Banjir Belum Mereda, Australia Kembali Keluarkan Perintah Evakuasi Warga
Meski cuaca di Sydney sudah membaik, otoritas Australia mengeluarkan perintah terbaru evakuasi warga untuk beberapa wilayah di pesisir timur yang dilanda banjir.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
SYDNEY, RABU — Otoritas Australia kembali mengeluarkan perintah evakuasi warga di sebagian wilayah pesisir timur dan memperingatkan bahwa ketinggian air akan terus naik di sejumlah daerah sekalipun cuaca di Sydney untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir cerah, Rabu (24/3/2021).
Cuaca buruk melanda wilayah timur Australia, menyebabkan puluhan ribu orang dievakuasi, terutama di Negara Bagian New South Wales yang paling terdampak. Di wilayah negara bagian itu, bendungan dan sungai terus meluap.
Menteri Besar New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan, lebih dari 6.000 penduduk dievakuasi dalam 24 jam terakhir. Perintah evakuasi ke tempat aman terbaru telah dikeluarkan bagi penduduk di wilayah barat Sydney.
”Yang harus kita waspadai adalah fakta bahwa ribuan orang masih berada dalam peringatan evakuasi, sungai itu akan terus meluap, daerah tangkapan air akan terus kebanjiran yang belum pernah dialami dalam 50 tahun atau 100 tahun terakhir,” tutur Berejiklian kepada wartawan di Sydney.
Sejauh ini tidak ada laporan korban meninggal akibat banjir. Meski demikian, kerusakan akibat banjir sangat parah. Lebih dari 4.000 warga di New South Wales sudah dievakuasi. Rumah-rumah penduduk terendam, hewan ternak terbawa arus, dan tanaman juga terendam. Penyelamatan satwa juga dilakukan untuk memindahkan anjing, sapi, dan lain-lain menjauh dari banjir.
Dewan Asuransi Australia menyatakan, sekitar 17.000 klaim senilai lebih kurang 254,2 juta dollar Australia telah diajukan di seluruh New South Wales dan Queensland, Rabu (24/3/2021).
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuturkan, helikopter pengangkut akan disiapkan untuk membawa makanan ke supermarket yang pasokannya menipis. Tim penyelamat juga akan mengirim pasokan makanan dan logistik darurat lainnya kepada warga yang terisolasi oleh banjir.
Layanan panggilan darurat telah menanggapi lebih dari 11.000 panggilan darurat yang meminta pertolongan dalam beberapa hari terakhir, menyelamatkan setidaknya 950 orang. Namun, para pejabat menuturkan bahwa perahu penyelamat sekarang dipakai untuk mengantar makanan dan kebutuhan dasar lain untuk warga yang terisolasi oleh banjir.
Alisa Jones mengatakan, pasokan makanan di Wheeny Creek sangat sedikit. Kebutuhan dasar pun tidak tersedia di supermarket sejak Minggu (21/3/2021). ”Setiap toko dibiarkan kosong. Ini mengerikan,” katanya kepada televisi ABC.
”Kami hanya makan spageti dan mi instan. Saya mengatur pembagian makanan itu untuk anak saya agar cukup untuk bertahan.”
Para pejabat mengatakan bahwa Bendungan Warragamba, penampung air utama bagi Sydney, akan terus meluap dalam beberapa hari ke depan meski debitnya menurun. ”Kami melihat debitnya berkurang dan faktanya juga bahwa hujan telah mereda dan air masuk sudah turun, kemungkinan luapan air akan berkurang dalam beberapa hari ke depan,” kata juru bicara Water New South Wales, Tony Webber.
Prakirawan cuaca mengatakan, pada Rabu ini cuaca buruk yang membawa hujan lebat dan banjir lokal akan bergerak ke Tasmania. Meski kondisi mereda, ketinggian air di sungai belum akan surut dalam beberapa hari ke depan.
”Kita pernah menyaksikan curah hujan yang fenomenal di seluruh negara bagian pekan lalu dan semuanya mengalir ke sungai-sungai,” kata Victoria Dodd, petugas biro meteorologi, dalam jumpa pers.
Menteri Manajemen Darurat Australia David Littleproud mengatakan, beberapa ratus personel Angkatan Bersenjata Australia akan dikerahkan ke daerah terdampak banjir di wilayah timur untuk membantu pemulihan. ”Tugas mereka di sana adalah membersihkan, memastikan bahwa kita menyingkirkan puing-puing,” ujarnya. (REUTERS/AFP)