logo Kompas.id
Internasional111 Warga Myanmar Tewas sejak ...
Iklan

111 Warga Myanmar Tewas sejak Konsensus ASEAN

ASEAN gagal menghentikan krisis di Myanmar. Sejak kudeta pecah, 858 warga tewas, 5.941 orang ditangkap, dan sekitar 230.000 jiwa mengungsi.

Oleh
Luki Aulia, Kris Mada
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PMlma-cABs-qoKNL8R842qX5Pd4=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F000_9BL9VK_1623295607.jpg
(PHOTO BY MNWN / AFP)

Anak-anak dan orang tua mengungsi di sebuah biara di kota Namlan, Shan, Myanmar, Kamis (10/6/2021). Mereka pergi dari kampung halaman karena terjadinya perang antara aparat junta militer dan pemberontak etnis sebagai eskalasi krisis keamanan di Myanmar menyusul kudeta oleh militer per 1 Februari 2021.

JAKARTA, KOMPAS — Terhitung 1,5 bulan sejak para pemimpin ASEAN menyepakati lima konsensus untuk mengatasi persoalan di Myanmar, krisis politik dan keamanan terus berlanjut. Kekerasan sebagai salah satu hal yang disepakati dihentikan, faktanya justru terus dilancarkan junta militer untuk membabat gerakan antikudeta.

Sampai dengan Kamis (10/6/2021), Asosiasi Pendampingan Tahanan Politik (Association Assistance for Political Prisoners/AAPP) Myanmar mencatat, 858 warga sipil tewas di tangan aparat dan 5.941 warga sipil lainnya dijebloskan ke penjara sejak kudeta junta militer per 1 Februari 2021.

Editor:
laksanaas
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000