Dua Menteri AS ke Jepang dan Korsel Hendak Bahas China dan Korut
Isu China dan Korea Utara menjadi topik pembahasan Menlu AS Antony Blinken dan Menhan AS Lloyd Austin saat akan melawat Jepang dan Korea Selatan pekan depan.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
WASHINGTON, MINGGU — Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pertama kalinya akan melawat Jepang dan Korea Selatan guna mempererat hubungan. Selain membicarakan kehadiran China yang semakin kuat, juga dibahas kebijakan AS terhadap Korea Utara.
Rencana kunjungan bersama Blinken dan Austin itu dibenarkan Departemen Luar Negeri AS setelah tersiar berita di dua negara ini. Lawatan dilakukan beberapa hari setelah pertemuan virtual Presiden AS Joe Biden dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Di Twitter, Blinken menulis bahwa dirinya menantikan lawatan dinas ini ”untuk kami mempromosikan perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan di Indo-Pasifik dan di dunia”.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, lawatan ini bertujuan untuk “menegaskan komitmen AS dalam memperkuat kemitraannya”.
Blinken dan Austin akan memulai lawatan dengan melakukan pertemuan bersama Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Jepang di Tokyo, Selasa (16/3/2021).
Blinken juga akan berpidato secara virtual di hadapan para pengusaha dan jurnalis Jepang dan menekankan peran kebebasan pers dalam mempromosikan tata kelola dan mempertahankan demokrasi.
Sejumlah media menyebutkan, kondisi kebebasan pers di sebagian negara, termasuk mitra AS, dalam beberapa tahun terakhir memburuk.
Sementara itu, di Seoul, Blinken dan Austin akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Korea Selatan. Blinken juga akan berbicara secara virtual kepada anak-anak muda dan jurnalis Korea Selatan.
Selain itu, Blinken juga akan mengkaji kebijakan AS terhadap Korea Utara pascapertemuan Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pemerintahan Trump menyebutkan, pertemuan puncak itu menghentikan uji coba rudal dan nuklir Korea Utara, tetapi gagal menghasilkan kesepakatan yang langgeng.
Selama ini, pemerintahan Biden ragu-ragu untuk mulai melakukan kunjungan internasional seperti lazimnya dilakukan oleh pemerintahan yang baru guna memberikan contoh pembatasan perjalanan dalam rangka memutus penularan Covid-19.
Sebelum nanti berkunjung ke Jepang dan Korea Selatan, Blinken sudah melakukan ”kunjungan” luar negerinya secara virtual bersama Menteri Luar Negeri Meksiko dan Kanada pada 25 Februari lalu.
Pemilihan Jepang dan Korea Selatan sebagai negara yang pertama dikunjungi langsung memperjelas prioritas pemerintahan Biden dalam menandingi pengaruh China yang sedang berkembang.
Sementara itu, South China Morning Post melaporkan, pejabat senior China bersiap terbang ke Alaska yang selama ini menjadi tempat pengisian bahan bakar Menlu AS ketika terbang menuju Asia, untuk membahas hubungan antara AS dan China.
Departemen Luar Negeri AS menolak memberikan tanggapan atas apakah ada rencana Blinken bertemu para diplomat China di Alaska.
Dalam pidatonya minggu lalu, Blinken menyebut China sebagai ”ujian geopolitik terbesar di abad ke-21” karena hanya China yang bisa ”secara serius menantang sistem internasional yang terbuka dan stabil”. Blinken berjanji memperkuat kemitraan dalam strategi AS menghadapi China. (REUTERS/AFP)