logo Kompas.id
InternasionalKisah Dua Kota : Jakarta dan...
Iklan

Kisah Dua Kota : Jakarta dan Moskwa

Berkat hubungan baik dengan Uni Soviet, Indonesia memiliki sedikitnya 104 kapal perang di era 1960-an. Ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekuatan laut terbesar di Asia.

Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPURTA
· 10 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mgiXHQng2zcjko0ch8SbP0jikuo=/1024x675/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FPRESIDEN-SOEKARNO-6-01_1615601295.jpg
RIA NOVOSTI

Presiden Soekarno bersama para kosmonot Uni Soviet, (dari kiri ke kanan) Yuri Gagarin, Chairman of the USSR Supreme Soviet Anastas Mikoyan, dan kosmonot pertama perempuan Valentina Tereshkova. Dalam kunjungan ke Moskwa, Oktober 1964, Bung Karno menganugerahkan Bintang Jasa Mahaputra kepada Gagarin.

Di era 1960-an, Indonesia memiliki sedikitnya 104 kapal perang. Dengan itu, Nusantara dipagari oleh 12 kapal selam, 1 kapal penjelajah, 7 kapal perusak, 7 fregat, 62 kapal perang ukuran kecil, dan kapal tambahan lainnya. Dengan itu pula, Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekuatan laut terbesar di Asia.

Sementara hari ini, 60 tahun kemudian, saat ekonomi jauh lebih baik, kekuatan laut Indonesia justru susut. Untuk kapal selam misalnya, dulu Indonesia punya 12 unit. Sekarang, tinggal 4 unit setelah KRI Nanggala 402 tenggelam di perairan utara Pulau Bali, Rabu (21/05/2021).

Editor:
laksanaas
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000