Beredar banyak foto menggemparkan tentang korban Covid-19 yang dibuang ke sungai-sungai di India. Kemiskinan, ketakutan, dan tradisi diduga menjadi penyebab korban Covid-19 tidak dimakamkan dengan prosedur yang benar.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
NEW DELHI, SABTU — Banyak korban tewas akibat Covid-19 di India yang ditemukan mengapung di anak-anak Sungai Gangga. Para korban tewas itu diduga dibuang pihak keluarga atau saudara yang berada di daerah-daerah pinggiran kota karena tidak memiliki uang untuk mengkremasi dan karena takut tertular Covid-19. Banyak foto korban tewas mengapung di sungai yang beredar di media sosial dan mengagetkan publik.
Kebenaran akan informasi itu diperoleh kantor berita Reuters dari dokumen resmi milik pemerintah negara bagian, Sabtu (15/5/2021). Namun, pemerintah Negara Bagian Uttar Pradesh yang berpenduduk 240 juta jiwa termasuk salah satu negara bagian yang tidak mau mengungkapkan penyebab kematian para korban yang mengapung di sungai.
”Kami mendapat informasi, jasad korban yang tewas karena Covid-19 dan penyakit lain dibuang begitu saja ke sungai dan tidak melalui proses pemakaman yang benar,” tulis salah seorang pejabat pemerintah, Manoj Kumar Singh, dalam surat tertanggal 14 Maret lalu kepada para kepala distrik.
Perdana Menteri India Narendra Modi meminta semua daerah, terutama daerah perdesaan, untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat dan mengawasi penyebaran Covid-19 secara ketat. Negara Bagian Uttar Pradesh menjadi perhatian karena termasuk daerah yang paling parah terkena gelombang kedua Covid-19. Kini, semakin banyak kasus di desa-desa di Uttar Pradesh yang kian sulit dideteksi.
Miskin
Dalam suratnya itu, Singh menduga para korban tewas dibiarkan mengapung di sungai karena keluarga tidak memiliki uang untuk membeli kebutuhan untuk kremasi, seperti kayu bakar. Selain itu, keluarga juga diduga takut tertular Covid-19. Singh meminta pihak pemerintah daerah untuk menghentikan pembuangan korban ke sungai.
Jika uang yang menjadi masalah, pemerintah negara bagian akan memberikan bantuan untuk prosesi kremasi atau pemakaman sebesar 68 dollar AS (sekitar Rp 966.000) kepada setiap keluarga miskin. Aparat kepolisian juga diminta menjaga sungai-sungai agar tidak ada lagi warga yang membuang korban tewas ke sungai.
Selama dua pekan terakhir terdapat sedikitnya 4.000 orang tewas setiap hari di India akibat Covid-19. Ini hanya angka perkiraan karena para pakar kesehatan memperkirakan jumlah korban yang sesungguhnya jauh lebih banyak. Akibat banyaknya korban tewas, tempat-tempat kremasi kewalahan dan biaya kremasi pun menjulang tinggi. Kini, harganya bisa mencapai 210 dollar AS (berkisar Rp 2,9 juta).
Juru bicara pemerintah Negara Bagian Uttar Pradesh, Navneet Sehgal, membantah laporan media-media lokal yang menyebutkan ada setidaknya 2.000 jasad korban tewas akibat Covid-19 yang diangkat dari sungai selama beberapa hari terakhir ini. ”Tidak sampai sebanyak itu. Paling-paling hanya ada 10-20 jasad yang kami angkat dari sungai,” ujarnya.
Sehgal juga menjelaskan, ada beberapa desa di pinggiran sungai yang memang tidak mengkremasi korban di saat-saat tertentu karena alasan tradisi dan ritual keagamaan Hindu.
Makam dangkal
Aparat kepolisian tengah gencar menyelidiki temuan para korban tewas Covid-19 yang dimakamkan di tanah berpasir yang dangkal. Ini yang diduga menyebabkan akhirnya para korban itu terbawa arus sungai. Aparat kepolisian juga berkeliling ke desa-desa untuk meminta masyarakat agar tidak membuang para korban ke sungai.
Salah seorang aparat kepolisian, KP Singh, menjelaskan, pihaknya telah melarang warga untuk memakamkan korban di pinggir sungai.
Ramesh Kumar Singh, anggota dari organisasi filantropi yang membantu proses kremasi Bondhu Mahal Samiti, mengatakan, jumlah korban tewas akibat Covid-19 meningkat di daerah perdesaan miskin sehingga tidak ada pilihan lain selain membuang korban ke sungai.
Pakar kesehatan pemerintah VK Paul mengatakan, jumlah kasus baru Covid-19 di India kini mulai stabil, yang sebelumnya selama beberapa pekan tidak terkendali. Kementerian Kesehatan India, Minggu, menyebutkan, selama 24 jam terakhir terdapat 311.170 kasus baru Covid-19. Jumlah ini turun dari yang sebelumnya mencapai 326.098 kasus. Dari 311.170 kasus baru, 4.077 orang tewas. (REUTERS/AP)