Meskipun Israel menolak, sejumlah negara terus berupaya mendorong gencatan senjata di Jalur Gaza. Indonesia, Malaysia, dan Brunei mendorong PBB segera bertindak.
Oleh
Musthafa Abd.Rahman, dari Kairo – Mesir
·4 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Upaya regional dan internasional mewujudkan deeskalasi di Jalur Gaza hingga hari Minggu (16/5/2021) masih mengalami kegagalan menyusul Israel menolak gencatan senjata sebelum tercapai semua sasaran serangannya di Jalur Gaza.
Israel bertekad melancarkan aksi bumi hangus di Jalur Gaza sebelum tercapai kesepakatan gencatan senjata.
Menurut harian Asharq Al Awsat, Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan komunikasi dengan Israel dan Hamas dalam upaya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Namun, Israel menolak keras gencatan senjata dengan Hamas saat ini.
Mesir juga turut terlibat dalam upaya mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Namun, Israel juga menolak upaya Mesir itu dan pihak Israel minta waktu dua atau tiga hari lagi untuk menuntaskan semua daftar sasaran serangan di Jalur Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Khafed, Minggu, mengungkapkan, Mesir masih terus melanjutkan upayanya untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Mesir mengusulkan kepada Israel agar meringankan aksi blokadenya atas Jalur Gaza dan semakin banyak memberi kemudahan kepada warga Jalur Gaza dengan imbalan gencatan senjata.
Hamas meminta Israel menghentikan aksi provokasinya di kompleks Masjid Al Aqsa dan upaya mengusir warga Palestina dari distrik Sheikh Jarrah di Jerusalem timur dengan imbalan gencatan senjata.
Utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Hady Amr, juga telah tiba di Israel hari Jumat lalu dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza. Israel masih menolak bujukan AS itu. Presiden AS Joe Biden juga telah melakukan komunikasi melalui telepon dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Di tengah gagalnya upaya gencatan senjata itu, pesawat tempur Israel, Minggu dini hari, menggempur secara masif berbagai sasaran jalanan dan rumah-rumah penduduk tanpa peringatan sebelumnya di berbagai titik di Jalur Gaza, termasuk Jalan al-Wahda di Gaza City.
Jalan Al-Wahda adalah salah satu jalan utama di Gaza City yang terdapat pusat pertokoan, deretan restoran dan kafe, perkantoran, serta gedung-gedung apartemen elite. Israel memilih menggempur Jalan Al-Wahda untuk melumpuhkan urat nadi ekonomi Jalur Gaza. Dilaporkan, sejumlah orang masih dinyatakan hilang akibat gempuran Israel atas Jalan Al-Wahda.
Stasiun televisi Al Jazeera melaporkan siaran langsung dari Jalan Al-Wahda yang menunjukkan tim medis dan tim penyelamat sipil Palestina masih berusaha keras mencari korban-korban yang tertimbun reruntuhan gedung-gedung yang hancur akibat gempuran dahsyat pesawat-pesawat tempur Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, sedikitnya 26 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangkaian gempuran pesawat tempur Israel pada Minggu dini hari.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah warga Palestina yang tewas sejak serangan Israel hari Senin pekan lalu sebanyak 181 orang, di antaranya 52 anak-anak dan 31 perempuan, serta 1.225 korban luka-luka.
Direktur Rumah Sakit al-Shifa di Gaza City, Muhammad Abu Silmiyeh, mengungkapkan, jumlah korban tewas dan luka-luka akan terus bertambah mengingat masih banyaknya korban yang belum ditemukan di bawah reruntuhan gedung-gedung yang hancur akibat gempuran Israel.
Menurut Abu Silmiyeh, jumlah korban tewas dan luka-luka yang dilarikan ke Rumah Sakit al-Shifa terus berlanjut tanpa putus akibat serangan Israel di berbagai titik di seantero Jalur Gaza. Al-Shifa adalah rumah sakit terbesar yang berada di Gaza City.
Di antara sasaran gempuran Israel pada Minggu dini hari, adalah rumah komandan satuan Izz ad-Din- al-Qassam yang merupakan sayap militer Hamas, Muhammad Sanwar, di kota Khan Younis—Jalur Gaza Tengah, serta rumah dan kantor pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sanwar. Turut menjadi sasaran gempuran Israel adalah kantor imigrasi Palestina di area pintu gerbang perbatasan Jalur Gaza dan Mesir.
Sebaliknya Hamas dan faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza, Minggu siang, kembali menembakkan puluhan roket ke arah sasaran Israel dekat Jalur Gaza.
Sebelumnya, Sabtu malam lalu, Hamas dan faksi-faksi Palestina menembakkan puluhan roket ke arah kota Tel Aviv dan kota Ashdood. Area sekitar kota Tel Aviv, seperti distrik Petah Tikva, Rishon Letsiyon, dan Herzliya turut menjadi sasaran serangan roket Hamas. Menurut stasiun televisi Al Jazeera, sedikitnya 42 roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam kota Tel Aviv dan area sekitarnya pada Sabtu malam lalu.
Maskapai penerbangan internasional sampai saat ini masih menghentikan penerbangan ke bandara internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv menyusul bandara tersebut menjadi sasaran serangan roket dari Jalur Gaza.
Hamas juga sedikitnya menembakkan 12 roket ke arah kota Beersheba (sekitar 41 km arah selatan Gaza City) pada Sabtu malam lalu.