasus dan 910 kematian akibat Covid-19. (AFP/REUTERS)