Dua Kota di Australia Barat Dilanda Siklon Tropis Seroja
Siklon tropis Seroja menyapu beberapa wilayah di barat Australia berupa hujan deras dan angin berkecepatan hingga 170 kilometer perjam. Siklon itu menyentuh wilayah daratan pada Minggu (11/4/2021) malam waktu setempat.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
KALBARRI, SENIN — Sekitar 70 persen rumah yang ditinggali 1.500 warga di kota Kalbarri, bagian barat Australia, dilaporkan rusak akibat dilanda siklon tropis Seroja pada Minggu (11/4/2021). Kerusakan yang luas dilaporkan juga terjadi di kota lain di barat Australia, yakni Northampton.
Siklon tropis yang sebelumnya melanda sejumlah wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, dan negara Timor Leste itu menjadi bencana alam kedua yang terjadi di Australia dalam sebulan terakhir. Bulan lalu, wilayah Australia timur dilanda banjir besar saat sungai dan bendungan meluap karena curah hujan yang tinggi. Banjir yang diklaim sebagai banjir terburuk dalam beberapa dekade itu mengharuskan 18.000 orang di beberapa kota di timur Australia harus diungsikan beberapa waktu.
Layanan darurat Australia pada Senin menyatakan, siklon tropis Seroja menyapu beberapa wilayah di barat Australia berupa hujan deras dan angin berkecepatan hingga 170 kilometer perjam. Sejumlah pejabat menyebutkan, siklon itu melanda sejumlah kawasan yang tidak pernah dilanda bencana serupa, setidaknya dalam beberapa dekade terakhir.
Media ABC melaporkan, 70 persen bangunan di Kalbarri—rumah bagi sekitar 1.500 orang—telah rusak. Gambar media lokal menunjukkan rumah-rumah dengan atap koyak dan puing-puing berserakan di jalan. Adapun di Northampton, sebuah kota berpenduduk kurang dari 1.000 orang yang dapat ditempuh lewat perjalanan darat sekitar satu jam ke arah selatan dari Kalbarri, kerusakan-kerusakan luas juga terjadi akibat angin siklon itu. ”Para kru masih menilai kerusakan dan saat ini tidak aman untuk keluar karena bahaya,” kata seorang juru bicara otoritas Northampton.
Siklon Seroja dikategorikan sebagai badai dengan kategori 3 ketika menyentuh wilayah daratan di barat Australia pada Minggu malam. Angin itu dilaporkan bergerak ke arah barat daya Australia.
Hingga Senin siang tidak ada laporan cedera atau kematian akibat bencana itu. Siklon Seroja dikategorikan sebagai badai dengan kategori 3 ketika menyentuh wilayah daratan di barat Australia pada Minggu malam. Angin itu dilaporkan bergerak ke arah barat daya Australia. Pada Senin pagi, badai itu dikategorikan sebagai badai tropis rendah.
Media BBC melaporkan, siklon tropis Seroja melanda sepanjang 1.000 kilometer wilayah barat Austalia. Puluhan ribu rumah di wilayah Australia Barat dibiarkan tanpa aliran listrik dan dermaga bersejarah sepanjang 1 mil di kota Carnarvon juga dilaporkan hancur akibat siklon itu. Biro Meteorologi Australia menyatakan, siklon Seroja adalah angin topan pertama yang melanda beberapa daerah yang terkena dampak akibat bencana serupa terakhirnya tahun 1956.
Salah satu warga Kalbarri, Debbie Major, mengungkapkan, siklon itu mengamuk sepanjang malam dan ”benar-benar mengerikan” suasananya. ”Kaget begitu saja. Tidak dinyana ketika kita membuka pintu, tidak akan ada apa-apa di sekitar kita, kecuali atap itu,” katanya menggambarkan dampak langsung siklon itu. ”Kota kami adalah kota kecil. Setengahnya telah rata.”
Seorang warga Kalbarri lainnya mengatakan kepada surat kabar lokal Australia barat bahwa dirinya terpaksa bersembunyi di dapur bersama istrinya yang sedang hamil dan anjing mereka. ”Saya mendengar beberapa jendela pecah dan beberapa suara keras. Saya pergi ke lantai atas untuk memeriksa dan merasakan hujan jatuh. Saya tidak sempat menengok ke atas, tetapi saya perkirakan sebagian atap saya hilang (terbawa angin),” kata Jason Regan.
Otoritas cuaca Australia mengatakan, siklon tropis Seroja mengalami kecepatan dan kekuatan yang ”tidak biasa” dalam semalam. Hal itu terjadi saat siklon bergerak dari Kalbarri dan Geraldton di kawasan pantai dan lalu masuk ke wilayah pedalaman. Biro Meteorologi Australia mengatakan, meski badai telah melemah, embusannya yang bersifat merusak masih diperkirakan terjadi pada hari Senin, dengan puncak angin dapat mencapai kekuatan hingga 110 km per jam.
BBC juga melaporkan peringatan dari pemerintah daerah setempat sudah disampaikan sebelum siklon itu sampai di wilayah mereka. Perdana Menteri Negara Bagian Australia Barat Mark McGowan memperingatkan bahwa siklon itu ”tidak seperti yang pernah kita lihat sebelumnya dalam beberapa dekade”.
Penduduk di daerah yang terkena dampak siklon itu di utara Perth telah didesak untuk mengungsi saat siklon tersebut terdata semakin cepat menuju pantai. Layanan darurat setempat pun dilaporkan telah membuka tempat perlindungan sebelum badai datang. Beberapa kota di tenggara negara bagian itu tetap berada di bawah kondisi siaga penuh, yang berarti pihak berwenang menyarankan warga untuk tetap berlindung. (AFP)