Israel dan Inggris saling mengakui kesuksesan vaksinasi Covid-19 di negara masing-masing. Kedua negara sepakat membuka koridor perjalanan.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
JERUSALEM, SELASA — Pemerintah Israel dan Inggris tengah mengeksplorasi kemungkinan untuk membuka ”koridor perjalanan hijau” di antara kedua negara. Ini dimungkinkan setelah keduanya mengklaim berhasil menjalankan program vaksinasi Covid-19 hingga membuat jumlah kasus Covid-19 menurun. Namun, kemungkinan koridor perjalanan ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah divaksin.
Kementerian Luar Negeri Israel, Selasa (20/4/2021), menyebutkan, masalah ini dibicarakan dalam pertemuan antara Menlu Israel Gabi Ashkenazi dengan Menteri Kantor Kabinet Inggris Michael Gove di Jerusalem. ”Kami akan mengupayakan bekerja sama dengan Inggris dengan saling mengakui keberhasilan vaksinasi masing-masing. Ini dilakukan untuk mengembalikan wisatawan dan pebisnis dengan aman seperti dulu,” sebut pernyataan tertulis Kemenlu Israel.
Belum diketahui kapan kebijakan ini akan mulai diberlakukan dan kemungkinan hanya akan berlaku bagi calon wisatawan dan pebisnis yang sudah divaksin. Pada pekan lalu, Israel memperbolehkan kelompok wisatawan yang sudah divaksin masuk Israel tetapi dalam jumlah terbatas. Israel menutup perbatasannya dari warga asing sejak Maret 2020 akibat pandemi Covid-19. Akibatnya, sektor pariwisata guncang.
Vaksin anak
Sekitar 81 persen warga negara Israel atau pemukim di Israel di usia 16 tahun ke atas sudah divaksin dengan vaksin Pfizer-BioNTech. Setelah vaksin, jumlah kasus Covid-19 disebutkan menurun. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana mengadakan vaksin gelombang kedua enam bulan ke depan dan anak-anak berusia 12-15 tahun diharapkan akan bisa divaksin juga. Israel akan membeli 16 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech untuk kebutuhan 9,3 juta jiwa.
Namun, izin untuk itu masih harus diperoleh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Pfizer dan BioNTech sudah meminta otorisasi FDA untuk penggunaan darurat bagi penerima di kelompok usia itu. Memvaksin anak-anak dan anak muda dinilai langkah penting agar segera terbentuk kekebalan komunitas untuk melawan Covid-19. Pfizer mengatakan vaksinnya aman, efektif, dan mampu memproduksi kekebalan tubuh pada anak usia 12-15 tahun.
Untuk bisa memperoleh kekebalan tubuh yang mempan terhadap Covid-19, Pfizer menyebutkan setiap orang membutuhkan dosis ketiga dalam waktu 12 bulan ke depan dan kemungkinan harus vaksin rutin setiap tahun.
Israel juga menyebutkan sudah memvaksin warganya yang tinggal di wilayah Jerusalem Timur, Palestina. Sebagian dari total penduduk 5,2 juta orang di Palestina di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza telah menerima vaksin yang diberikan oleh Israel, Rusia, dan Uni Emirat Arab melalui mekanisme berbagi vaksin global, Covax. Sebanyak 167.000 orang telah menerima satu dosis vaksin.
Inggris akan menambahkan India dalam ”daftar merah” perjalanan setelah mendeteksi ada 103 kasus varian Covid-19 yang berasal dari India. ”Siapa saja yang bukan warga Inggris atau Irlandia atau warga Inggris tidak boleh masuk Inggris jika mereka pernah bepergian ke India selama sepuluh hari terakhir. Mereka harus menjalani karantina total di hotel selama sepuluh hari,” kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.
Hancock khawatir varian Covid-19 yang ditemukan di India itu tidak bisa ditangkal oleh vaksin yang sudah diberikan pada rakyat Inggris. Kekhawatiran ini sama dengan variasi Covid-19 yang ditemukan di Afrika Selatan. (REUTERS)