Genjot Vaksinasi, The Fed Optimistis Ekonomi AS Pulih Lebih Cepat
Rencana stimulus infrastruktur pemerintahan Biden seiring dengan paket penyelamatan 1,9 triliun dollar AS telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kenaikan inflasi. Namun, tekanan inflasi dinilai hanya sementara.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
WASHINGTON, MINGGU — Gubernur bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, optimistis ekonomi AS akan pulih lebih cepat pascapandemi Covid-19. Pemulihan itu turut didorong oleh vaksinasi yang terus digenjot pemerintah. Hingga Minggu (11/4/2021), AS telah menyuntikkan 187 juta dosis vaksin Covid-19 dari 237,7 juta dosis vaksin Covid-19 yang telah didistribusikan di seluruh wilayahnya.
”Kami merasa seperti berada di tempat di mana ekonomi akan mulai tumbuh jauh lebih cepat dan penciptaan lapangan kerja datang jauh lebih cepat,” kata Powell kala menjadi narasumber dalam acara televisi CBS ”60 Minutes”. ”Pertumbuhan yang kami harapkan pada paruh kedua tahun ini akan sangat kuat. Penciptaan lapangan kerja pun saya perkirakan menjadi sangat kuat.”
Powell mengatakan bahwa dia tidak berharap untuk menaikkan suku bunga acuan The Fed yang saat ini dipatok di level hampir nol persen pada tahun ini. Dia juga menilai kecil atas risiko inflasi yang lebih tinggi yang berasal dari kenaikan tajam belanja pemerintah dan perluasan defisit anggaran. Satu hal yang diingatkan Powell terkait risiko bagi pemulihan adalah perkembangan pandemi. Pandemi yang memburuk dapat mengurangi kesempatan pemulihan dan bahkan bisa menekan ekonomi AS dan global.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan, hingga Minggu negara itu telah menyuntikkan 187.047.131 dosis vaksin Covid-19 dan mendistribusikan 237.796.105 dosis vaksin yang sama. Angka-angka itu naik dari 183.467.709 dosis, yang menurut CDC telah diberikan pada 10 April, dari sebanyak 237.791.735 dosis yang telah didistribusikan. Badan itu mengatakan, sebanyak 119.242.902 orang telah menerima setidaknya satu dosis, sementara 72.630.892 orang lainnya telah divaksinasi penuh hingga Minggu. Adapun vaksin Covid-19 yang digunakan AS mencakup vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech dua dosis serta vaksin Johnson & Johnson untuk vaksin yang telah disuntikkan sebanyak satu kali.
Powell mencatat bahwa sekitar 1 juta pekerjaan ditambahkan pada bulan Maret ketika revisi data pekerjaan pada Januari dan Februari dimasukkan. Tingkat pengangguran di AS pun turun menjadi 6 persen dari 6,2 persen.
Powell mencatat, sekitar 1 juta pekerjaan ditambahkan pada bulan Maret ketika revisi data pekerjaan pada Januari dan Februari dimasukkan. Tingkat pengangguran di AS pun turun menjadi 6 persen dari 6,2 persen. Namun, jika dibandingkan dengan posisi sebelum pandemi, jumlah lapangan kerja di negara itu masih berkurang 8,4 juta pekerjaan.
Powell mengakui, dirinya secara teratur melihat perkemahan tunawisma di dekat markas The Fed di Washington. ”Masih banyak penderitaan di luar sana,” katanya. ”Dan, saya pikir penting bahwa sebagai sebuah negara, kita ada dan membantu orang-orang itu. Perekonomian yang kita tuju akan berbeda dari yang pernah kita miliki.”
Terkait dengan perkembangan pandemi, Powell menilai, gangguan dalam tindakan pencegahan yang sebagian besar telah diambil orang Amerika selama setahun terakhir bisa menjadi faktor risiko bagi pemulihan ekonomi. ”Risikonya adalah kami akan membuka kembali (aneka pembatasan) terlalu cepat, maka orang akan terlalu cepat kembali ke cara-cara lama (hidup) mereka, dan kita akan melihat lonjakan kasus lain,” katanya. ”Ekonomi harus bergerak maju. Namun, hal itu bisa bergerak maju lebih cepat sejauh kami mengendalikan penyebaran Covid-19.”
Secara terpisah, Ketua DPR AS Nancy Pelosi ketika ditanya apakah komentar optimistis Powell tentang ekonomi AS itu berarti bahwa dukungan pemerintah tambahan untuk ekonomi tidak lagi diperlukan. Salah satu yang tengah digagas adalah proposal stimulus sektor infrastruktur senilai 2,3 triliun dollar AS dari Presiden Joe Biden.
”Tidak,” kata Pelosi. ”Sebenarnya, jika Anda mendengarkan dengan cermat apa yang dia katakan, kita berada di tempat di mana kita akan ’mulai melihat’ dan kemudian dia juga memperingatkan agar tidak terjadi lonjakan virus. Jika kita ingin menumbuhkan ekonomi dengan percaya diri, kita harus membasmi virusnya.”
Powell, dalam acara televisi itu juga menggarisbawahi bahwa pemulihan ekonomi AS sejauh ini tetap sangat tidak merata. Hal itu, antara lain, terlihat dengan tingkat pengangguran. Masih ada sekitar 20 persen di antara seperempat warga Amerika—dengan bayaran terendah—menganggur. Dikatakan bahwa disparitas turun, terutama pada orang Amerika keturunan Afrika dan warga Amerika Hispanik .
Powell menegaskan kembali ambang batas bank sentral untuk menaikkan suku bunga jangka pendeknya. Yakni, pasar tenaga kerja yang pulih sepenuhnya di mana hampir semua orang yang menginginkan pekerjaan dapat menemukannya. Kemudian tingkat inflasi pada level 2 persen dan di jalurnya untuk tetap cukup berada di atas level 2 persen untuk beberapa waktu. Menurut dia, mencapai tujuan tersebut dan menaikkan suku bunga tahun ini sangat tidak mungkin.
Rencana stimulus infrastruktur pemerintahan Biden—seiring dengan paket penyelamatan 1,9 triliun dollar AS yang telah disetujui oleh Kongres bulan lalu—telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kenaikan inflasi. Namun, hal itu tengah ditenangkan Powell. Menurut dia, masih ada defisit pemerintah yang besar setelah krisis keuangan 2008-2009 dan inflasi tidak benar-benar bereaksi terhadap hal itu. Powell memang mengatakan, defisit anggaran pada akhirnya harus dikurangi, tetapi tidak sampai ekonomi pulih sepenuhnya. (AP/REUTERS)