159 Korban Masih Hilang dalam Insiden Ambruknya Menara Apartemen di Florida
Sekitar 159 orang belum ditemukan dalam insiden ambruknya salah satu menara apartemen 12 tingkat di Surfside, Florida, AS. Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan mereka.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
SURFSIDE, SABTU — Sedikitnya 159 orang belum ditemukan saat salah satu menara dari apartemen 12 tingkat berusia 40 tahun di Miami, Florida, Amerika Serikat, ambruk, Kamis pagi waktu setempat. Empat orang tewas dalam insiden tersebut. Saat tragedi itu terjadi, banyak warga masih tidur. Anggota keluarga korban yang selamat berharap tim pencari dan penyelamat akan segera menemukan para korban.
Tim penyelamat berpacu dengan waktu mencari korban yang dikhawatirkan terjebak di bawah puing-puing apartemen, Jumat (25/6/2021). Anjing pencari juga dikerahkan begitu pula dengan kamera dan alat sonar. Tim penyelamat dari Meksiko dan Israel juga ikut membantu.
”Masih ada harapan ada korban yang selamat. Proses pencarian harus berhati-hati karena bangunan rentan ambruk lagi,” kata Wali Kota Miami-Dade Daniella Levine Cava.
Kepala Pemadam Kebakaran Miami-Dade Andy Alvarez optimistis akan bisa menemukan korban yang selamat karena timnya pernah menyelamatkan seorang anak perempuan yang terjebak di puing bangunan delapan hari pascagempa di Haiti. ”Kita harus tetap punya harapan. Kami akan terus mencari korban sampai semua ketemu,” ujarnya.
Para korban yang selamat berkumpul di Pusat Komunitas Surfside. Salah satu korban yang selamat, Janette Aguero, menceritakan, ia bersama suami dan kedua anaknya sedang mengunjungi ibu mertuanya di gedung itu. Sekitar pukul 01.20, ia merasakan getaran kuat seperti gempa. Mereka kemudian segera lari turun.
”Saya hanya bisa tarik anak-anak dan bawa telepon genggam karena situasi panik dan semua orang berteriak menyuruh kami keluar,” ujarnya.
Para korban yang selamat tak sabar dengan proses pencarian yang dinilai lamban. ”Mestinya bisa lebih cepat. Kalau terlalu lama, nanti tidak ada yang selamat,” kata salah satu korban, Mike Salberg. Lima anggota keluarganya masih belum ditemukan, termasuk kedua orangtuanya.
Apartemen 12 tingkat itu memiliki sekitar 130 unit dan 80 unit di antaranya berpenghuni. Hampir separuh dari bangunan itu ambruk. Presiden AS Joe Biden menyatakan status darurat di Negara Bagian Florida dan mengirimkan tim dari Badan Pengelolaan Darurat Federal.
Belum diketahui
Sampai saat ini penyebab ambruknya apartemen itu belum diketahui. Namun, Guru Besar di Florida International University, Shimon Wdowinski, menjelaskan bahwa dari data satelit yang diambil pada 1990-an terlihat apartemen itu sudah mulai turun atau tenggelam 1-3 milimeter per tahun. Adapun gedung-gedung lain di sekitarnya masih stabil.
”Entah bangunan itu tenggelam atau memang ada masalah dengan struktur bangunannya, kami belum tahu. Tidak ada laporan lagi setelah 1990 itu,” ujar Wdowinski.
Otoritas Florida menyebutkan, kompleks apartemen itu dibangun pada 1981. Gedung apartemen tersebut saat ini sedang menjalani proses sertifikasi ulang standar keamanan dan pemeriksaan bagian mana saja yang membutuhkan perbaikan. Akan tetapi, proses itu belum selesai.
Dari pemeriksaan awal diketahui perlu perbaikan pada pagar-pagar balkon. Bagian atap menara juga dalam proses perbaikan.
Jumlah penghuni yang sebenarnya di apartemen itu tidak diketahui dengan pasti karena banyak penghuni hanya sesekali datang dan mayoritas penyewa harian. Atorod Azizinamini, Kepala Departemen Pembangunan Sipil dan Lingkungan Florida, menjelaskan bahwa untuk mengetahui penyebab ambruknya menara itu harus dilakukan pemeriksaan struktur bangunan dan mengambil sampel bangunan, mencari tanda-tanda korosi, dan memeriksa fondasi bangunan.
”Setelah semua data didapat, baru bisa diketahui penyebabnya. Namun, hal ini baru bisa dilakukan setelah pencarian korban selesai. Butuh waktu lama,” kata Azizinamini. (REUTERS/AFP/AP)