logo Kompas.id
InternasionalDiplomasi Cepat dan Terukur
Iklan

Diplomasi Cepat dan Terukur

Situasi Myanmar kian tak menentu setelah militer terus bersikap brutal. Milisi sipil yang terkait dengan kelompok etnis sudah memberi peringatan. Bila tak dicegah, perang saudara bisa terjadi.

Oleh
Mahdi Muhammad
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tyH7oJmzs0qlhJKjK4ztjnz_WI4=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fa65e3627-1bec-4d58-afa6-282fd697cdcd_jpg.jpg
AP

Pengunjuk rasa anti-kudeta berjalan melewati mural Presiden Myanmar yang digulingkan Win Myint (kanan) dan pemimpin Aung San Suu Kyi di Yangon, Myanmar Rabu, 17 Maret 2021.

Gerakan pembangkangan nasional sudah mendekati dua bulan sejak dimulai, sebagai reaksi tindakan junta militer mengkudeta pemerintahan sipil yang sah, pemerintahan yang dipimpin Liga Nasional untuk Demokrasi, 1 Februari lalu.

Berbekal “kuasa”, yang entah oleh siapa disematkan kepadanya, dan juga senjata, junta militer Myanmar menyatakan ada kecurangan pemilu dan memutuskan untuk mengambil alih pemerintahan yang sah. Bekal “kuasa” dan senjata membuat junta merasa di atas angin dan silap mata terhadap siapapun yang menentangnya, menghalanginya untuk berkuasa.

Editor:
Bonifasius Josie Susilo H
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000