Biden Kejar 3 Triliun Dollar AS dari Pajak Orang Kaya
Sejumlah pihak menaksir, Presiden Joe Biden akan mendapat hingga 3,133 triliun dollar AS dari kenaikan pajak perseorangan. Selain itu, masih ada tambahan dari kenaikan pajak badan usaha.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
WASHINGTON, RABU — Presiden Amerika Serikat Joe Biden dijadwalkan mengumumkan kebijakan baru soal perpajakan. Orang-orang terkaya akan merasakan kenaikan tarif pajak yang dapat memberikan hingga 3,1 triliun dollar AS bagi APBN AS dalam 10 tahun ke depan. Meski naik, tarif pajak AS tetap lebih rendah dibandingkan Perancis.
Biden dijadwalkan menyampaikan rencana kenaikan itu di Kongres AS pada Rabu (28/4/2021) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB. Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Brian Deese menyebut, rencana Biden hanya akan berdampak pada 0,3 persen pembayar pajak. Sementara mayoritas pembayar pajak malah akan menerima pengurangan dan pengembalian pajak.
Dalam rencana Biden, setiap wajib pajak dengan pendapatan lebih dari 1 juta dollar AS per tahun akan dikenai pajak penghasilan hingga 43,4 persen. Potongan itu terdiri dari pajak penghasilan 39,6 persen dan biaya jaminan sosial 3,8 persen. Sebelumnya, wajib pajak dengan penghasilan di atas 400.000 dollar AS per tahun dikenai tarif 40,8 persen.
Pajak tertinggi akan dibayar saat wajib pajak mendapat penghasilan dari investasi. Pajak tidak dibayar selama aset atau investasi belum dijual dan menjadi penghasilan bagi wajib pajak. Misalnya, wajib pajak belum harus membayar jika masih memegang saham, surat utang, atau aset lain. Jika salah satu aset itu dijual, hasil penjualan dikenai pajak.
Meski naik, pajak AS di era Biden tetap lebih rendah dibandingkan tarif masa lalu dan tarif masa kini di sejumlah negara lain, seperti Perancis. Selepas Perang Dunia I dan Perang Dunia II, pajak AS pernah melebihi 60 persen. Sementara kini Perancis mengenakan hingga tarif hingga 60 persen kepada wajib pajak dengan penghasilan lebih dari 152.000 euro per tahun.
Sejumlah pihak menaksir, Biden akan mendapatkan hingga 3,133 triliun dollar AS dari kenaikan pajak perseorangan. Selain itu, masih ada tambahan dari kenaikan pajak badan usaha.
Pengurangan
Kebijakan pajak Biden tidak hanya soal kenaikan. Wajib pajak dengan penghasilan di bawah 75.000 dollar AS per tahun berpeluang tidak membayar pajak sama sekali. Kondisi itu terjadi karena mereka menerima subsidi tunai dan pengembalian pajak melebihi jumlah pajak yang harus mereka bayar.
Seperti di banyak negara lain, AS juga mengenal restitusi atau pengembalian pajak. Setiap wajib pajak terlebih dahulu harus membayar pajak atas aneka penghasilan mereka. Setelah itu, kelompok wajib pajak tertentu mendapat pengembalian dari pemerintah.
Kini, bukan hanya restitusi diberikan kepada wajib pajak dengan penghasilan di bawah 75.000 dollar AS per tahun. Ada aneka subsidi tunai dalam kerangka stimulus penanggulangan dampak pandemi Covid-19.
Pada masa pemerintahan Donald Trump, wajib pajak dengan penghasilan rata-rata 50.000 dollar AS sampai 75.000 dollar AS per tahun membayar pajak rata-rata 2,8 persen. Kini, mereka praktis tidak membayar sama sekali karena menerima subsisi dan restitusi lebih besar dibandingkan pajak yang dibayar. Diperkirakan ada 160 juta wajib pajak menikmati fasilitas ini.
Bentuk subsidi beragam. Keluarga kelompok menengah bawah menerima tunjangan 3.600 dollar AS per anak di bawah 6 tahun dan 3.000 dollar AS per tahun per anak berusia 12-17 tahun. (AP/REUTERS)