Presiden Soekarno punya hubungan persahabatan dengan berbagai bangsa dan tokohnya, salah satunya Uni Soviet. Bung Karno mengagumi para kosmonot Soviet, seperti Yuri Gagarin.
Oleh
Iwan Santosa
·4 menit baca
Presiden Soekarno punya hubungan persahabatan dengan berbagai bangsa dan tokohnya. Salah satunya adalah pertemanan Bung Karno dengan Perdana Menteri Nikita Kruschev dari Uni Soviet yang sekaligus membuka pintu perkenalan dengan manusia pertama yang mengorbit bumi: Yuri Gagarin.
Pada Jumat (12/3/2021) siang, Duta Besar Republik Federasi Rusia Liyudmila Vorobyova mengekalkan kenangan hubungan persahabatan tersebut dengan meresmikan patung Yuri Gagarin seukuran manusia, yang diresmikan bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sebuah taman di Jakarta Selatan.
Patung Yuri Gagarin tersebut menjadi penanda hubungan 70 tahun persahabatan Indonesia-Rusia. Bung Karno di masa silam mengagumi sosok Yuri Gagarin dan juga para kosmonot Uni Soviet yang menjadi pionir penjelajahan luar angkasa. Yuri Gagarin dalam seleksi kosmonot menyisihkan 3.000 kandidat dari seluruh wilayah Uni Soviet.
Semasa dekade 1960-an, Uni Soviet dan Amerika Serikat sedang berlomba untuk mengirim manusia pertama kali ke Bulan. Uni Soviet meluncurkan program mereka pada April 1961, satu bulan lebih awal dari Amerika Serikat yang menjalankan program pada Mei 1961.
Semasa itu, Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy bertekad, sebelum dasawarsa berakhir, astronot Amerika Serikat menjejakkan kaki di Bulan. Janji yang ditepati!
Namun, sejarah mencatat, di tahap awal, Uni Soviet unggul dengan keberhasilan mengorbitkan manusia ke orbit Bumi dengan meluncurkan roket Vostok 1. Yuri Gagarin mengorbit dengan ketinggian 187 mil dari Bumi selama 48 jam pada tanggal 12 April 1961. Kapsul yang mengangkutnya mendarat dengan parasut di Sungai Volga.
Kosmonot Yuri Gagarin pun menjadi pesohor di Uni Soviet dan mendapat bintang kehormatan Lenin. Sebelumnya pada November 1957, Uni Soviet meluncurkan hewan pertama ke ruang angkasa, yakni seekor anjing bernama Laika yang menjadi penumpang roket Sputnik 2.
Sayang, Laika tewas dalam misi perdana tersebut. Patung Laika ditempatkan di dekat Monumen Penguasaan Ruang Angkasa (Pokoritelyam Kosmosa), yang berdiri sejak tahun 1964. Kompas pernah menginap di Hotel Kosmos yang dibangun untuk Olimpiade Moskwa 1980 (dibangun 1976-1979) yang berdiri di seberang monumen dan Museum Kosmonotik.
Hotel Kosmos adalah hotel terbesar di Rusia dengan jumlah kamar sebanyak 1.777 unit dan memiliki 25 lantai. Kompas mendapat kamar di lantai atas dengan pemandangan Monumen Penguasaan Ruang Angkasa, Jalan Perdamaian atau Mira Prospekt, salah satu jalan utama di kota Moskwa, serta patung besar Jenderal Charles de Gaulle dibangun di muka Hotel Kosmos.
Aneka roket dan wahana ruang angkasa, patung para kosmonot Uni Soviet, dan berbagai pernak-pernik suvenir terkait sejarah ruang angkasa era Soviet hingga Federasi Rusia dipajang dan juga dijual di kedai dekat museum dan monumen.
Atase Penerangan Kedubes Rusia Dennis Tetiushin yang dihubungi mengatakan, Bung Karno dalam kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet bulan Juni 1961 sempat bertemu dengan Yuri Gagarin. Dalam acara resmi terlihat Bung Karno bersama Perdana Menteri Nikita Kruschev, Leonid Brezhnev, dan Yuri Gagarin.
”Bung Karno memberikan Bintang Adi Pradana untuk Yuri Gagarin. Bung Karno juga menghadiahi sebuah rumah peristirahatan untuk Yuri Gagarin. Namun, Yuri Gagarin belum sempat ke Indonesia hingga akhir hayatnya. Kelak vila tersebut digunakan oleh Kedutaan Besar Uni Soviet dan kini menjadi rumah peristirahatan Kedutaan Besar Federasi Rusia,” kata Dennis Tetiushin.
Gagarin meninggal karena kecelakaan pesawat saat latihan penerbangan rutin. Pesawatnya, MIG-15UTI, yang ditumpangi bersama instruktur penerbangan Vladimir Seryogin, jatuh di dekat kota Kirzhach, 27 Maret 1968.
Semasa itu, nama Gagarin dan Sputnik sangat populer. Sebagai contoh, sebuah apotek bernama Sputnik hingga kini masih ada di Jalan Pandanaran, Semarang. Tidak jauh dari Simpang Lima, pusat Kota Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah.
Bung Karno, lanjut Dennis Tetiushin, mengundang para kosmonot Uni Soviet berkunjung ke Indonesia. Pada bulan September 1962, kosmonot kedua Uni Soviet, yakni Gherman Titov, mengunjungi Indonesia atas undangan Bung Karno. Lalu pada bulan Januari 1962, kosmonot Andrian Nikolaev mengunjungi Indonesia.
Kosmonot Andrian Nikolaev kembali datang ke Indonesia bulan November 1963. Dia datang bersama istrinya, Valentina Tereskhova, perempuan pertama yang mengorbit Bumi. Mereka sempat menginap di vila yang diberikan Bung Karno kepada Yuri Gagarin.
Vila untuk kosmonot Yuri Gagarin tersebut berada di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Vila itu berada tidak jauh dari pertigaan Megamendung dan berseberangan dari kantor Polsek Cisarua.
Sayang, tidak banyak kenangan penanda hubungan Indonesia-Rusia yang sangat erat dan diwarnai pembangunan industri strategis pabrik baja di Cilegon, proyek infrastruktur jalan, Stadion Gelora Senayan, dan pembangunan kekuatan militer TNI pada tahun 1960-an yang disegani di kawasan Asia Tenggara.