Pangeran Philip yang hampir tujuh dekade mendampingi Ratu Elizabeth II meninggal dunia di Kastil Windsor, Inggris, Jumat (9/4/2021).
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
LONDON, JUMAT — Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II, merupakan sosok penting di keluarga Kerajaan Inggris selama hampir tujuh dekade. Ia telah berada di sisi istrinya selama 69 tahun pemerintahannya, yang merupakan terpanjang dalam sejarah Inggris.
Selama itu, ia mengukir reputasinya sebagai orang yang keras, tanpa basa-basi, dan sesekali berbuat keliru.
Istana Buckingham mengumumkan bahwa Pangeran Philip yang dikenal secara resmi dengan gelar Duke of Edinburgh itu meninggal pada usia 99 tahun, Jumat (9/4/2021). Ia meninggal hanya dua bulan menjelang ulang tahunnya yang satu abad.
”Dengan duka yang mendalam Yang Mulia Ratu mengumumkan wafat suami tercintanya, Yang Mulia Pangeran Philip, Duke of Edinburgh,” demikian pengumuman istana.
”Yang Mulia Pangeran wafat dengan damai pagi ini di Kastil Windsor. Pengumuman selanjutnya akan disampaikan kemudian. Keluarga Kerajaan bersama penduduk dunia berduka atas kehilangannya.”
Seorang Pangeran Yunani, Philip, menikahi Elizbeth pada tahun 1947. Ia memiliki peran kunci dalam memodernisasi monarki di era pasca-Perang Dunia II. Di balik dinding Istana Buckingham, ia adalah sosok yang paling dipercaya oleh ratu.
”Dia, telah secara sederhana, menjadi kekuatan saya dan bertahan selama bertahun-tahun,” kata Ratu Elizabeth dalam penghormatan yang langka terhadap suaminya yang disampaikan saat pidato menandai ulang tahun pernikahan mereka yang ke-50 pada 1997.
”Saya dan seluruh keluarga dan banyak negara lain di dunia berutang banyak kepadanya,” ujar Ratu Elizabeth.
Di luar Downing Street 10, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, ”Kami berterima kasih sebagai bangsa dan kerajaan atas hidup dan pengabdian Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, yang luar biasa.”
Johnson juga mengatakan, Philip telah ”mendapatkan kasih sayang dari beberapa generasi” di kediamannya, di negara-negara persemakmuran dan seluruh dunia setelah mengabdi pertama kali di Angkatan Laut Kerajaan dan hampir setelah delapan dekade di samping ratu.
”Seperti pengemudi kereta kuda yang mahir, ia membantu mengarahkan keluarga kerajaan dan monarki sehingga tetap menjadi lembaga yang sangat penting bagi keseimbangan kebahagiaan kehidupan nasional kita.”
Sebelum meninggal, Pangeran Philip sempat dirawat empat pekan di rumah sakit karena infeksi dan tindakan jantung awal tahun 2021. Awal Maret, ia kembali ke Windsor dan meninggal di sana.
Bendera-bendera di Istana Buckingham dan gedung-gedung pemerintah di seluruh Inggris berkibar setengah tiang. Belum ada informasi jelas soal pemakamannya. Namun, umumnya proses pemakaman tidak akan menampilkan kemegahan seperti selama ini terjadi jika ada anggota keluarga kerajaan meninggal.
Ucapan belasungkawa pun datang dari para pemimpin dunia. Mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Raja Norwegia Harald, Raja Swedia Carl XVI Gustaf, dan Raja Hamad bin Isa Al Khalifa dari Bahrain adalah beberapa tokoh dunia yang menyampaikan ucapan duka.
Bush mengatakan, ”Sepanjang hidupnya yang luar biasa, ia mengabdikan diri untuk tujuan mulia dan untuk orang lain. Ia mewakili Inggris dengan bermartabat dan membawa kekuatan serta dukungan yang tak terbatas kepada penguasa. Laura dan saya beruntung telah menyaksikan pesona dan kecerdasannya dan kita semua tahu ia akan dirindukan.”
Sementara itu, Modi mengatakan, Pangeran Philip memiliki karier militer yang cemerlang dan berada di garis depan banyak prakarsa pengabdian masyarakat. ”Semoga jiwanya beristirahat dalam damai,” ujar Modi.
Sementara Raja Gustaf menyampaikan, ”Pangeran Philip telah menjadi sahabat keluarganya selama bertahun-tahun, hubungan yang sangat kami hargai. Pengabdiannya kepada negaranya akan terus menjadi inspirasi bagi kami semua.” (REUTERS/AFP)