logo Kompas.id
Internasional”Hilangnya” Jabat Tangan...
Iklan

”Hilangnya” Jabat Tangan Setelah Pandemi

Sudah lebih dari satu tahun, orang menghindari jabat tangan agar tidak tertular Covid-19. Meski dibayangi keragu-raguan, orang berharap etiket pergaulan ini bakal bertahan di masa depan.

Oleh
Fransisca Romana Ninik W
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B8ZZF2C5_H-x0-zB2ptX0Bfczko=/1024x675/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FFILES-SWITZERLAND-US-RUSSIA-SUMMIT-DIPLOMACY_96955124_1623881061.jpg
AFP/BRENDAN SMIALOWSKI

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden AS Joe Biden sebelum pertemuan puncak di Villa La Grange, Geneva, 16 Juni 2021.

Saat pandemi bermula, jabat tangan menjadi sebuah kegiatan terlarang. Satu setengah tahun berlalu, mulai terlihat tanda-tanda sebaliknya. Meski demikian, masa depan ”pertautan dua tangan” ini belum jelas.

Kala pertemuan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Geneva, Swiss, Rabu lalu, dunia melihat kedua petinggi ini berjabat tangan. Ini pemandangan langka—bukan semata karena hubungan kedua negara menurun di level terendah—lantaran pada pertemuan puncak dengan para pemimpin tujuh negara terkaya di dunia (G-7) beberapa hari sebelumnya, Biden dan para pemimpin G-7 masih bertukar siku untuk bersalaman.

Editor:
Fransisca Romana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000