Satu Miliar Dosis Vaksin Telah Diberikan, Pandemi Belum Juga Mereda
Vaksin menjadi tumpuan harapan dunia menghadapi pandemi Covid-19 yang alih-alih melambat kini justru meningkat drastis di beberapa negara.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
NEW DELHI, MINGGU — Lebih dari satu miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di seluruh dunia dalam waktu kurang dari lima bulan sejak program vaksinasi pertama diluncurkan. Vaksin menjadi tumpuan harapan di tengah pandemi yang tidak memperlihatkan tanda-tanda pelambatan.
Meski demikian, jumlah kasus baru harian Covid-19 pada Jumat (23/4/2021) mencatat rekor terbaru, yaitu 893.000 kasus dalam sehari yang lebih dari sepertiganya dilaporkan dari India—tepatnya 346.786 kasus yang tertinggi sejak pandemi berlangsung.
Di luar India, Thailand yang selama ini dinilai berhasil menekan penyebaran Covid-19 juga kini tengah berjuang menghadapi lonjakan kasus baru. Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, Sabtu (24/4), mengatakan, lebih dari 1.400 pasien Covid-19 mengantre untuk dirawat di rumah sakit.
Sejak muncul akhir tahun 2019 di China sampai sekarang, pandemi Covid-19 telah menewaskan lebih dari tiga juta penduduk dunia. Brasil yang mengalami bulan terburuknya April ini melaporkan hampir 68.000 kasus meninggal akibat Covid-19. Jumlah ini akan terus bertambah mengingat masih tersisa waktu satu minggu hingga pergantian bulan.
Sementara India pada Sabtu kemarin melaporkan 2.624 kasus meninggal akibat Covid-19 hingga memaksa pemerintah mengerahkan kereta khusus untuk mengirim pasokan oksigen ke kota-kota yang terdampak paling parah.
Pandemi yang masih berlangsung dan tidak menunjukkan tanda-tanda pelambatan, pemerintah di seluruh dunia menaruh harapan pada vaksin. Dalam sebulan terakhir, jumlah dosis vaksin Covid-19 yang diberikan telah meningkat dua kali lipat.
Sebagian besar negara miskin juga sudah memulai program vaksinasi Covid-19 berkat program Covax. Meski demikian, menurut Bank Dunia, secara umum, vaksin masih menjadi hak istimewa negara-negara kaya yang menyumbang 16 persen populasi dunia, tetapi telah memberikan 47 persen vaksin Covid-19 yang ada. Sementara vaksin Covid-19 yang diberikan di negara-negara miskin hanya sebesar 0,2 persen dari total vaksin yang sudah diberikan di seluruh dunia.
Berdasarkan penghitungan AFP dari berbagai sumber, setidaknya 1.002.938.540 dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di 207 negara dan kawasan. Dari jumlah itu, lebih dari separuhnya, yakni 58 persen, ada di tiga negara, yaitu Amerika Serikat (225,6 juta dosis), China (216,1 juta dosis), dan India 138,4 juta dosis).
Akan tetapi, jika berdasarkan proporsi penduduk yang sudah divaksin, Israel menjadi nomor satu dengan hampir enam dari 10 warganya sudah menjalani vaksinasi penuh. Kemudian diikuti oleh Uni Emirat Arab dengan lebih dari 51 persen warganya sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin, Inggris dengan 49 persen, AS dengan 42 persen, Chile dengan 41 persen, Bahrain dengan 38 persen, dan Uruguay dengan 32 persen.
Di Uni Eropa, 128 juta dosis vaksin telah diberikan kepada 21 persen populasi. Malta menjadi negara paling atas dari blok itu dengan 47 persen warganya sudah divaksin dan disusul Hongaria dengan 37 persen.
Namun, Jerman baru memvaksin 22,6 persen warganya, Spanyol dengan 22,3 persen, Perancis dengan 20,5 persen, dan Italia dengan 19,9 persen.
Ketika negara-negara kaya telah memberikan jutaan dosis vaksin Covid-19, ada 12 negara yang baru memulai program vaksinasinya. Tujuh dari negara itu ada di Afrika (Tanzania, Madagascar, Burkina Faso, Chad, Burundi, Republik Afrika Tengah, dan Eritrea) tiga di Seania (Vanuatu, Samoa, dan Kiribati), satu di Asia (Korea Utara), dan satu di Karibia (Haiti).
Terlepas dari isu adanya kejadian pembekuan darah pascaimunisasi, vaksin Covid-19 dari AstraZeneca-Oxford menjadi vaksin yang paling banyak dipakai di dunia sejauh ini dan telah diberikan di tiga perempat dari 156 negara.
Sementara vaksin Covid-19 Pfizer-BioNtech telah diberikan di 91 negara atau 44 persen dari total negara yang sudah menggelar program vaksinasi. Sementara vaksin Covid-19 dari Moderna diberikan di 46 negara (22 persen), vaksin Covid-19 dari Sinoharm diberikan pada setidaknya 41 negara (41 persen), Sputnik V sudah diberikan di 32 negara (15 persen), dan vaksin dari Sinovac diberikan di setidaknya 21 negara (10 persen). (AFP)