Mossad Gagal Bujuk Biden Hentikan Perundingan Nuklir Iran
Mossad berupaya membujuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghentikan perundingan nuklir Iran di Vienna, Austria. Upaya itu gagal. Iran justru optimistis kesepakatan akan tercapai dalam waktu dekat.
Oleh
Mustafa Abdul Rahman, dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Upaya Direktur Mossad (dinas intelijen luar negeri Israel) Yossi Cohen membujuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar AS menghentikan perundingan nuklir Iran di Vienna, Austria, saat ini berakhir dengan kegagalan. Biden menolak keras permintaan Israel menghentikan perundingan Vienna. Dia bahkan menegaskan, kesepakatan nuklir Iran akan terwujud cepat atau lambat.
Harian Israel, Israel Hayom, Minggu (2/5/2021), dan harian milik Arab Saudi, Asharq Al Awsat, edisi Senin (3/5/2021), mengungkap gagalnya upaya Israel menghentikan perundingan nuklir Iran di Vienna itu dalam pertemuan Biden-Cohen, Jumat (30/4/2021), di Gedung Putih. Turut hadir dalam pertemuan Biden-Cohen itu Direktur CIA William Burns.
Menurut Israel Hayom dan Ashaq al Awsat, Cohen memimpin delegasi Israel ke Washington DC dengan membawa misi dua opsi. Opsi A berupa upaya menghentikan perundingan nuklir Iran di Vienna. Opsi B berupa AS harus mengadopsi aspirasi Israel dalam kesepakatan baru nuklir nanti.
Di antara aspirasi dalam opsi B tersebut Israel minta kompensasi akibat dari kesepakatan baru nuklir nanti, seperti AS terus menjamin keunggulan militer Israel di kawasan Timur Tengah dan koordinasi intelijen kedua negara terus ditingkatkan. Israel juga meminta teknologi baru AS untuk menangkal ancaman rudal balistik dan pesawat tanpa awak (drone) Iran. Biden menolak opsi A, tetapi mempertimbangkan menerima opsi B.
Turut dalam delagasi Israel itu Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel Meir Ben Shabbat dan beberapa petinggi militer Israel. Di Washington DC, delegasi Israel juga bertemu Menlu AS Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.
Situs AS, Axios, mengungkapkan, Biden menyampaikan kepada Cohen bahwa perundingan nuklir di Vienna belum segera mencapai kesepakatan final soal isu nuklir Iran. Menurut Biden, seperti dikutip Axios, jalan masih panjang untuk mencapai kesepakatan nuklir baru dan AS tidak tergesa-gesa mencapai kesepakatan nuklir baru itu.
Optimistis
Sebaliknya Iran optimistis kesepakatan nuklir bisa dicapai dalam waktu dekat. Presiden Iran Hassan Rouhani mengungkapkan, kemungkinan akan dicapai terobosan penting dalam perundingan Vienna beberapa pekan mendatang.
Kepala tim perunding dalam perundingan di Vienna yang sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, seperti dikutip stasiun televisi Aljazeera, juga mengungkapkan, perundingan di Vienna telah mencapai posisi yang konstruktif dan semakin transparan. Ia mengakui, perundingan berjalan lambat, tetapi bergerak maju. Ia menyebutkan pula, jadwal mencapai kesepakatan final soal nuklir belum bisa dipastikan.
Akan tetapi, Araghchi mengungkapkan, kesepakatan prinsip dengan AS telah dicapai terkait deagan tukar-menukar tahanan, pencabutan sanksi terkait perbankan, pelabuhan dan sektor energi, serta pencabutan sanksi atas beberapa individu pejabat dan lembaga Iran yang dikenai sanksi pada masa Presiden AS Donald Trump. Pelaksanaan kesepakatan prinsip tersebut baru bisa dilakukan setelah dicapai kesepakatan komprehensif dan final tentang isu nuklir.
Namun, AS membantah klaim Iran bahwa telah tercapai beberapa kesepakatan prinsip tersebut. Sullivan, dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC, membantah keras klaim Araghchi telah mencapai beberapa kesepakatan dalam perundingan Vienna.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, juga membantah klaim Iran telah tercapai kesepakatan tukar-menukar tahanan dengan AS. Seperti diketahui, Iran kini menahan empat warga AS dengan tuduhan melakukan kegiatan mata-mata dan AS juga menahan empat warga Iran.