Pantau Kapal Nelayan China, Filipina Kerahkan Pesawat Tempur
Filipina mengerahkan pesawat tempur untuk memantau kapal-kapal China yang buang sauh di perairan gugusan karang Whitsun atau Julian Felipe. Manila kesal karena kapal-kapal itu tidak segera pergi dari wilayah sengketa.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
MANILA, MINGGU —Kesal terhadap 220 kapal nelayan China yang tidak mau pergi dari Pulau Karang Whitsun yang berada di Laut China Selatan, militer Filipina mengirimkan pesawat tempurnya ke wilayah perairan itu untuk memantau mereka. Filipina berkeyakinan, kapal-kapal nelayan China itu dioperasikan oleh kelompok milisi maritim.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, Sabtu (27/3/2021) malam, mengatakan, pihaknya telah berkali-kali meminta ratusan kapal nelayan itu untuk segera keluar dari Laut China Selatan (LCS). Filipina menganggap ratusan kapal nelayan itu sebagai ancaman kedaulatan wilayah Filipina.
”Militer Filipina juga akan lebih sering berpatroli di LCS untuk melindungi wilayah kedaulatan, sekaligus melindungi nelayan-nelayan Filipina. Kekuatan udara dan laut kita siap melindungi kedaulatan kita,” tulis Lorenzana dalam pernyataan tertulisnya.
Pemerintah China sebelumnya mengatakan, kapal-kapal nelayan di Pulau Karang Whitsun itu sekadar bersandar sementara. Hal itu dilakukan karena kondisi laut yang berbahaya. Beijing juga menegaskan, tidak ada satu pun anggota milisi di kapal-kapal itu.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte pekan lalu mengingatkan Duta Besar China untuk Filipina Huang Xilian bahwa Filipina memenangi kasus perjanjian arbitrase pada tahun 2016. Kemenangan itu mempertegas hak kedaulatan Filipina atas klaim LCS oleh China. Klaim atas wilayah LCS juga dilakukan oleh Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam.
”Presiden Duterte sangat khawatir. Negara mana pun pasti akan khawatir melihat begitu banyaknya kapal,” kata juru bicara Duterte, Harry Roque.
Selain Filipina, juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang, Kamis lalu, juga menilai kapal-kapal China itu sudah masuk ke wilayah kedaulatan Vietnam. Penjaga Pantai Vietnam sudah dikerahkan untuk berjaga di wilayah itu. ”Vietnam sudah meminta China untuk menghentikan pelanggaran ini dan menghormati kedaulatan Vietnam. Penjaga pantai kami menjalankan tugas sesuai aturan hukum internasional,” ujarnya. (REUTERS/AFP)