Perang tidak pernah murah. Dalam pertempuran antara Israel dan Palestina, kedua belah pihak harus merogoh kocek dalam-dalam. Biaya peluncuran, termasuk harga rudal dan roket yang digunakan, sangat mahal.
Oleh
Musthafa Abd. Rahman, dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
Dalam perang antara Israel dan faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza, khususnya Hamas, salah satu yang menjadi sorotan adalah duel udara antara rudal Israel dan roket Hamas. Israel selama ini sangat membanggakan sistem pertahanan udaranya yang terkenal, Iron Dome atau ”Kubah Besi”, yang disebut sebagai sistem antirudal paling canggih di dunia. Banyak negara yang ingin memiliki Iron Dome meskipun harganya cukup mahal.
Dengan mengaktifkan Iron Dome dalam konflik kali ini, tentunya Israel harus merogoh kocek besar. Jutaan dollar AS harus dikucurkan Israel untuk membiayai peluncuran ribuan rudal untuk menghadang ribuan roket Hamas yang harganya hanya ratusan dollar AS.
Militer Israel pada hari Senin (17/5/2021) mengumumkan, sebanyak 3.160 roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza sejak meletusnya perang pada Senin (10/5/2021). Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz kepada media Israel mengungkapkan, Iron Dome sudah menembakkan lebih dari 1.000 rudal untuk menghadang roket-roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.
Harian Israel, The Jerusalem Post, menuliskan, biaya setiap rudal yang diluncurkan dari Iron Dome untuk menghadang roket dari Jalur Gaza sangat mahal. Setiap roket yang ditembakkan dari Iron Dome menelan biaya antara 50.000 dollar AS dan 100.000 dollar AS.
Masih menurut The Jerusalem Post, jika perang Israel-Hamas terus berlanjut beberapa hari lagi, persoalan sesungguhnya adalah biaya perang itu. Harian Israel berbahasa Inggris tersebut mengatakan, Israel harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi untuk terus membiayai perang yang tidak murah ini.
Harian itu mengungkapkan pula, Hamas diperkirakan memiliki 14.000 roket dan ratusan rudal jarak jauh. Rudal-rudal jarak jauh ini ditembakkan oleh pasukan Hamas ke arah kota Tel Aviv, Haifa, dan Bandara Internasional Ramon dekat kota Eilat.
Arsenal Hamas
Di Jalur Gaza, hanya Hamas yang memiliki rudal jarak jauh dan menengah. Rudal jarak menengah dan jauh milik Hamas ini di antaranya adalah rudal Ayyash yang memiliki jangkauan tembak hingga 250 kilometer. Ada juga rudal M-302 dengan radius terbang 200 kilometer, R-120 dengan jangkauan tembak 120 kilometer, dan J-80 sejauh 100 kilometer. Adapun faksi-faksi Palestina lainnya, seperti Jihad Islami, hanya memiliki rudal jarak pendek.
Rudal terbaru yang digunakan Hamas dalam pertempuran kali ini adalah rudal Ayyash. Hamas menggunakan rudal Ayyash untuk menyerang Bandara Internasional Ramon dekat kota Eilat, Israel Selatan. Jarak antara Gaza City dan bandara itu sekitar 204 kilometer.
Israel saat ini memindahkan semua penerbangan internasional dari Bandara Internasional Ben Gurion ke Bandara Internasional Ramon karena Bandara Ben Gurion sering menjadi sasaran serangan rudal Hamas.
Menurut peneliti di Institut Kajian Keamanan Nasional Universitas Hebrew, Ozi Rabin, biaya peluncuran rudal milik Hamas itu cukup murah, sekitar 300 dollar AS hingga 800 dollar AS. Ia mengungkapkan, biaya peluncuran rudal jarak jauh milik Hamas lebih besar tiga kali lipat dari peluncuran rudal jarak pendek.
Rabin mengatakan, intelijen Israel sering keliru melakukan kalkulasi tentang stok rudal yang dimiliki Hamas dan kemampuan Hamas memproduksi rudal baru. Hal ini, lanjut Rabin, ditunjukkan oleh kemampuan Hamas menyuguhkan rudal tipe baru setiap meletus perang Gaza.