Sebuah perusahaan pembuat peti mati di Auckland menerima pesanan pembuatan peti mati seuai keinginan pembeli. Beragam bentuk peti mati unik telah dibuat Dying Art, mulai dari mobil pemadam kebakaran hingga blok lego.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
Ketika pengusung jenazah membawa peti mati Phil McLean (68) masuk gereja, ratusan pelayat terperangah, tetapi kemudian perlahan tertawa setelah melihat peti matinya berbentuk donat berisi krim ukuran raksasa. ”Bentuknya yang lucu menghapuskan kesedihan dan kepedihan selama dua pekan ini. Ingatan terakhir semua orang pasti donat itu dan Phil yang selera humornya tinggi,” kata istri McLean, Debra, di Wellington, Selandia Baru, Rabu (14/4/2021).
Peti mati berbentuk donat isi krim itu rancangan terbaru saudara sepupu McLean, Ross Hall, yang memiliki bisnis peti mati Dying Art di Auckland. Ia spesialis pembuat peti mati aneka bentuk dan warna yang bisa dipesan khusus. Bentuk peti mati buatannya bermacam-macam. Ada bentuk kapal layar, truk pemadam kebakaran, permainan blok lego, dan sebatang cokelat.
Ada juga peti mati bertabur berlian palsu, peti mati yang terinspirasi film The Matrix, atau bergambar pantai dan tempat-tempat liburan favorit. ”Banyak orang yang sukanya sederhana saja, kotak coklat biasa dari kayu mahogani. Itu tidak apa-apa. Tetapi, ada juga yang ingin tampil beda dan saya membantu mewujudkan saja,” kata Hall.
Ide membuat peti mati tampil beda itu dimulai Hall sekitar 15 tahun lalu. Pada waktu itu, ia sedang menulis surat warisan jika suatu saat nanti meninggal. Ia tidak mau upacara pemakaman yang biasa-biasa saja tanpa meninggalkan kenangan yang akan selalu diingat. Akhirnya, ia menuliskan di dalam surat warisannya bahwa ia mau dibuatkan peti mati kotak berwarna merah dengan lukisan kobaran api.
Enam bulan kemudian, Hall yang juga memiliki bisnis pembuatan rambu-rambu dan grafik itu memutuskan untuk serius. Awalnya, tak banyak orang yang yakin peti mati buatannya akan laku, tetapi rupanya laris manis. Hall juga membuat peti mati spesial dengan tambahan bahan papan serat dan kayu lapis. Untuk membuat rancangannya, ia memanfaatkan printer digital lateks.
Ada peti mati yang pembuatannya rumit, seperti bentuk kapal layar karena ada bagian kemudi, kabin, layar, bahkan pagar besi dan katrol. Harga setiap peti mati pun berbeda, tergantung rancangan bentuknya, tetapi berkisar 2.100 dollar AS hingga 5.400 dollar AS. Bisnisnya mulai populer karena Hall menilai ada perubahan pandangan masyarakat pada prosesi kematian.
”Orang mulai berpikir prosesi kematian itu seperti merayakan kehidupan dan tidak lagi menangisi kematian. Bahkan ada yang sampai membuat semacam konvensi hanya supaya tampil beda,” kata Hall.
Debra menceritakan, ia dan mendiang suaminya yang meninggal pada Februari lalu itu dulu sering bepergian ke sejumlah daerah dengan mobil karavan mereka. McLean selalu suka membandingkan setiap donat isi krim yang dijual di kota-kota kecil yang mereka datangi seperti layaknya ahli donat. Ia menilai donat yang enak itu yang renyah bagian luarnya, empuk pada bagian dalam, dan berisi krim yang segar.
Setelah didiagnosis menderita kanker usus, McLean ingin membuat peti mati berbentuk donat isi krim. Pada saat prosesi pemakaman pun, Debra memesankan 150 donat dari toko roti langganan McLean di Whitianga untuk dikirim ke pemakaman di Tauranga yang berjarak sekitar 160 kilometer.
Hall mengatakan, peti mati buatannya akan mudah terurai di dalam tanah dan biasanya akan ikut dikubur bersama jenazah. Tetapi, khusus peti mati McLean akan sulit terurai karena ada bahan polistiren dan busa pembentuk yang digunakan. Kedua bahan ini tidak ramah lingkungan. Karena alasan itu, McLean memilih dimakamkan dengan peti mati biasa saja dan peti mati donat isi krimnya akan disimpan Hall.
Setelah mengerjakan peti mati McLean, Hall berubah pikiran dengan bentuk peti matinya sendiri. Ia tidak jadi meminta dibuatkan peti mati merah dengan kobaran api. Ia meminta kepada anak-anaknya agar dimakamkan dengan peti mati bening dan ia tidak akan mengenakan pakaian apa pun selain G-string bermotif macan tutul. ”Tetapi, anak-anak saya katanya tidak akan datang ke pemakaman saya kalau jadinya begitu,” kata Hall sambil tertawa. (AP)