Canberra
Dari kicauan burung bisa diketahui: apakah habitatnya masih terjaga atau akan punah. Para peneliti di Australian National University menemukan tanda-tanda awal kepunahan burung pemakan madu dari mulai hilangnya kicauan.
Riset yang dimuat jurnal Proceedings of the Royal Society B, Rabu (17/3/2021), menyebutkan, burung-burung muda itu kesulitan menjaga kicauan indah seperti ”seniornya” akibat mulai punahnya burung pemakan madu berusia tua. Termasuk kicauan yang tidak mudah ditemukan pada habitat burung pemakan madu itu adalah kicauan berisi ajakan antarmereka untuk kawin.
Burung pemakan madu jantan biasanya berkicau bernada cuitan pelik dan beraneka di habitat asal. Kini kicauan mereka mulai berubah lebih sederhana, seperti burung lainnya. ”Burung-burung tua langka sehingga burung-burung muda tak bisa berguru,” ujar Dejan Stojanovic, anggota peneliti.
Para peneliti menemukan 18 burung pemakan madu atau sekitar 12 persen dari keseluruhan populasi jantan hanya bisa menirukan kicauan spesies lain, bukan kicauan asli mereka. ”Ketidakmampuan berkomunikasi dengan bahasa spesies mereka sendiri tidak pernah terjadi sebelumnya di kalangan hewan liar,” tambah Stojanovic.
Ross Crates, kepala penulis hasil riset, mengungkapkan bahwa temuan ini menjadi ”tanda peringatan besar burung pemakan madu di ambang kepunahan”. ”(Temuan) ini bisa menjadi tanda penurunan populasi burung pemakan madu yang semakin memburuk karena, kita tahu, kicauan yang seksi menambah reproduksi kicauan burung,” katanya.
Para ahli memperkirakan, saat ini tinggal ratusan burung pemakan madu di alam terbuka. Burung langka dengan ciri khas bulu warna hitam dan kuning itu sebelumnya biasa ditemukan di sebagian besar wilayah timur Australia. Kini burung-burung itu banyak dijumpai di hutan-hutan pohon kayu putih di wilayah tenggara negara tersebut.
Para peneliti menyarankan, burung pemakan madu dalam piaraan agar diajari dengan rekaman kicauan asli burung-burung itu. Siapa tahu, dengan cara itu, kicauan asli burung pemakan madu bisa dijaga dan pada akhirnya habitat burung tersebut dapat diselamatkan dari kepunahan. Namanya juga usaha, boleh juga dicoba. (AFP)