Banjir Terburuk, Australia Evakuasi Lagi 15.000 Orang
Otoritas Australia bersiaga mengevakuasi lagi15.000 orang dari kepungan banjir di New South Wales. Sebelumnya, mereka mengevakuasi sedikitnya 18.000 orang.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
SYDNEY, SELASA — Pemerintah Negara Bagian New South Wales, Australia, Selasa (23/3/2021), mengevakuasi lagi sekitar 15.000 orang setelah banjir semakin parah melanda negara bagian di pantai timur Australia itu. Sebelumnya, 18.000 orang dievakuasi akibat banjir terburuk dalam enam dekade itu.
Hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih membayangi wilayah New South Wales (NSW) dalam 24 jam ke depan, Selasa ini. Hujan deras terus turun dan mengakibatkan sungai dan bendungan meluap sejak akhir pekan lalu.
”Dalam semalam, sayangnya, beberapa kondisi cuaca memburuk, dan kondisi tersebut kemungkinan besar terus memburuk pada Selasa siang sehingga banyak wilayah akan mengalami peningkatan curah hujan yang tinggi,” kata Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian kepada wartawan.
Berejiklian mengatakan, 15.000 orang lebih dari penduduk setempat mungkin perlu dievakuasi segera setelah sebelumnya tim penyelamat memindahkan 18.000 orang ke zona aman. Mereka adalah warga yang tinggal di sedikitnya 38 wilayah NSW yang terdampak langsung banjir kali ini.
Menurut pihak berwenang, dalam kurun waktu 24 jam, terhitung sejak Selasa, akan menjadi saat kritis. Air banjir sewaktu-waktu dapat menggenangi kawasan perumahan dan pertanian di sebagian besar wilayah NSW.
Meskipun cuaca buruk dan kemungkinan mulai mereda pada Rabu (24/3/2021) malam, para pejabat tetap memperingatkan penduduk yang terkena dampak mungkin tidak dapat segera kembali ke rumah mereka. Sebab, hujan yang terus-menerus turun diperkirakan mengakibatkan masih tingginya permukaan air sungai-sungai.
”Beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda tidak bisa pulang karena hari ini cerah. Itu karena kondisinya secara umum tetap dirasa belum aman,” kata Berejiklian.
Sejauh ini tidak ada korban jiwa atau cedera serius yang dilaporkan. Namun, diperkirakan hujan deras masih turun untuk beberapa waktu ke depan. Karena hal itu, sedikitnya delapan juta penduduk di kota Sydney dan di seluruh Negara Bagian NSW pada awal pekan ini telah diberi tahu untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan dan menghindari perjalanan yang tidak perlu.
Warga bertanya-tanya dengan kondisi teraktual di dekat mereka tinggal. Beberapa wilayah NSW itu satu tahun lalu mengalami kekeringan berkepanjangan. Sumber air mereka terbatas dan bahkan mereka menelan pil pahit berupa kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kini, kondisinya berbeda 180 derajat, wilayah mereka tergenang hebat oleh banjir.
Media BBC menyebutkan bahwa Perdana Menteri Scott Morrison mengingatkan, wilayah Sydney Barat adalah wilayah yang paling dikhawatirkan terdampak parah akibat banjir kali ini. Morrison memperingatkan akan lebih banyak hujan dan hari-hari bahaya yang akan datang karena kondisi darurat.
Menurut Morrison, bendungan terbesar di Sydney akan meluap setidaknya selama seminggu lagi sehingga mengancam daerah berpenduduk padat itu. Dam Warragamba, bendungan terbesar itu, dalam kondisi normal menampung 500 gigaliter di kota Sydney, tingkat yang setara dengan volume air di kawasan Pelabuhan Sydney.
Selain di NSW, Negara Bagian Queensland juga bersiap menghadapi hujan lebat pada Selasa ini. Potensi hujan deras diperingatkan siap-siap melanda bagian selatan negara bagian itu. Bahkan peringatan senada juga disampaikan kepada warga yang tinggal di Tasmania.
Biro cuaca Australia menyatakan, sekitar 10 juta orang di semua negara bagian dan teritori kecuali Australia Barat akan terpengaruh oleh cuaca ekstrem dalam beberapa hari ini.
Biro cuaca Australia menegaskan bahwa situasi buruk saat-saat ini masih kritis bagi Australia. Pejabat layanan darurat negara itu, Nicole Hogan, mengatakan kepada penyiar publik ABC bahwa 1.750 sukarelawan lain telah tiba dari negara bagian lain ke wilayah NSW. Mereka siap mendukung upaya-upaya kedaruratan, khususnya evakuasi penduduk jika diperlukan.
Pemerintah setempat juga mengumumkan bahwa pasukan militer pertahanan Australia akan bergabung dalam upaya darurat itu. Dua helikopter pencarian dan penyelamatan dikerahkan untuk mengungsikan orang-orang dari daerah terpencil.
Kapal penyelamat, termasuk kapal Penyelamat Selancar yang biasanya disediakan di kawasan pantai, juga digunakan untuk mengeluarkan penduduk yang telantar akibat banjir. (AFP/REUTERS/BEN)