Tiga otoritas keuangan China melarang penggunaan mata uang kripto dalam transaksi keuangan. Pengumuman yang dikeluarkan Selasa (18/5) di Beijing ini langsung membuat nilai mata uang kripto anjlok.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
REUTERS/DADO RUVIC/ILLUSTRATION/FILE PHOTO
Ilustrasi mata uang kripto, bitcoin, bersanding dengan sejumlah mata uang sebagaimana ditampilkan pada 6 Januari 2020. Otoritas keuangan China kembali mengeluarkan peringatan soal larangan bertransaksi mengggunakan mata uang kripto.
BEIJING, RABU — Menyusul pengumuman tiga otoritas keuangan di China, harga bitcoin anjlok ke bawah level 39.000 dollar Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan pada Rabu (19/5/2021). Harga koin-koin lainnya pun ikut terseret turun.
Sebanyak tiga otoritas keuangan di China melalui pernyataan bersama, Selasa (18/5/2021), mengumumkan larangan penggunaan mata uang kripto dalam transaksi keuangan. Ketiga otoritas keuangan juga memperingatkan bahwa mata uang kripto bersifat spekulatif karena tidak memiliki pijakan fundamental sehingga berisiko.
Otoritas keuangan yang dimaksud meliputi Asosiasi Keuangan Internet Nasional China, Asosiasi Perbankan China, dan Asosiasi Pembayaran dan Kliring China. Surat peringatan itu disebarkan di antaranya oleh bank sentral China.
Harga bitcoin terpantau melorot setelah berita tentang pelarangan itu menyebar di media arus utama dan media sosial pada Selasa malam. Pada Rabu, harga bitcoin turun dari level 45.600 dollar Amerika Serikat (AS) menjadi 38.570 dollar AS per koin sebelum kembali naik ke level 40.000-an dollar AS. Harga 38.750 dollar AS adalah level terendah bitcoin sejak awal Februari tahun ini.
Dampak larangan untuk transaksi dan peringatan sifat spekulatif itu menjadi pukulan lanjutan bagi bitcoin dalam kurun waktu kurang dari dua pekan terakhir. Pekan lalu, petinggi Tesla Inc, Elon Musk, menyatakan penangguhan transaksi kendaraan produksi perusahaannya menggunakan bitcoin. Ia juga menyinggung soal penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan untuk menambang bitcoin. Harga bitcoin telah melorot sekitar 39 persen dari level tertingginya pada April lalu, yakni di level 64.870 dollar AS.
(PHOTO BY ODD ANDERSEN / AFP)
CEO Tesla, Elon Musk, dalam kunjungan ke calon lokasi perakitan raksasa mobil listrik Amerika Serikat, Tesla, di Gruenheide, dekat Berlin, Jerman, 3 September 2020.
Kenaikan permintaan atas bitcoin secara global telah menghidupkan kembali perdagangan mata uang kripto di China. Padahal aktivitas perdagangan mata uang kripto telah dilarang di negara itu sejak 2019 untuk mencegah pencucian uang. Negara itu telah menjadi rumah bagi sekitar 90 persen perdagangan global mata uang kripto.
Dalam pernyataan bersamanya, tiga otoritas keuangan di China memperingatkan perdagangan bitcoin yang bersifat spekulatif telah ramai lagi. Kondisi itu dinilai berisiko atas keamanan properti warga dan mengganggu tatanan ekonomi dan keuangan secara umum.
Banyak investor China saat ini berdagang aset kripto di platform yang dimiliki oleh bursa China yang telah pindah ke luar negeri, termasuk Huobi dan OKEx. Pemberitahuan tersebut memperingatkan konsumen terhadap spekulasi liar sekaligus menambahkan bahwa kerugian yang disebabkan oleh transaksi investasi wajib ditanggung oleh konsumen sendiri karena hukum China tidak menawarkan perlindungan kepada mereka.
Oleh sebab itu, tiga otoritas keuangan China mengarahkan anggotanya, termasuk bank dan perusahaan pembayaran daring, untuk tidak menawarkan layanan apa pun yang melibatkan mata uang kripto. Misalnya adalah aktivitas pertukaran mata uang, pendaftaran, perdagangan, dan kliring.
Selain itu, lembaga-lembaga keuangan juga dilarang menyediakan layanan tabungan, jaminan, dan produk keuangan yang terkait dengan mata uang kripto. Layanan informasi, asuransi, dan perdagangan derivatif terkait mata uang kripto juga dilarang.
(PHOTO BY NOEL CELIS / AFP)
Suvenir dengan ikon pemimpin Partai Komunis China Mao Zedong, di pasar antik Panjiayuan, Beijing, China, 25 April 2021.
Sejumlah analisis terkait bitcoin terbagi antara proyeksi akan semakin melorot harganya dan berpeluang kembali naik. Muncul peringatan soal kemungkinan harga bitcoin bisa terus turun dan bahkan menembus level 30.000 dollar AS.
”Ini adalah babak terbaru dari China dan memperketat batasan di sekitar kripto,” kata Antoni Trenchev, mitra pengelola dan salah satu pendiri pemberi pinjaman berbasis kripto yang berbasis di London, Nexo.
Adam Reynolds, dari lembaga Saxo Markets, menambahkan, penghindaran penggunaan mata uang kripto sebagai aset yang dapat ditransfer ke luar negeri penting untuk mempertahankan kontrol atas modal di China.
Namun, beberapa penggemar mata uang kripto di China tetap tidak terpengaruh. Mereka optimistis dengan masa depan mata uang kripto.
Namun, beberapa penggemar mata uang kripto di China tetap tidak terpengaruh. Mereka optimistis dengan masa depan mata uang kripto.
”Ini telah terjadi sebelumnya dan terjadi setiap tahun. Kripto akan tetap ada. Saya pikir tidak ada yang akan berubah sampai bursa besar seperti Binance menutup bisnis mereka untuk pengguna China, yang tidak mungkin terjadi karena semua bursa itu beroperasi di luar negeri,” kata pelaku pasar dan mantan pekerja industri teknologi Zeng Jiajun.
Aksi jual baru-baru ini atas bitcoin dan mata uang kripto lainnya telah membuat kapitalisasi pasar semua mata uang kripto kembali di bawah 2 triliun dollar AS secara global. Padahal sebelumnya, kapitalisasi pasar kripto global sempat menembus rekor tertinggi, yakni 2,5 triliun dollar AS.
Satu hal yang menarik, merujuk tim analis JPMorgan, investor mungkin mengalihkan aset mereka dari bitcoin kembali ke emas sebagai salah satu aset lindung nilai. Ada pula pengurangan aset bitcoin berjangka secara beruntun, termasuk oleh investor institusi. (AFP/REUTERS/BEN)