Vaksin Novavax Cegah Dampak Terburuk Varian Baru Virus SARS-CoV-2
Vaksin yang efektif mencegah infeksi parah Covid-19 bertambah satu setelah hasil uji klinis vaksin Covid-19 dari Novavax di Inggris dan Afrika Selatan menjanjikan.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
LONDON, JUMAT — Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Novavax Inc hampir 90 persen atau tepatnya 89,7 persen efektif mencegah kasus Covid-19. Vaksin ini juga 96,4 persen efektif dalam melindungi diri dari virus SARS-CoV-2 varian awal dan 86 persen terhadap virus SARS-CoV-2 varian baru yang ditemukan dan kini mendominasi di Inggris.
Hasil itu diperoleh dari hasil analisis akhir uji klinis fase ketiga yang dilakukan di Inggris. Dalam uji klinis ini tidak ditemukan kasus parah atau kematian di antara partisipan yang diberi vaksin. Artinya, vaksin ini mampu mencegah dampak terburuk dari varian baru virus SARS-CoV-2. Hasil ini sejalan dengan data awal yang sudah dirilis Januari 2021.
Sementara berdasarkan hasil uji klinis dengan partisipan yang lebih sedikit dan telah terpapar varian lain SARS-CoV-2 di Afrika Selatan, efikasi vaksin Covid-19 Novavax pada partisipan HV negatif sebesar 55,4 persen.
Kepala Petugas Medis Novavax Filip Dubovsky mengatakan, performa vaksinnya di Afrika Selatan memungkinkan vaksin ini tetap dipakai di wilayah di mana virus SARS-CoV-2 varian Afrika Selatan mendominasi.
Novavax juga mengembangkan formula vaksin baru yang didesain untuk melindungi dari varian-varian baru virus SARS-CoV-2 dan berencana menguji klinisnya pada kuartal kedua 2021.
Dengan hasil analisis tersebut, kini perusahaan farmasi yang berbasis di Maryland, Amerika Serikat, itu selangkah lebih dekat untuk mendapatkan persetujuan penggunaan darurat di sejumlah negara.
Namun, belum jelas kapan, misalnya, Novavax akan mengajukan penggunaan darurat vaksinnya di AS atau apakah otoritas AS akan meminta perusahaan farmasi itu melengkapi dokumennya dengan hasil uji klinis serupa di AS.
Namun, Novavax menargetkan data dari uji klinis fase ketiga dengan 3.000 partisipan di AS dan Meksiko selesai diolah akhir April 2021.
Dubovsky menyampaikan, Novavax berencana memasukkan permohonan penggunaan darurat vaksin Covid-19 di Inggris awal kuartal 2021.
Vaksin Covid-19 Novavax bisa mendapat izin penggunaan darurat di AS dalam waktu cepat jika otoritas di AS memutuskan bahwa data dari uji klinis di Inggris sudah cukup untuk menjadi bahan pengambilan keputusan.
Akan tetapi, jika otoritas AS tetap menghendaki data dari uji klinis di AS, akan butuh waktu sekitar dua bulan lagi bagi Novavax untuk bisa mengajukan permohonan penggunaan sementara.
Vaksin Johnson & Johnson
Sementara itu, Uni Eropa menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 sekali suntik dari Johnson & Johnson (J&J). Dengan demikian, kini UE telah menyetujui pemakaian empat vaksin Covid-19 setelah vaksin dari Pfizer-BioNTech, Moderna, dan AstraZeneca-Oxford juga disetujui.
Badan Pengawas Obat-obatan Eropa (EMA) memberikan persetujuan tersebut karena berdasarkan uji klinis di AS, Afrika Selatan, dan negara-negara Amerika Selatan, efikasi vakin J&J sebesar 67 persen.
Keputusan ini diharapkan bisa mempercepat program vaksinasi Covid-19 yang berjalan lambat di UE akibat tersendatnya pasokan. J&J akan mulai mengirim 200 juta dosis vaksinnya ke UE, Norwegia, dan Eslandia akhir April 2021. UE juga memesan tambahan 200 juta dosis kepada J&J.
”Vaksin yang aman dan efektif mulai tersedia,” tulis Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Twitter. ”Kami baru saja menyetujui penggunaan vaksin Johnson & Johnson di UE. Dengan pesanan kami, kita bisa memvaksin hingga 200 juta penduduk UE dengan vaksin dari J&J,” katanya.
Di luar empat vaksin Covid-19 yang sudah disetujui penggunaannya, UE juga sedang ”mengkaji” vaksin Covid-19 dari Novavax, CureVac, dan Gamaleya Institute. (REUTERS/AFP)