Sejumlah sumber yang dekat dengan Ant Group mengungkapkan, Jack Ma beberapa kali bertemu dengan regulator pasar keuangan China. Arahnya adalah permintaan agar Ma keluar sepenuhnya dari perusahaan yang dibesarkannya.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
HONG KONG, SENIN — Otoritas China dilaporkan bersikukuh meminta pendiri perusahaan Ant Group, Jack Ma, untuk melepas sahamnya di perusahaan itu sepenuhnya. Pilihan lainnya adalah menjual sahamnya kepada investor yang berafiliasi dengan China sebagai negara. Pihak perusahaan itu pun menjajaki opsi bagi sang pialang untuk mendivestasikan seluruh sahamnya di perusahaan itu sekaligus menyerahkan kendali atas perusahaan itu.
Sejumlah sumber yang dekat dengan Ant Group mengungkapkan, Jack Ma sudah beberapa kali bertemu dengan regulator pasar keuangan China dalam beberapa waktu terakhir. Satu sumber mengatakan, Jack Ma bertemu regulator lebih dari satu kali sebelum tahun baru Imlek, yaitu pada awal Februari.
Adapun sumber kedua mengatakan, pihak Ant mulai mengerjakan opsi-opsi untuk kemungkinan keluarnya Ma dari grup perusahaan itu sekitar beberapa bulan yang lalu. Pihak Ant pun telah memberi tahu otoritas China selama pertemuan beberapa saat sebelum pertengahan Maret bahwa mereka sedang mengerjakan opsi-opsi itu.
Kemungkinan besar proses itu terjadi ketika Jack Ma tiba-tiba hilang dari publik beberapa waktu lalu. Pada intinya, Ma diberi tahu bahwa dia tidak akan diizinkan untuk menjual sahamnya kepada entitas atau individu yang dekat dengannya. Itu artinya, Ma harus keluar sepenuhnya. Opsi lain adalah mentransfer sahamnya ke investor China yang berafiliasi dengan negara, kata sumber itu. Setiap langkah akan membutuhkan persetujuan Beijing, kata kedua sumber yang memiliki pengetahuan tentang pemikiran perusahaan.
Surat kabar The Wall Street Journal pada awal Desember tahun lalu melaporkan bahwa Ma pada pertemuannya dengan regulator China pada November telah menawarkan untuk menyerahkan sebagian Ant kepada Pemerintah China. Hal itu dilakukan Ma sebagai bagian dari upayanya untuk menyelamatkan hubungannya dengan Beijing. ”Anda dapat mengambil platform mana pun yang dimiliki Ant, selama negara membutuhkannya,” kata Ma.
Orang terkaya di China itu dinilai telah membuat marah Beijing. Ma menyinggung pidato yang disampaikan Presiden China, Xi Jinping, mengenai pentingnya mengendalikan risiko keuangan.
Orang terkaya di China itu dinilai telah membuat marah Beijing. Ma menyinggung pidato yang disampaikan Presiden China, Xi Jinping, mengenai pentingnya mengendalikan risiko keuangan. Di mata Ma, langkah seperti itu punya kecenderungan menahan upaya-upaya inovasi. Regulator pun mengadakan pertemuan dengan Ma untuk menyuarakan keprihatinan mereka tentang model bisnis Ant. Pertemuan 2 November berlangsung beberapa hari sebelum Ant seharusnya menggelar penawaran umum perdana (IPO), sebuah IPO terbesar di dunia.
Sejumlah sumber menyebutkan para pejabat dari bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC), dan regulator keuangan China Banking and Insurance Regulatory Commission (CBIRC) mengadakan pembicaraan antara Januari dan Maret dengan Ma dan Ant secara terpisah. Kemungkinan keluarnya taipan dari perusahaan itu menjadi bagian dari bahasan utama.
Namun, pihak Ant membantah bahwa divestasi saham Ma pernah dipertimbangkan. ”Divestasi saham Tuan Ma di Ant Group tidak pernah menjadi subyek diskusi dengan siapa pun,” kata juru bicara Ant dalam sebuah pernyataan.
Reuters tidak dapat memastikan apakah Ant dan Ma akan melanjutkan dengan opsi divestasi itu, termasuk opsi mana atau seperti apa yang akan diambil pihak perseroan. Perusahaannya berharap saham Ma yang nilainya mencapai miliaran dollar AS itu dapat dijual kepada investor yang ada di Ant atau perusahaan fintek terafiliasi dengan Alibaba Group Holding Ltd tanpa melibatkan entitas eksternal. Informasi-informasi yang diberikan oleh sumber-sumber tersebut konsisten dalam hal garis waktu tentang bagaimana diskusi telah berkembang selama beberapa bulan terakhir antara Ma dengan perusahaannya ataupun Ma dan perusahaannya dengan pihak regulator.
Keluarnya Ma dari perusahaan diharapkan dapat membantu membuka jalan bagi Ant untuk menghidupkan kembali rencana IPO pihak perseroan. Ant diperkirakan akan mengumpulkan sekitar 37 miliar dollarAS dalam apa yang akan menjadi IPO terbesar di dunia.
”Memang, mundurnya Jack Ma dapat membantu pemeringkatan ulang harga saham perusahaan dengan menghilangkan ketidakpastian dan menyelesaikan persepsi bahwa masalah Pemerintah China dengan perusahaan adalah dengan individu,” kata Devan Kaloo, kepala ekuitas global di Aberdeen Standard Investments.
Kaloo mengatakan, dirinya tidak melihat divestasi saham Ant milik Ma sebagai sebuah kekhawatiran. ”Ada tim manajemen profesional yang kuat dan mapan yang telah menjalankan berbagai perusahaan grup selama beberapa waktu,” katanya. Saham Alibaba yang terdaftar di bursa saham Hong Kong turun 1,9 persen pada perdagangan Senin (19/4/2021).
Beijing sejak akhir tahun lalu mengeluarkan serangkaian investigasi dan peraturan baru yang tidak hanya mengekang kerajaan Ma, tetapi juga menyapu sektor teknologi negara itu, termasuk pengusaha miliarder terkenal lainnya. Bagi Ma yang juga mendirikan Alibaba konsekuensinya sangat parah. Taipan itu benar-benar menarik diri dari publik selama sekitar tiga bulan dan lalu tidak menonjolkan diri setelah penampilan singkatnya di bulan Januari.
Regulator antimonopoli China mendenda Alibaba dengan nilai denda yang mencapai rekor sebesar 2,75 miliar dollar AS pada 10 April lalu menyusul penyelidikan antimonopoli yang menemukan telah menyalahgunakan posisi pasar dominannya selama beberapa tahun.
Beberapa hari kemudian, Ant diminta oleh bank sentral untuk menjadi perusahaan induk keuangan. Langkah itu akan membuat perusahaan itu berada di bawah batasan peraturan perbankan yang selama ini berhasil dihindari dan memungkinkannya untuk tumbuh dengan cepat.
”China masih suka mempromosikan perusahaan teknologinya sebagai pemimpin global selama mereka tidak menjadi terlalu besar sendiri,” kata Andrew Collier, Direktur Pelaksana Orient Capital Research. (REUTERS)