Amerika Serikat menyebarkan pesan dalam bahasa Inggris dan Spanyol untuk membujuk imigran agar tidak datang ke AS. Pejabat pemerintahan Biden juga berulang kali menyatakan perbatasan ditutup selama pandemi Covid-19
Oleh
kris mada
·3 menit baca
MARYLAND, SENIN - Amerika Serikat menggencarkan upaya membujuk calon migran untuk tetap di negara mereka. Washington juga akan menambah fasilitas penampungan imigran ilegal di perbatasan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, berbagai upaya akan dilakukan untuk meyakinkan imigran agar tidak menerobos perbatasan. “Kami sedang memprosesnya, termasuk meyakinkan kami akan menghidupkan lagi (aturan) lama, di mana mereka bisa tetap di rumah dan mengajukan permohonan dari sana,” ujarnya, Minggu (21/3/2021) waktu Maryland atau Senin dini hari WIB.
Washington juga akan menyebarkan pesan dalam bahasa Inggris dan Spanyol untuk membujuk imigran agar tidak datang ke AS. Mayoritas imigran dari negara-negara pengguna bahasa Spanyol. Inti pesannya adalah ajakan untuk tidak meninggalkan kampung halaman.
Biden juga mengatakan, mungkin akan ke perbatasan AS-Meksiko untuk mencari tahu apa yang terjadi di sana. Akan tetapi, ia tidak mengungkap kapan kunjungan itu akan terlaksana.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, butuh waktu untuk merombak sistem. Pemerintah Biden memandang, sistem penanganan imigran saat ini sebenarnya tidak siap. “Kebijakan kami jelas terus memastikan kami bekerja sesuai hukum dan perbatasan tidak dibuka,” ujarnya.
Para pejabat pemerintahan Biden memang berulang kali menyatakan perbatasan tetap ditutup selama pandemi Covid-19. Kebijakan itu antara lain diumumkan kala AS mengumumkan soal penundaan deportasi terhadap warga Myanmar.
“Pesan kami jelas, perbatasan ditutup. Kami mengeluarkan keluarga, orang dewasa yang sendirian,” ujar Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alenjandro Mayorkas.
Lonjakan
Ia juga menyinggung soal lonjakan migrasi. Pada Februari 2021 saja, ada 100.000 pencegahan upaya penerobosan perbatasan oleh imigran ilegal. “Kami tahu cara menangani ini, kami punya rencana. Kami menjalankan rencana dan akan sukses,” ujarnya.
Seperti Psaki, Mayorkas juga menyebut akan dibutuhkan waktu untuk melihat hasil penanganan imigran. Ia menyalahkan kebijakan era Donald Trump. “Kami membuat sistem sembari menangani keperluan anak-anak yang rawan dan tiba di perbatasan,” ujarnya.
Sebagian dari imigran di perbatasan AS-Meksiko memang masih anak-anak. Sebagian dari mereka dipisahkan dari orangtua masing-masing dan ditampung di tempat berbeda. Ada pula anak-anak yang terpisah dari orangtua kala mereka menuju perbatasan AS-Meksiko. Pemerintahan Biden berencana mengerahkan petugas untuk mengurus anak-anak tersebut.
Sejak dilantik, Biden mengakhiri sejumlah kebijakan Trump. Biden antara lain mengusulkan sistem permohonan suaka yang lebih manusiawi. Diusulkan pula prosedur mendapatkan kewarganegaraan bagi para imigran. Sayangnya, sampai sekarang usulan itu belum terlihat perkembangannya.
Pemerintahan Biden juga mencoba membangun fasilitas penampungan untuk 14.000 imigran yang kini ditahan. Sayangnya, rencana itu pun belum ada kejelasannya. “Saya belum melihat rencana apa pun. Mereka membuat krisis kemanusiaan di perbatasan,” kata anggota fraksi Republik di DPR AS, Michael McCaul. (AP/REUTERS)