Konser Musik Eceran untuk Obati Kerinduan pada Panggung Hiburan
Sekelompok musisi dan penyanyi di AS menawarkan konser musik privat dan terbatas ke rumah-rumah warga. Tempatnya bisa di halaman atau teras belakang rumah, gang jalan, atau taman samping rumah. Dan tentu, dengan prokes.
Oleh
MH SAMSUL HADI
·3 menit baca
Piedmont
Sudah setahun lebih pandemi Covid-19 melanda dunia, warga pun makin kreatif mengatasi situasi dalam keterbatasan. Sekelompok musisi dan penyanyi di Amerika Serikat menawarkan konser musik privat dan terbatas ke rumah-rumah warga. Cara ini, antara lain, untuk mengobati kerinduan pada suasana interaksi antarmanusia di panggung hiburan.
Seperti terlihat belum lama ini di Piedmont, California, penyanyi dan penulis lagu Steve Poltz tampil live dengan gitarnya di halaman teras belakang rumah seorang warga, ditonton sekitar 20 warga bermasker. Karena ditonton oleh sedikit orang, sebut saja itu konser musik eceran.
Diterangi dengan beberapa lampu panggung, sebuah api unggun tak jauh dari panggung, dengan hiasan umbi yang menjulur tergantung, Poltz tampak semringah tampil menghibur sedikit penontonnya itu. Sebelumnya, selama pandemi, ia hanya tampil secara daring melalui Facebook Live.
”Hanya dengan berinteraksi dengan warga seperti ini sudah membuat nyaman karena saya tahu saya butuh itu dan orang juga butuh hal yang sama setelah menjalani karantina begitu lama,” ujar Poltz, musisi asal Tennessee, Nashville, Amerika Serikat, itu.
Hal serupa dilakukan promotor konser di San Francisco, KC Turner, dan musisi Megan Slankard. Mereka menghibur warga di jalan-jalan mirip gang masuk atau halaman belakang rumah. ”Inilah cara menghadirkan musik kepada warga dengan cara yang aman, melalui kumpulan orang sangat sedikit, privat, dan bisa menyajikan kegembiraan yang dibawa oleh musik,” ujar Turner.
Di wilayah San Francisco Bay Arena, serangkaian konser musik privat tersebut dimulai pada musim gugur yang lalu, jumlahnya sekitar 35 kali pertunjukan. Konser-konser musik privat itu hanya berlangsung sekitar 75 menit. Penonton harus mengenakan masker dan jaga jarak. Awalnya penonton dibatasi 10 orang, tetapi kini—karena tingginya animo warga—jadi dua kali lipat.
”Saya benar-benar memberi perhatian (pada aspek protokol kesehatan), tetapi saya yakin hal ini dilakukan secara benar dan memang seperti itulah adanya,” kata Poltz, yang sudah divaksinasi.
Adapun bayaran yang ditetapkan berkisar 1.000-5.000 dollar AS atau sekitar Rp 14,5 juta hingga Rp 72,8 juta, tergantung dari penyanyi dan musisinya. Sang tuan rumah bisa mengundang teman atau tamunya untuk ikut menonton konser musik privat tersebut. Daftar penyanyi atau musisi yang tampil dalam konser musik jenis ini, antara lain, yaitu Donovan Frankenreiter, Clarence Greenwood-—atau lebih dikenal dengan Citizen Cope—dan David Lowery of Cracker.
Pandemi Covid-19 telah menghentikan aktivitas tur panggung musik Poltz. Selama pandemi itu pula, ia lebih memiliki banyak waktu mendampingi ayahnya yang sakit-sakitan sekaligus menulis lagu-lagu baru. Ia kini gembira bisa tampil di panggung konser lagi meski hanya di sudut halaman belakang rumah warga.
”Bukan persoalan Anda tampil di depan 100.000 orang atau 20-30 orang. Yang saya cari adalah koneksi (dengan penonton). Jadi, ya asyik-asyik aja bisa kembali menghibur warga,” kata Poltz. (REUTERS)