Pengamanan Ketat untuk Ziarah Perdamaian Paus Fransiskus
Irak menjadi negara pertama yang disambangi Paus Fransiskus sejak pandemi Covid-19 melanda. Irak mengerahkan kekuatan penuh untuk menjaga Paus.
Oleh
Kris Mada dan Benny D Koestanto
·4 menit baca
BAGHDAD, JUMAT — Pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus, memulai kunjungan di Irak pada Jumat (5/3/2021). Baghdad mengerahkan ribuan aparat, puluhan pesawat, helikopter, dan aneka kendaraan tempur untuk pengamanan kunjungan bersejarah itu.
Menumpangi AlItalia, rombongan Paus tiba di Baghdad pada Jumat siang. ”Saya senang bepergian lagi. Ini adalah lawatan penuh makna dan tugas untuk wilayah yang telah dikorbankan selama bertahun-tahun,” ujarnya kala mendarat di Bandara Internasional Baghdad.
Irak menjadi negara pertama yang disambangi Paus sejak pandemi Covid-19 melanda. Banyak rencana lawatan ditunda gara-gara pandemi. Warga Irak amat bergembira dengan lawatan bersejarah yang sudah puluhan tahun mereka nanti itu.
Pada 1999, warga Irak kecewa karena Paus Yohanes Paulus II batal menyambangi negara mereka. Kini, mereka menyambut Paus Fransiskus yang menyebut dirinya peziarah perdamaian itu.
Kegembiraan warga Irak antara lain ditunjukkan dengan kehadiran Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi yang menyambut Paus di tangga pesawat. Dari landas pacu yang dibentangi karpet merah, Paus dan Kadhimi berjalan ke ruang tunggu.
Paduan suara ikut menyambut mereka di jalan menuju ruang tunggu. Kelompok paduan suara itu melantunkan sejumlah kidung pujian dan lagu penyambutan tamu dalam bahasa Arab dan Latin.
Di sepanjang jalan dari bandara sampai ke berbagai penjuru Baghdad, orang-orang berdiri di jalan menyambut Paus. Namun, tidak semua jalan bisa dijadikan lokasi bagi warga untuk merayakan kegembiraan atas lawatan itu.
Aparat bersenjata dan kendaraan tempur disiagakan di jalan-jalan yang akan dilewati Paus. Di kawasan Karrada, salah satu distrik di Baghdad dan tempat gereja Bunda Penyelamat yang akan disambangi Paus, aparat bersenjata dan kendaraan tempur akan ditempatkan di jalan-jalan yang dikosongkan.
Selain di jalan, aparat bersenjata juga terlihat di atap berbagai bangunan sekitar gereja dan jalan yang menghubungkan gereja dengan bandara. Sejak Jumat pagi, pesawat tanpa awak dan helikopter memutari langit Baghdad.
Seorang pejabat keamanan Irak menyebut, seluruh aparat yang terlibat dalam pengamanan muhibah itu telah dilatih untuk menghadapi skenario paling buruk sekalipun. Mereka dilatih menghadapi serangan bom, roket, kerusuhan massa, dan potensi penularan Covid-19.
Pasukan khusus Kemendagri, lembaga yang bertanggung jawab pada keamanan Irak, akan terus mengamankan seluruh lokasi yang disambangi Paus. Lokasi-lokasi itu juga dipantau tanpa henti dengan pesawat tanpa awak.
Tim penjinak bom dan regu antiteror juga disiagakan di seluruh lokasi yang didatangi. Mereka juga akan diterjunkan ke lokasi-lokasi yang dicurigai. Intel tidak berseragam juga diterjunkan ke tengah massa. Selain itu, sinyal radio dan seluler akan diacak selama Paus menyambangi salah satu lokasi. Pengacakan untuk mencegah bom atau senjata lain diaktifkan dari jarak jauh.
Wilayah teror
Paus dijadwalkan di Irak sampai Senin (8/3/2021) pagi. Selama di Irak, Bapa Suci antara lain dijadwalkan melawat ke Ur, daerah yang diyakini tempat kelahiran Nabi Ibrahim. Pemeluk Islam, Kristen, dan Yahudi meyakini agama mereka berakar dari dakwah Nabi Ibrahim.
Paus juga dijadwalkan melawat ke Mosul, kota yang pernah menjadi salah satu pusat pertahanan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Selama NIIS berkuasa, ribuan umat kristiani mengungsi keluar Irak dan Suriah karena tidak ingin menjadi sasaran milisi salah satu kelompok teror terganas itu.
Fransiskus tiba di Baghdad dua hari setelah 10 roket menghantam pangkalan pasukan koalisi Amerika Serikat di Irak. Selain rawan serangan bom dan roket, Irak juga masih dilanda Covid-19 kala Paus tiba.
Karena itu, keamanan menjadi tantangan berat dalam muhibah itu. ”Dari sudut pandang keamanan, persiapan kami sudah cukup. Diawasai oleh delegasi Vatikan,” kata juru bicara satuan tugas pengamanan lawatan Paus, Tahseen al-Khafaji.
Sementara Kementerian Dalam Negeri menganggap pembatasan gerak untuk pengendalian pandemi cukup membantu pengamanan lawatan. ”Potensi risiko ada apabila banyak pergerakan orang. Pembatasan gerak sangat membantu,” kata juru bicara Kemendagri Irak, Khaled al-Mohanna.
Sementara juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menyebut bahwa Paus Fransiskus akan menumpangi mobil lapis baja selama lawatan di Irak. Bapa Suci hanya akan naik mobil terbuka selama di Stadion Erbil. Di sana, Paus akan memimpin misa.
Para pejabat Vatikan dan pimpinan gereja di Irak mengaku puas dengan persiapan aparat Irak mengamankan Bapa Suci. Mayoritas perjalanan Paus akan dilakukan dengan pesawat dan helikopter serta mobil lapis baja.
Selain pengamanan, persiapan juga dilakukan dengan pengaspalan ulang jalan-jalan yang akan dilalui Paus. Bangunan-bangunan di sekitar jalan itu juga dicat ulang. Bunga ditanam di tepi jalan. Selain itu, poster bergambar Paus serta bendera Irak dan Vatikan terbentang di berbagai kota di Irak.
Selama di Irak, Bapa Suci akan memimpin lebih dari setengah lusin perayaan ekaristi di gereja-gereja yang porak-poranda, stadion yang direnovasi, dan lokasi gurun terpencil. Di seluruh lokasi, jumlah hadirin dibatasi untuk memastikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bisa dijalankan.
Dalam pidato menjelang perjalanannya, Paus mengungkapkan keinginan menyapa dan berharap dapat menyembuhkan ”luka orang-orang terkasih yang ditinggalkan” dan menjenguk ”rumah-rumah yang ditinggalkan”.
Ia mengatakan, ada ”terlalu banyak martir” di Irak. ”Saya datang sebagai peziarah, peziarah yang bertobat untuk memohon pengampunan dan rekonsiliasi dari Tuhan setelah bertahun-tahun perang dan terorisme,” kata Paus Fransiskus dalam pidatonya yang disiarkan melalui video. (AP/AFP/REUTERS)