Buah Simalakama Energi Baru dan Terbarukan di Polandia
Polandia adalah satu-satunya negara Uni Eropa yang sumber energinya bergantung pada batubara. Batubara menyuplai 70 persen listrik di negara itu. Polandia seolah maju kena dan mundur kena jika menutup industri batubara.
Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
·4 menit baca
WARSAWA, KAMIS — Polandia didesak tidak hanya oleh Uni Eropa, tetapi juga oleh rakyatnya untuk segera beralih dari energi berbasis batubara ke energi baru dan terbarukan. Akan tetapi, cita-cita itu sukar dicapai. Pemerintah Polandia seolah maju kena dan mundur kena jika menutup industri tambang batubara di tengah berbagai polemik mengenai perubahan iklim, pelestarian lingkungan, dan risiko rakyat kehilangan sumber pendapatan.
Desakan terbaru kepada Pemerintah Polandia adalah gugatan dari lima warganya kepada pengadilan pada Rabu (9/6/2021). Mereka menuduh pemerintah tidak melakukan upaya apa pun untuk mencegah terjadinya perubahan iklim.
”Tanah pertanian saya mengalami kekeringan akibat persediaan air terus berkurang,” kata Piotr Romanski, salah seorang penggugat yang bekerja sebagai petani.
Isi dari gugatan warga ialah meminta komitmen pemerintah agar Polandia menurunkan 61 persen emisi gas rumah kaca per tahun 2030. Target berikutnya adalah agar pada tahun 2043 Polandia bisa netral emisi.
Polandia merupakan satu-satunya negara di Uni Eropa (UE) yang sumber energinya masih bergantung pada batubara. Seperti dilansir dari kantor berita nasional PAP, batubara menyuplai 70 persen listrik di negara itu. Pada tahun 2019, ketika UE mengeluarkan komitmen agar semua anggotanya nihil emisi gas rumah kaca per tahun 2050, Polandia tidak meratifikasi perjanjian tersebut.
Tahun 2020, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menjanjikan pemerintah akan mengalokasikan 45 juta euro untuk pelestarian air tanah. Langkah ini dinilai tidak cukup oleh masyarakat karena butuh upaya terstruktur untuk melestarikan alam dan mencegah dampak perubahan iklim.
Didesak kanan-kiri
Sebelum adanya gugatan warga, sejumlah negara Uni Eropa (UE), seperti Jerman dan Ceko, turut menggugat Polandia terkait pencemaran akibat pembangkit listrik tenaga batubara. Pembangkit listrik tenaga lignit gambut di Belchatow, yang beroperasi sejak tahun 1904 misalnya, merupakan pembangkit listrik penghasil polutan tertinggi di seluruh Eropa. Pemerintah Polandia berjanji akan menutupnya pada tahun 2036.
Mei lalu, Ceko melayangkan gugatan kepada Polandia agar menutup tambang dan pembangkit listrik Turow karena mengeringkan persediaan air tanah. Tambang dan pembangkit listrik itu terletak di dekat perbatasan Ceko dan merupakan pemasok 7 persen listrik bagi Polandia.
”Pemerintah Polandia sudah menghentikan tambang Turow, tetapi UE meminta agar tambang dan pembangkit listriknya ditutup secara permanen,” kata Vivian Loonela, juru bicara Komisi Eropa, badan eksekutif UE. Di samping itu, UE juga sudah mengeluarkan aturan kepada Polandia agar menutup semua tambang batubaranya paling lama per tahun 2049.
Media Oilprice.com menjelaskan bahwa Polandia adalah penerima dana bantuan UE terbesar. Sebagai gambaran, pada kurun 2014-2020 mereka menerima 106 miliar euro. Ketergantungan terhadap bantuan UE ini yang membuat Polandia tidak berdaya melawan.
Petambang menolak
Cita-cita menuju Polandia yang hijau dan bersih ini dinilai merugikan para petambang dengan alasan cita-cita itu hanya mengedepankan pandangan kelompok kelas menengah dan atas. Sebanyak 4.000 petambang menggelar unjuk rasa di ibu kota Warsawa, Rabu (9/6/2021).
Negara ini memiliki 20 tambang batubara dan 80.000 pekerja. Pada periode 1990-an, Polandia memiliki 70 tambang batubara dan 100.000 pekerja. Sebagian besar tambang sudah tutup karena stok batubaranya habis atau terlalu dalam sehingga sulit untuk digali.
”Tambang batubara itu sumber kedaulatan energi Polandia. Tanpa batubara, nanti kita terpaksa mengimpor listrik,” kata Krzysztof Gonerski, salah satu pendemo yang ditunjuk menjadi juru bicara.
Para petambang beralasan, energi angin dan ombak tidak cukup untuk menyuplai listrik. Jika ingin menghasilkan listrik besar, Polandia harus membangun pembangkit listrik tenaga nuklir, tetapi letak negara tersebut diapit Jerman dan Ceko. Kedua negara tidak mau Polandia membangun reaktor nuklir di dekat perbatasan. Batubara menjadi jalan keluar yang logis dan pragmatis.
Tambang pembangkit listrik tenaga batubara terletak di bagian selatan Polandia dan telah menjadi sumber ekonomi rakyat yang sangat besar. Hampir semua mata pencarian warga setempat berkisar terkait batubara.
Tambang batubara juga memiliki sejarah penting bagi bangsa Polandia. Para petambanglah yang memulai pemberontakan melawan rezim komunis Soviet sehingga negara itu akhirnya bisa menjadi republik merdeka di tahun 1989. (AP/REUTERS)