Bunga yang diselipkan ke dalam sanggul telah lama menjadi ciri khas Aung San Suu Kyi. Banyak pengunjuk rasa di Myanmar yang meniru gaya rambut dengan selipan bunga itu dalam aksi jalanan memperingati ulang tahun Suu Kyi.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
YANGON, SABTU — Aung San Suu Kyi, pemimpin Myanmar yang digulingkan lewat kudeta militer dan tengah menjalani tahanan rumah, mendapatkan ucapan secara simbolis pada peringatan hari ulang tahunnya ke-76, Sabtu (19/6/2021). Para pendukung antikudeta militer Myanmar membawa bunga dalam unjuk rasa mereka akhir pekan ini. Aneka rupa aksi dan pose dengan bunga sebagai aksesori juga mengisi unggahan-unggahan selamat ulang tahun untuk Suu Kyi.
Bunga yang diselipkan ke dalam sanggul telah lama menjadi ciri khas Suu Kyi. Banyak orang lalu meniru gaya rambut dengan selipan bunga itu. Warga mengunggah foto aksi mereka ke media sosial di seluruh Myanmar. Salah satunya dilakukan ratu kecantikan Miss Universe dari Myanmar, Thuzar Wint Lwin. Lwin mengenakan bunga merah di rambutnya dan menulis, ”Semoga pemimpin kita sehat.”
Pemerintahan terpilih Suu Kyi digulingkan dalam kudeta militer 1 Februari lalu. Aksi militer itu memicu protes massa dan bentrokan baru antara militer dan tentara pemberontak etnis di daerah-daerah perbatasan. Suu Kyi bersama sejumlah pemimpin Myanmar ditangkap dan ditahan dengan status tahanan rumah. Ia menghadapi sejumlah tuduhan dan diajukan ke pengadilan dengan ancaman hukuman belasan tahun jika terbukti bersalah. Ia akan menjalani lanjutan proses pengadilan atas dirinya pada pekan depan.
Dukungan warga terhadap Suu Kyi terus bertambah dan menguat sejak saat itu. Tepat di hari ulang tahunnya, di utara Yangon, para pengunjuk rasa memasang poster di kabel listrik yang berisi ucapan selamat ulang tahun kepada Suu Kyi dan mengekspresikan solidaritas. ”Selamat Ulang Tahun Ibu Suu. Kami tepat di belakangmu,” demikian bunyi pesan yang tertulis. Beberapa pengunjuk rasa berbaris dengan payung hitam dan spanduk bertuliskan ”bebas dari rasa takut" di samping gambar Suu Kyi.
Ucapan selamat ulang tahun juga disampaikan dari wilayah perbatasan. Di Negara Bagian Karen, beberapa tentara pemberontak dalam foto-foto yang tersebar terlihat memegang senjata dan buket bunga berwarna kuning, putih dan ungu, serta bunga tunggal yang diselipkan di belakang telinga mereka. Sementara para demonstran di Dawei, kota yang berada di tenggara Myanmar, membuat kue ulang tahun merah muda raksasa dan membawanya ke aksi protes jalanan mereka.
Ucapan selamat ulang tahun pada Suu Kyi juga disampaikan dari luar negeri. Perdana Menteri Ceko Andrej Babis mengirim ucapan selamat ulang tahun kepada Suu Kyi dari jauh.
Ucapan selamat ulang tahun kepada Suu Kyi berdatangan dari luar negeri. Perdana Menteri Ceko Andrej Babis mengirim ucapan selamat ulang tahun kepada Suu Kyi dari jauh. ”Saya berharap yang terbaik untuk kesehatan dan kekuatan Anda. Kami mendukung rakyat Burma,” katanya, menyebut nama lama Myanmar.
Reputasi internasional Suu Kyi sebagai penerima hadiah Nobel Perdamaian sempat ternoda. Hal itu terjadi setelah dirinya membela militer Myanmar atas tuduhan genosida terhadap populasi etnis minoritas Rohingya di Negara Bagian Rakhine pada tahun 2017. Gugatan atas nasib warga etnis Rohingya itu terselip dalam ucapan selamat ulang tahun Suu Kyi.
”Saya terlibat dalam kampanye ini karena sekarang dia ditahan secara tidak adil oleh militer, serta hak sipilnya dan kebebasannya ditolak,” kata seorang aktivis berusia 35 tahun. Ia mengaku secara pribadi dirinya tidak mendukung Suu Kyi atas sikapnya atas tuduhan genosida itu. ”Setelah dia bebas dari penahanannya, dia harus bertanggung jawab penuh atas kebisuannya tentang penderitaan Rohingya dan kelompok etnis lainnya.”
Menurut kelompok pemantau lokal, korban tewas warga sipil sejak kudeta militer di Myanmar diperkirakan telah menembus 870 jiwa dan hampir 5.000 pengunjuk rasa ditahan setelah ditangkap. Majelis Umum PBB, Jumat (18/6/2021), mengambil langkah langka dengan menyerukan negara-negara anggotanya untuk ”mencegah aliran senjata” ke Myanmar. Hal itu merupakan bagian dari resolusi tidak mengikat berisi kecaman atas sebuah kudeta militer di negara yang dilanda kekerasan.
Resolusi itu—yang tidak sampai menyerukan embargo senjata global— juga menuntut militer ”segera menghentikan semua kekerasan terhadap demonstran damai”. Resolusi disetujui 119 negara, dengan 36 abstain termasuk China, sekutu utama Myanmar. Hanya satu negara, Belarus, yang menentangnya. (AFP/REUTERS)