India Makin Kewalahan Merawat Para Pasien Covid-19
Pune adalah kota yang paling terpukul di India. Namun, kota metropolitan besar lainnya juga mengalami krisis karena infeksi baru setiap hari mencapai tingkat rekor.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
NEW DELHI, SENIN — Kota Pune di India dilaporkan kehabisan ventilator karena pasien Covid-19 terus bertambah dan memenuhi rumah sakit. Media sosial pun penuh dengan orang-orang yang mencari tempat tidur bagi pasien-pasien yang telantar. Pada saat bersamaan, kerabat para pasien terus memadati apotek-apotek guna mencari obat bagi sanak saudara mereka karena seluruh rumah sakit sudah kehabisan obat-obatan yang dibutuhkan itu.
Lonjakan tersebut, yang dapat dilihat di seluruh India, sangat mengkhawatirkan karena negara itu adalah produsen vaksin utama dan pemasok penting untuk inisiatif Covax yang didukung PBB. Program itu bertujuan untuk memberikan tembakan ke beberapa negara termiskin di dunia. Meningkatnya kasus telah memaksa India untuk fokus memenuhi permintaan domestiknya dan menunda pengiriman ke Covax dan tempat lain, termasuk Inggris dan Kanada. ”Keputusan India berarti sangat sedikit, kalaupun ada, yang tersisa untuk Covax dan semua orang lainnya,” kata Brook Baker, ahli vaksin di Northeastern University.
Pune adalah kota yang paling terpukul di India. Namun, kota metropolitan besar lainnya juga mengalami krisis karena infeksi baru setiap hari mencapai tingkat rekor. Para ahli mengatakan, kesalahan langkah yang berasal dari keyakinan bahwa pandemi telah berakhir akan kembali menghantui negara tersebut.
Ketika infeksi mulai menurun drastis di India pada September tahun lalu, banyak pihak menyimpulkan bahwa yang terburuk dari pandemi Covid-19 di negara itu telah berlalu. Masker dan jarak sosial ditinggalkan, sementara pemerintah memberikan sinyal beragam tentang tingkat risikonya. Ketika kasus mulai meningkat lagi pada Februari, pihak berwenang pun kelabakan.
Dia mencatat, misalnya, bahwa alih-alih memperkuat rumah sakit yang ada, tempat-tempat penampungan pasien bersifat darurat yang justru dibuat. Di Pune, pihak berwenang menghidupkan kembali salah satu fasilitas darurat itu. Fasilitas itu sangat penting dalam melawan pandemi pada tahun lalu, tetapi rumah sakit yang ada tidak dioptimalkan setelahnya.
India tidak sendiri. Banyak negara di Eropa yang mengalami penurunan kasus, juga mengalami lonjakan baru.
India tidak sendiri. Banyak negara di Eropa yang mengalami penurunan kasus, juga mengalami lonjakan baru. Tingkat infeksi pun telah meningkat di tataran wilayah global, yang sebagian didorong oleh varian virus baru.
Selama seminggu terakhir, India memiliki lebih dari 130.000 kasus terkonfirmasi Covid-19 per hari. India telah melaporkan 13,5 juta kasus terkonfirmasi sejak pandemi dimulai. Jumlah kasus India telah melewati Brasil dan menjadikannya yang kedua setelah Amerika Serikat meskipun kedua negara itu memiliki populasi yang jauh lebih kecil. Kematian akibat Covid-19 juga meningkat dan telah melewati angka 170.000 jiwa.
Hampir semua negara bagian di India menunjukkan peningkatan infeksi. Pune, kota berpenduduk 4 juta orang itu, saat ini hanya memiliki 28 ventilator yang tersisa pada awal pekan ini. Kota itu harus merawat lebih dari 110.000 pasien Covid-19. India sekarang menghadapi tantangan besar untuk memvaksinasi jutaan orang. Pada saat yang sama, otoritasnya juga melacak puluhan ribu orang yang terinfeksi setiap hari dan menjaga agar sistem kesehatan tidak runtuh.
Kekhawatiran yang semakin bertambah tentang meningkatnya kasus adalah fakta bahwa program vaksinasi di India juga dapat menimbulkan masalah. Beberapa negara bagian di India telah melaporkan kekurangan dosis bahkan ketika pemerintah federal bersikeras bahwa stoknya cukup. Setelah awal yang lamban, India baru-baru ini menyalip Amerika Serikat dalam jumlah suntikan yang diberikan setiap hari dan sekarang rata-rata 3,6 juta dosis. Namun, dengan lebih dari empat kali jumlah orang dan itu dimulai kemudian, satu dosis vaksin baru disalurkan kepada sekitar 7 persen dari populasinya.
Negara Bagian Maharashtra, barat India, rumah bagi Pune dan ibu kota keuangan Mumbai, telah mencatat hampir setengah dari infeksi baru negara itu dalam sepekan terakhir. Beberapa pusat vaksinasi di negara bagian itu menolak warga karena kekurangan. Setidaknya setengah lusin negara bagian India melaporkan stok yang sama rendahnya, tetapi Menteri Kesehatan Harsh Vardhan menyebut kekhawatiran ini sebagai ”upaya menyedihkan oleh beberapa pemerintah negara bagian untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka”.
Kekhawatiran tentang pasokan vaksin telah menimbulkan kritik terhadap pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi, yang telah mengekspor 64,5 juta dosis ke negara lain. Rahul Gandhi, wajah partai oposisi utama Kongres, bertanya kepada Modi dalam sebuah surat. Pertanyaannya adalah apakah strategi ekspor pemerintah itu adalah semata ”upaya untuk mengumpulkan publisitas dengan mengorbankan warga negara kita sendiri”. (AP)