Calon Pengganti Netanyahu Mulai Dapat Pelayanan Setara Perdana Menteri
Pengamanan khusus diberikan pada politisi pendukung oposisi karena menjadi sasaran protes pendukung sayap kanan Israel. Rumah mereka dikepung pengunjuk rasa yang mendesak mereka tidak mendukung koalisi pemerintahan baru.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
JERUSALEM, JUMAT — Bakal calon Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mulai mendapat perlindungan penuh dari badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet. Perlindungan seperti itu lazimnya hanya diberikan kepada calon PM yang akan segera dilantik.
Bennett mendekati kursi PM dan akan menggantikan Benjamin Netanyahu setelah koalisinya mencapai kesepakatan pada Rabu (2/6/2021) malam. Pada Kamis (3/6/2021) sore waktu Jerusalem atau Jumat dini hari WIB, Shin Bet mulai memberikan perlindungan penuh kepada Bennett dan keluarganya.
Partai Yamina pimpinan Bennett berkoalisi dengan partai-partai lain yang mempunyai 61 dari 120 kursi di parlemen Israel, Knesset. Dengan kursi sebanyak itu, koalisi tersebut bisa membentuk pemerintahan dan mengakhiri 12 tahun kekuasaan Netanyahu.
Kesepakatan koalisi itu, antara lain, menetapkan bahwa Bennett akan menjadi PM bergantian dengan Yair Lapid yang memimpin partai Yesh Atid. Sementara koalisi partai Arab yang ikut mendukung koalisi itu akan mendapat posisi wakil menteri dan sejumlah jabatan lain di kabinet. Sepanjang sejarah Israel, baru kali ini partai Arab masuk pemerintahan.
Kini, Bennett dan koalisinya menghadapi paling sedikit dua tantangan. Pertama, mengganti ketua Knesset yang kini dijabat Yariv Levin. Koalisi Bennett ingin mengganti Levin, kader partai Likud pimpinan Netanyahu, dengan Mickey Levy dari Yesh Atid. Ketua Knesset bisa menunda sidang yang diperlukan untuk pengesahan dukungan parlemen pada pemerintahan koalisi Bennett.
Bennett sudah menyelesaikan satu hambatan utama untuk menggantikan Levin. Kader Yamina, Nir Orbach, sudah mengumumkan perubahan sikap soal pergantian Levin. Sebelumnya, pada Kamis pagi, ia menolak pergantian Levin. Pada Kamis malam, ia mengumumkan akan memuluskan upaya Yamina membentuk pemerintahan. Sejumlah anggota parlemen menyebut Orbach akan mundur dari Knesset.
Orbach dan Ayelet Shaked jadi sasaran protes kader Likud dan pendukung kelompok kanan Israel. Sejumlah kader Likud mendorong unjuk rasa ke rumah Orbach dan Shaked. Pada Kamis malam, rumah Orbach dan Shaked dikepung pengunjuk rasa. Mereka meminta Orbach dan Shaked tidak menyokong pemerintahan yang dibentuk koalisi Bennett.
Tekanan pada Orbach dan Shaked merupakan bagian dari upaya Likud dan Netanyahu menggagalkan pembentukan pemerintahan baru. Secara terbuka, Netanyahu dan sejumlah kader Likud menyerang Yamina lewat sejumlah pernyataan dan unjuk rasa. ”Semua anggota Knesset yang terpilih dari suara (kelompok) kanan harus menentang pemerintahan sayap kiri yang berbahaya ini,” tulis Netanyahu di media sosial.
Ia menuding koalisi Bennett sebagai pemerintahan sayap kiri. Padahal, Yamina merupakan partai sayap kanan. Netanyahu telah mengumpulkan para pemimpin kelompok kanan demi mengalahkan koalisi Bennett.
Meski demikian, sejumlah media Israel melaporkan bahwa beberapa politisi Likud tidak akan mendukung upaya Netanyahu mempertahankan kekuasaan. Dukungan tidak akan diberikan baik di parlemen maupun, jika ada gugatan, di pengadilan.
Perbandingan konsesi
Meski berusaha mendekati koalisi partai Arab kala akan membentuk pemerintahan, Netanyahu menuding koalisi Bennett mengandalkan koalisi itu sejak awal. Dalam upaya mengganti Levin, koalisi Bennett memang mendapat sokongan dari enam anggota parlemen dari koalisi partai Arab. Dukungan itu membuat koalisi Bennett mempunyai cukup suara untuk mendesak pergantian Levin.
”Mereka bergantung sejak awal dan akan terus bergantung di masa depan. Ini berbahaya,” kata Netanyahu.
Di sisi lain, Netanyahu juga mengakui berusaha bersekutu dengan koalisi partai Arab. Ia mengungkapnya lewat perbandingan kesepakatan yang diberikannya dan Bennett pada koalisi partai Arab. Ia mengaku menawarkan dana 15 miliar shekel untuk pengembangan kawasan permukiman Arab. Sementara Bennett menawarkan 52 miliar shekel.
Yamina balik menuding Netanyahu setuju membubarkan Batalyon Yoav di kepolisian Israel. Batalyon itu khusus dibentuk untuk permukiman Arab Badui di Gurun Negev.
Netanyahu juga dituding akan menghentikan alokasi dana untuk Jewish National Fund yang fokus menanam pohon di kawasan Negev. Program itu penting karena dianggap sebagai salah wujud kemenangan zionisme. (AFP/REUTERS)