Saat Krisis Semikonduktor Tak Hanya Mengganggu Industri Otomotif Global
Sejumlah produsen otomotif global melontarkan keluhan soal kurangnya cip semikonduktor. Permintaan cip yang terus bertambah melampaui pasokan akan berpengaruh juga atas industri-industri lain di luar otomotif.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
Krisis atas cip semikonduktor telah membuat pening para produsen otomotif global. Bukan itu saja, permintaan cip yang terus bertambah melampaui pasokan akan berpengaruh juga atas industri-industri lain di luar otomotif. Langkah perusahaan-perusahaan China yang terkena efek perang dagang melawan Amerika Serikat untuk mengamankan pasokan bisa menambah kondisi krisis itu.
Salah satu produsen mobil Jepang, Nissan, Selasa (11/5/2021), mengungkapkan, pihaknya mampu memangkas kerugian bersih tahunannya. Namun, manajemen perusahaan otomotif itu mengakui bahwa prospek pemulihan perseroan masih dibayangi kondisi pandemi Covid-19 dan kekurangan cip yang telah melanda industri otomotif secara global.
Nissan melaporkan kerugian bersih senilai 448,7 miliar yen (4,1 miliar dollar AS) untuk tahun fiskal 2020. Nilai kerugian itu lebih kecil dari kinerja serupa tahun lalu, yakni rugi 671,2 miliar yen. Capaian Nissan itu lebih baik dari perkiraan sebelumnya.
Keluhan perihal kurangnya cip telah diungkapkan oleh sejumlah produsen otomotif global sebelumnya. Manajemen Volkswagen pada pekan lalu mengatakan, kekurangan cip telah mengganggu produksi dan akan memiliki "dampak yang lebih signifikan" dalam beberapa bulan mendatang.
Adapun produsen otomotif lainnya, Ford, mengharapkan krisis pasokan cip akan membuat perseroan harus mengurangi setengah produksi mobilnya pada triwulan II-2021 ini. Manajemen Ford memproyeksikan masalah tersebut mungkin tidak terselesaikan hingga 2022.
Pasokan semikonduktor diperkirakan akan tetap ketat saat ini, karena pemulihan ekonomi global dari pandemi virus korona akan semakin meningkatkan permintaan cip di banyak sektor.
"Pasokan semikonduktor diperkirakan akan tetap ketat untuk saat ini karena pemulihan ekonomi global dari pandemi virus korona akan semakin meningkatkan permintaan atas cip di banyak sektor," kata Yasuo Imanaka, kepala analis di Rakuten Securities, kepada AFP.
Untuk tahun ini, Nissan memperkirakan akan tetap berada di posisi merah, tetapi mendekati profitabilitas. Perusahaan itu memproyeksikan kerugian bersih 60 miliar yen untuk tahun fiskal 2021. Perusahaan itu juga memperkirakan penjualan yang lebih kuat untuk tahun fiskal saat ini, terus pulih dari dampak pandemi virus korona.
"Namun, ada risiko bisnis lanjutan karena kekurangan pasokan semikonduktor dan kenaikan harga bahan baku pada tahun fiskal ini," demikian pernyataan resmi manajemen Nissan.
Semikonduktor adalah komponen kunci dalam industri mobil modern. Laporan media Jepang menyebutkan, kekurangan pasokan telah mendorong Nissan mengurangi produksi di dalam negeri dan merumahkan sekitar 800 pekerjanya di Inggris. Manajemen Nissan mengakui produksinya telah terpengaruh, tetapi menolak memberikan rinciannya.
Peralatan rumah tangga
Seiring kemajuan teknologi, kebutuhan atas cip semikonduktor telah menyebar. Dari komputer dan mobil, cip juga dibutuhkan bagi industri peralatan rumah tangga, seperti sikat gigi dan mesin pengering. Lonjakan permintaan atas barang-barang itu dilaporkan meningkat ketika di masa pandemi orang lebih banyak diam di dalam rumah. Gangguan pasokan cip semikonduktor, termasuk kebakaran di pabrik di Jepang, cuaca sangat dingin di AS, dan kekeringan di Taiwan telah memperparah ketidaksesuaian antara permintaan dan ketersediaannya.
Alan Priestley, seorang analis di Gartner, mengatakan kepada CNBC bahwa rata-rata orang di jalan pasti akan terpengaruh oleh kekurangan cip dalam satu atau lain bentuk. “Artinya mereka tidak bisa mendapatkan sesuatu atau harganya bakalan sedikit lebih tinggi,” kata Priestley dalam sebuah wawancara tengah pekan lalu.
Perusahaan raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung, mengatakan bahwa kekurangan cip telah melanda televisi dan produksi peralatannya. Adapun pihak perusahaan LG mengakui kekurangan itu telah berisiko.
"Karena kekurangan semikonduktor global, kami juga mengalami beberapa efek, terutama di sekitar produk tertentu dan produksi layar monitor," kata Ben Suh, kepala hubungan investor Samsung.
Produksi prosesor dengan margin rendah, seperti yang digunakan untuk menimbang pakaian di mesin cuci atau memanggang roti di pemanggang roti pintar, juga terpukul. Meskipun sebagian besar pengecer masih bisa mendapatkan produk ini saat ini, mereka diperkirakan bakal menghadapi masalah di bulan-bulan mendatang.
Media Washington Post bahkan menyebutkan, bisnis layanan pemandian untuk hewan ternak, seperti anjing, pun bisa terdampak. Hal itu terjadi pada bisnis jasa pemandian di Illionis yang mengaku kesulitan menemukan pemasok papan sirkuit karena kekurangan cip.
Produsen cip terbesar dunia, TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company), pada pekan lalu mengatakan bahwa mereka optimistis akan dapat mengejar permintaan, khususnya industri otomotif pada bulan Juni mendatang. Namun, target itu dinilai sejumlah kalangan terlalu ambisius. Butuh waktu minimal 18 bulan dari sekarang untuk mulai dapat mengatasi persoalan pasokan itu. (AFP/REUTERS)