Hari Keempat Terusan Suez Tersumbat, Stop Pasokan Barang 9,6 Miliar Dollar AS
Setiap hari, Terusan Suez hanya bisa dilewati rata-rata 50 kapal. Jika ada 213 kapal menanti, seperti tercatat hingga Kamis malam WIB, perlu lima hari untuk mengurai antrean.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
LONDON, JUMAT — Penutupan Terusan Suez sudah memasuki hari keempat. Pengelola terusan belum mampu memiindahkan kapal kargo MV Ever Given yang tersangkut dan mogok melintang, menutup jalur terusan. Sebelum insiden ini terjadi, setiap hari aneka produk bernilai total 9,6 miliar dollar AS dikirimkan dengan kapal-kapal melalui terusan penghubung Laut Tengah dan Laut Merah itu. Rantai pasok global bisa terganggu dalam waktu lama.
Terusan Suez ditutup gara-gara MV Ever Given sepanjang 400 meter tersangkut di terusan yang lebarnya 205 meter itu. Tersangkut mulai Selasa (23/3/2021) pagi, kapal yang dioperasikan perusahaan Taiwan, EverGreen, dan dimiliki perusahaan Jepang, Shoei Kisen Kaisha, itu nyaris tidak bergerak sampai Jumat (26/3/2021) pagi.
Manajemen Shoe Kisen Kaisha telah menunjuk perusahaan Belanda, Royal Boskalis Westminster (RBW), untuk membantu pelepasan kapal berbendera Panama itu. Pemimpin RBW, Peter Berdowski, menyebut bahwa upaya pemindahan kapal yang dikelola perusahaan Jerman, Bernhard Schulte Shipmanagement, itu akan butuh waktu berminggu-minggu. ”Ini seperti paus yang terdampar,” ujarnya.
RBW telah mendatangkan kapal keruk dan kapal tunda lebih besar dari 8 kapal tunda yang dikerahkan pengelola terusan. Berdowski menyebut, perlu pengurangan muatan dan bahan bakar kapal untuk memudahkan pembebasan. Pengurangan bahan bakar di tanki dan air di tabung penyeimbang relatif mudah dilakukan.
Tantangannya adalah memindahkan sebagian dari ribuan peti kemas di kapal. Sebab, kapal tersangkut jauh dari pelabuhan mana pun sehingga tidak ada derek untuk memindahkan peti kemas.
Selama kapal itu belum bisa dipindahkan, selama itu pula rantai pasok global akan terdampak. ”Dampak pada rantai pasok global akan sangat besar,” kata Sekretaris Jenderal International Chamber of Shipping (ISC) Guy Platten.
Pengelola organisasi para perusahaan pelayaran dunia itu menyebut, perdagangan Asia-Eropa masih bergantung pada Terusan Suez. Hingga 12 persen kapal-kapal niaga global berlayar di terusan itu.
Biaya
Untuk berlayar di terusan sepanjang 175 kilometer itu, setiap kapal membayar rata-rata 320.000 dollar AS. Tarif itu lebih murah dibandingkan harus memutar ke Tanjung Harapan di ujung Afrika.
Selain tambahan waktu sedikitnya sepekan, biaya pelayaran dengan rute memutar itu bisa melebihi 400.000 dollar AS per pekan. Media khusus pelayaran, Llyod List, mengungkap bahwa untuk minyak saja bisa menghabiskan 350.000 dollar AS. Belum lagi upah awak kapal, asuransi, dan aneka biaya lain. Pengiriman pun lebih lama.
Penundaan pengiriman bisa berujung pada denda terhadap banyak pihak. Pemilik barang mengklaim kepada perusahaan ekspedisi. Selanjutnya, perusahaan ekspedisi menuntut ke pengelola kapal dan pengelola kapal mengajukan klaim ke perusahaan asuransi. Semua biaya itu pada akhirnya akan ditanggung konsumen.
Llyod List menaksir, kapal-kapal ke arah Eropa mengangkut aneka kargo bernilai 5,1 miliar dollar AS per hari. Sementara kapal-kapal ke arah Asia mengangkut aneka muatan bernilai 4,5 miliar dollar AS per hari.
Dengan empat hari penundaan, pengiriman barang senilai total 38,4 miliar dollar AS tertunda. Nilainya akan terus membesar bila MV Ever Given tidak kunjung dibebaskan dan terusan masih tersumbat.
Hingga Kamis malam, sudah 213 kapal terdampak gara-gara MV Ever Given. Kapal-kapal itu mengangkut minyak, gas alam, dan aneka produk dalam peti kemas. Setiap hari, bertambah rata-rata 50 kapal yang terdampak. Semakin lama MV Ever Given tersangkut, semakin banyak kapal terdampak. ”Kami berharap Otoritas Mesir bisa segera membuka terusan ini,” kata Platten.
Pembebasan Ever Given adalah awal permulaan penyelesaian masalah. Setiap hari, Terusan Suez hanya bisa dilewati rata-rata 50 kapal. Jika ada 213 kapal menanti, perlu lima hari untuk mengurai antrean. Akan dibutuhkan waktu lebih panjang untuk mengurai antrean jika kapal yang menunggu pembebasan MV Ever Given semakin banyak.
Masalah juga menanti di pelabuhan tujuan. Manajemen pelabuhan harus menghitung ulang waktu bongkat muat untuk kapal-kapal yang tersendat di Terusan Suez bila tiba. Dengan pembatasan gerak yang masih berlaku, pelabuhan-pelabuhan masih kekurangan tenaga untuk bongkar muat dan pergerakan barang dari dan ke pelabuhan. Pusing. (AFP/REUTERS)