Pertemuan rahasia antara Direktur CIA dan pejabat tinggi Iran berlangsung di kediaman Menlu Irak Fouad Hussein di Baghdad, Irak. Pertemuan itu tak berlangsung secara tatap muka langsung, tetapi melalui perantara Hussein.
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN, DARI KAIRO, MESIR
·4 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Pada saat Iran dengan negara-negara kelompok ”5+1” penandatanganan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 (AS, Inggris, Rusia, China, Perancis plus Jerman) sedang berunding intensif secara resmi di Vienna, Austria, untuk mencapai kesepakatan nuklir baru, bergulir berita tentang perundingan rahasia antara Badan Pusat Intelijen AS (CIA) dan Iran di Baghdad soal isu nuklir.
Direktur CIA William Burns dan pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri Iran dengan mediator Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein, Senin (26/4/2021), seperti dilansir harian Al-Qud Al-Arabi, Rabu (28/4/2021), berunding secara rahasia soal isu nuklir dan isu kawasan di kediaman Menlu Irak di Baghdad.
Pertemuan rahasia antara Burns dan pejabat tinggi Iran itu bersamaan dengan kunjungan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif ke Baghdad pada Senin lalu. Pejabat tinggi Iran yang terlibat dalam perundingan rahasia dengan Burns adalah anggota rombongan Menlu Zarif. Dipastikan, Menlu Zarif mengetahui dan menyetujui perundingan rahasia CIA-Iran tersebut.
Menurut harian Al-Quds Al-Arabi, pertemuan Burns dan pejabat tinggi Iran itu tidak berlangsung secara tatap muka langsung, tetapi melalui perantara Menlu Irak Fouad Hussein.
Burns menyampaikan aspirasi AS soal isu nuklir Iran dan isu kawasan kepada Menlu Hussein, lalu Menlu Irak tersebut menyampaikan aspirasi AS itu kepada pejabat tinggi Iran. Demikian juga sebaliknya, pejabat tinggi Iran tersebut menyampaikan aspirasi Iran soal isu nuklir dan kawasan kepada Hussein dan kemudian Menlu Irak itu menyampaikan kepada Burns.
Hussein berusaha mencari titik temu antara pandangan AS dan Iran soal isu nuklir dan kawasan itu. Masih terdapat beberapa perbedaan pendapat antara AS dan Iran mengenai isu-isu yang dibicarakan tersebut.
Burns, yang menjabat Direktur CIA sejak Presiden Joe Biden memimpin AS, dikenal sebagai seorang diplomat senior AS yang memiliki penampilan sangat kalem dan menganut gaya diplomasi di balik layar. Burns bersama mantan Menlu AS John Kerry terlibat dalam perundingan rahasia dengan Iran di kota Muscat, Oman, pada 2013 hingga mengantarkan tercapainya kesepakatan nuklir Iran pada 2015.
Burns juga terlibat dalam berbagai perundingan rahasia soal konflik Palestina-Israel dan isu Libya saat Pemimpin Libya Moammar Khadafy berkuasa serta soal isu-isu internasional lainnya.
Kebenaran pertemuan rahasia CIA-Iran di Baghdad itu diperkuat dengan digelarnya pertemuan antara Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan juru bicara kelompok Houthi, Muhammad Abdul Salam, di Muscat, Rabu (28/4/2021). Zarif menyampaikan kepada Abdul Salam soal dukungan Iran atas solusi politik di Yaman dan harapan agar segera dicapai kesepakatan gencatan senjata di Yaman untuk langsung memasuki perundingan politik.
Pertemuan Iran-Houthi di Muscat itu digelar atas permintaan Menlu Zarif sepulang Zarif dari kunjungan ke Baghdad. Isu solusi politik di Yaman adalah termasuk isu yang dibahas dalam temu rahasia CIA-Iran di Baghdad.
Tur Utusan AS di Timteng
Utusan khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking, juga dijadwalkan akan mengunjungi Arab Saudi dan Oman, Kamis (29/4/2021) ini, dalam upaya mencari solusi politik di Yaman.
Bersamaan dengan bocornya berita tentang perundingan rahasia CIA-Iran di Baghdad itu, kantor berita Bloomberg pada Rabu (28/4/2021) memberitakan bahwa delegasi pejabat tinggi AS akan mengunjungi Timur Tengah, pekan ini, untuk menenangkan negara-negara sahabat AS di kawasan tentang kemungkinan AS kembali ke kesepakatan nuklir Iran tahun 2015.
Delegasi pejabat tinggi AS tersebut terdiri dari pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS, Departemen Pertahanan AS (Pentagon), dan Dewan Keamanan Nasional AS. Delegasi pejabat tinggi AS itu akan dipimpin oleh Koordinator Kebijakan Timur Tengah pada Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Brett McGurk dan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS Derek Chollett.
Negara-negara di Timur Tengah yang akan dikunjungi adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Jordania, dan Mesir.
Negara-negara sahabat AS di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, UEA, dan Israel, menyampaikan kecemasannya atas perundingan tentang isu nuklir Iran di Vienna saat ini. Negara-negara tersebut cemas, perundingan di Vienna bisa mengantarkan AS kembali pada kesepakatan nuklir Iran tahun 2015.
Seperti diketahui, Israel dan Arab Saudi adalah dua negara yang mengkritik kesepakatan nuklir Iran tahun 2015, yang juga dikenal dengan nama resmi Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Meski beredar bocoran berita tentang perundingan rahasia CIA-Iran itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, seperti dikutip kantor berita Iran, Tasnim, membantah terjadinya perundingan rahasia di Baghdad tersebut. Menurut Khatibzadeh, Menlu Zarif dan rombongan selama kunjungan di Baghdad hanya bertemu dengan para pejabat tinggi Irak.
Khatibzadeh mengungkapkan, Menlu Zarif dan rombongan selama berada di Baghdad hanya bertemu dengan Presiden Irak Barham Salih, PM Irak Mustafa Kadhimi, Menlu Irak Fuad Hussein, dan pejabat tinggi Kurdistan.