logo Kompas.id
InternasionalKrisis Kemanusiaan di Myanmar ...
Iklan

Krisis Kemanusiaan di Myanmar Kian Parah

PBB memperingatkan adanya tragedi kemanusiaan yang mulai muncul akibat krisis politik di Myanmar. Diperkirakan 100.000 warga di Kayah mengungsi dari area pertempuran antara militer junta dan milisi etnis.

Oleh
Luki Aulia
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LMgHClKz3aDXdB-hyXnrZxMteRc=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FMYANMAR-POLITICS-MILITARY_96640731_1622649468.jpg
STR / AFP

Foto yang diambil pada 1 Juni 2021 ini memperlihatkan warga yang mengungsi di sebuah hutan di Demoso, Negara Bagian Kayah, Myanmar, untuk menghindari area pertempuran antara militer junta dan kelompok perlawanan etnis Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF).

YANGON, RABU — Krisis kemanusiaan di Myanmar akibat konflik bersenjata antara aparat militer Myanmar dan kelompok perlawanan etnis di berbagai wilayah di negara itu semakin parah. Salah satu konflik ini terjadi di Negara Bagian Kayah, daerah dekat perbatasan Thailand. Sedikitnya 100.000 warga sipil di wilayah Kayah terpaksa mengungsi masuk ke hutan karena khawatir terkena serangan artileri aparat militer.

Penduduk yang tinggal di daerah-daerah konflik itu membutuhkan bantuan makanan, air bersih, tempat berlindung, dan layanan kesehatan. Namun, bantuan kemanusiaan tak bisa masuk ke Myanmar karena aparat militer memberlakukan larangan bepergian. ”Krisis ini memaksa warga di perbatasan menyelamatkan diri. Ini juga terjadi di daerah-daerah lain,” sebut kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Myannar dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (8/6/2021).

Editor:
samsulhadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000